Kesehatan

Mau Makan Karbo Tanpa Lonjakan Gula Darah? dr Zaidul Akbar Anjurkan Campur Bahan Ini

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu memberikan tips aman konsumsi makanan yang mengandung karbo tanpa naiknya gula darah.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
YouTube dr Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar memberikan tips aman konsumsi makanan yang mengandung karbo tanpa naiknya gula darah. 

SERAMBINEWS.COM - Ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar melalui ceramahnya kerap menyuarakan agar mulai berhenti mengonsumsi nasi atau mengurangi porsinya. 

Bukan tanpa alasan, larangan tersebut agar membuat tubuh menjadi lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit termasuk risiko diabetes

Meski demikian, fakta ditemukan bahwa masyarakat Indonesia menganggap belum makan jika belum ada nasi di dalam piringnya. Namun, kebiasaan makan nasi dalam porsi besar tanpa disadari membuat Anda kelebihan karbohidrat. 

Sebenarnya tidak masallah jika anda belum bisa mengurangi jumlah karbohidrat yang masuk, asalkan anda pandai dalam mengolahnya agar tidak menjadi penyakit di dalam tubuh. 

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu memberikan beberapa opsi yang jauh lebih sehat dari nasi.

Adapun bahan yang dimaksud adalah ubi atau singkong.

Baca juga: Cara Membuat Tepache, Minuman Fermentasi Kulit Nanas untuk Menjaga Gula Darah Ala dr Zaidul Akbar

Ubi bisa memberikan rasa kenyang karena mengandung karbohidrat tinggi, ini bisa digunakan sebagai pengganti nasi.

"Kalau anda belum bisa meninggalkan nasi, enggak apa-apa, belajar dari orang zaman dulu mengolah ubi jadi getuk," katanya dikutip Senin (28/10/2024).

Dalam pengolahannya, getuk tidak hanya disajikan dari bahan dasar ubi saja melainkan ada pelengkapnya yakni kelapa.

Bicara tentang kelapa pada olahan getuk, dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa kelapa mengandung lemak yang sangat baik, sehingga apabila dikombinasikan dengan getuk, kelapa berperan untuk mencegah naiknya gula darah.

"Bicara tentang kelapa, kelapa itu kan lemak, ketemu dengan karbohidrat menjadi kombinasi yang sempurna, tujuannya mencegah gula darah naik," sambungnya.

Dapat disimpulkan bahwa, apabila anda konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat lalu agar gula darah tidak naik, maka cara yang paling mudah adalah konsumsi virgin coconut oil atau minyak kelapa setelah makan.

Baca juga: Ini Tips Menurunkan Gula Darah dan Mencegah Resistensi Insulin ala dr Zaidul Akbar

Karbohidrat pada ubi dinilai lebih sehat daripada karbohidrat pada nasi.

Adapun cara sehat mengonsumsi ubi adalah dengan cara dimakan bersama dengan kulitnya usai dibersihkan dan direbus. 

Meski mengandung karbohidrat, namun ubi jauh lebih sehat karena mengandung tinggi serat, ubi juga bebas dari pestisida dan tidak mengandung logam berat dibandingkan dengan beras.

Sebagai opsional jika anda masih belum bisa meninggalkan konsumsi nasi dalam santapan harian, dr Zaidul Akbar menyarankan agar mencampurkan minyak VCO, zaitun, atau biji-bijian ke dalam nasi saat anda memasaknya, cara ini dilakukan agar menetralkan kandungan glukosa sehingga nasi tidak menyebabkan naiknya gula darah anda.

"Kalau masak di rumah nasinya itu dicampur sama VCO,  bisa juga pakai minyak zaitun, campur biji-bijiandi situ kacang hijau, habatussauda, wijen campur dalam dalam nasi itu akan membuat karbohidratnya 'punya jaket' itu," pungkasnya. 

Baca juga: Selain Bermanfaat untuk Kesehatan, dr Zaidul Akbar Sebut Kopi Hitam Tanpa Gula Juga Bagus untuk Diet

Cara Membuat Tepache, Minuman Fermentasi Kulit Nanas untuk Menjaga Gula Darah Ala dr Zaidul Akbar

Tepache, minuman fermentasi dari kulit nanas, memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk membantu mencegah kenaikan gula darah

Pakar obat herbal, dr Zaidul Akbar, merekomendasikan konsumsi tepache atau minuman fermentasi lain sebelum mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat untuk mengendalikan kadar gula darah

Tepache dibuat dengan merendam kulit nanas dalam air dengan tambahan gula aren atau kelapa, kemudian disimpan selama tiga hari.

Minuman ini kaya akan probiotik dan enzim, terutama jika dibuat dari nanas yang setengah matang. 

Dokter Zaidul Akbar yang juga ahli kesehatan dan pendakwah juga menyarankan konsumsi bagian bonggol nanas untuk manfaat enzimatik tinggi, dengan tambahan sedikit garam atau madu agar lebih seimbang dalam rasa.

"Sebelum makan roti, Anda minum cuka atau probiotik dulu untuk mencegah naik gula tadi," kata dr Zaidul Akbar dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, Jumat (18/10/2024).

Sebenarnya banyak rekomendasi minuman fermentasi seperti cuka hingga kombucha. Namun tak ada salahnya anda mencoba minuman tapache di rumah. 

"Saya suka minum kombucha, atau anda mau bikin di rumah bisa juga, yakni minuman dari Meksiko namanya tepache, itu pakai kulit nanas," ujarnya.

Untuk membaut minuman tepache, pertama cuci buah nanas hingga bersih.

Kupas kulit nanas lalu masukkan ke dalam toples yang sudah berisi air dan tambahkan molases gula aren atau opsional lainnya adalah gula kelapa.

Aduk rata semua bahan yang ada di dalam toples lalu tutup toples tersebut, diamkan minuman ini selama tiga hari sebelum dikonsumsi airnya. 

"Nanti dipendam, ditutup toplesnya selama tiga hari, setelah tiga hari dibuka airnya diambil, rasanya seperti minuman soda enak banget mirip sama kombucha ya," terangnya.

Minuman ini bagus dikonsumsi di pagi hari menurut dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar menyebut, nanas merupakan buah yang mengandung tinggi enzim terutama pada bagian bonggolnya.

"Jadi kalau nanas nanas itu tinggi banget enzimnya loh terutama di bonggol," katanya.

Namun perlu diperhatikan saat mengonsumsi nanas, pilihlah nanas yang tidak terlalu matang karena dikhatirkan mengandung gula buah yang tinggi. 

"Karena dia banyak banget gulanya kan tetap gula buah itu kalau kebanyakan juga enggak bagus," sambungnya.

Jadi kalau anda mau mendapatkan enzimnya, ikuti saja versi dr Zaidul Akbar yaitu dengan membeli nanas yang mentah atau belum terlalu kuning.

"Saya beli nanas yang mentah, yang belum kuning tapi udah matang, enggak putih banget tapi dagingnya sedikit kuning lah ya kuningnya pucet," imbuhnya. 

Nanas setengah matang itu dikupas kulitnya lalu konsumsi bonggolnya, rasanya memang dominan asam, namun jangan salah nanas jenis ini mengandung enzim yang tinggi.

Dokter Zaidul Akbar menganjurkan agar makan nanas dicampur dengan sedikit garam dan madu.

 Nanas Jadi Obat Sinusitis

Buah nanas ternyata menjadi sumber karbohidrat bagi tubuh dan bisa mengobati sinusitis. 

Nanas menjadi sumber karbohidrat dan bisa mengobati sinusitis turut dibenarkan oleh pendakwah dr Zaidul Akbar.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu juga membeberkan cara mengolah nanas untuk mengobati sinusitis.

Dikutip Serambinews.com melalui kanal YouTube miliknya, dr Zaidul Akbar mengatakan bahwa buah nanas menjadi sumber karbohidrat.

"Buah-buahan sumber karobidrat yang sehat seperti nanas," katanya.

Nanas tidak hanya bisa dikonsumsi bagian buahnya saja, tetapi bonggol nanas juga bisa dikonsumsi.

Bonggol nanas merupakan bagian yang paling banyak terdapat enzim di dalamnya.

"Nanas itu jangan dimakan dagingnya saja tapi salah satu bahan yang paling banyk enzim terletak ada di bonggolnya makanya jangan dibuang," sambungnya.

Menurut dr Zaidul Akbar, bonggol nanas inilah yang kemudian menjadi obat sinusitis.

Penyakit sinusitis ditandai dengan adanya radang pada rongga di sekitar hidung.

Biasanya penderita sinusitis merasakan beberapa gejala seperti sakit kepala, hidung meler, hidung tersumbat, dan nyeri pada wajah.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya sinusitis seperti cuaca dingin hingga alergi.

Bagi anda penderita sinusitis tak perlu khawatir, pasalnya dr Zaidul Akbar mengungungkap obat sinusitis dengan menggunakan bonggol nanas.

Menurut dr Zaidul Akbar, bonggol nanas itu bermanfaat untuk mengobati penyakit sinus atau sinusitis.

Jadi ketimbang dibuang, bonggol nanas seharusnya juga bisa dinikmati untuk manfaat sehatnya, kata penggagas Jurus Sehat Rasulullah itu.

dr Zaidul Akbar mengatakan, nanas mengandung karbohidrat dan enzim yang sangat tinggi apalagi pada bagian bonggolnya.

"Buah-buahan itu kan sumber karbohidrat semuanya, nanas apalagi," kata dr Zaidul Akbar.

Jika anda mengonsumsi nanas, sebaiknya bonggol nanas jangan dibuang.

"Jangan dimakan dagingnya saja tapi salah satu bahan yang paling banyak enzimnya itu letaknya ada pada bonggolnya, bonggolnya dimakan," sambung dr Zaidul Akbar.

Bonggol nanas bisa diolah menjadi obat sinus dan mengatasi berbagai macam permasalahan pada pernapasan.

"Jadi kalau anda sinusitis dan berkaitan dengan saluran-saluran napas, bonggol nanas itu bagus banget," lanjutnya.

Adapun cara mengolah bonggol nanas untuk dijadikan obat sinus adalah dengan memblendernya dengan air secukupnya lalu campurkan dengan tiga atau lima sendok habbatussauda dan tambahkan dengan sedikit madu dan garam.

"Insya Allah urusan saluran pernafasan salah satunya sinus akan hilang, InsyaAllah," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved