Konflik Rusia vs Ukraina

Apes! Tentara Korea Utara Tak Bakal Digaji Meski Rusia Membayar Rp 31 Juta Per Prajurit Setiap Bulan

Korea Utara biasanya menyimpan sebagian besar gaji yang dibayarkan kepada pekerja yang dikirimnya ke luar negeri, tapi tidak jelas berapa banyak.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KCNA
Pemimpim tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un melakukan inspekasi terhadap pasukan militer negara itu. 

Ada pula laporan bahwa otoritas Korea Utara sedang memeriksa keluarga para prajurit yang ditugaskan di Korea Utara untuk memastikan pengendalian dan pengelolaan informasi yang efektif, kata badan mata-mata tersebut.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Rabu bahwa ia yakin pasukan Korea Utara sudah berada di Rusia, dan masih harus dilihat apa tugas mereka nantinya.

"Ada bukti bahwa ada pasukan Korea Utara di Rusia," kata Austin.

"Apa sebenarnya yang mereka lakukan? Kita lihat saja nanti. Ini adalah hal-hal yang perlu kita selesaikan," tambah Austin.

Ukraina dan Korea Selatan menuduh Korea Utara mengerahkan pasukan untuk membantu upaya perang Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dibantah oleh Korea Utara dan Rusia.

 

12 Ribu Tentara, 500 Perwira, 3 Jenderal Korea Utara Tiba di Rusia

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un telah mengutus ribuan tentaranya ke Rusia.

Mereka dipersiapkan untuk membantu Rusia dalam upaya pertempuran melawan pasukan Ukraina.

Seorang pejabat senior militer Korea Utara dan orang kepercayaan Kim Jong Un telah tiba di Rusia untuk mengawasi pasukan Korea Utara.

Pasukan Korea Utara, yang menurut laporan terbaru sedang dimobilisasi di dekat garis depan di Ukraina, akan diawasi oleh Kim Yong Bok, wakil kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea.

Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan Kim Yong Bok tiba di Rusia, namun dipastikan bahwa ia ada di sana pada Kamis (24/10/2024) lalu.

Ukraina mengatakan pekan lalu bahwa sekitar 12.000 tentara Korea Utara, termasuk 500 perwira dan tiga jenderal, berada di Rusia untuk menjalani pelatihan.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menolak berkomentar bahwa Korea Utara telah mengirim pasukan untuk membantu tentaranya.

Diketahui, Rusia dan Korea Utara dalam waktu dekat akan memutuskan bagaimana menerapkan pakta yang mereka buat pada bulan Juni yang mencakup klausul pertahanan bersama untuk saling membantu jika terjadi agresi eksternal.

Kedatangan Korea Utara telah menimbulkan kekhawatiran di Ukraina, sekutu Baratnya dan Korea Selatan tentang apa yang mereka lihat sebagai eskalasi berbahaya dalam perang Ukraina.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved