Berita Luar Negeri

Kim Jong Un Dalam Ancaman Pembunuhan Pakai Pesawat Nirawak, Korea Utara Perketat Keamanan

Tercatat bahwa aktivitas Kim Jong Un di ruang publik dalam tahun ini mencapai 110 kali, naik sekitar 60 persen dari tahun lalu.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
AFP/STR / KCNA VIA KNS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara pada hari pertama Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea ( WPK) di Pyongyang 

Menurut laporan CNN, rekaman audio yang disadap Intelijen Pertahanan Ukraina mengungkapkan tentara di Moskow merasa frustrasi karena tentara dari Korea Utara akan diberikan amunisi dan perlengkapan militer.

Laporan itu selanjutnya menyatakan bahwa tentara Rusia menyebut pasukan Korea Utara, yang diberi nama sandi 'Batalion K', sebagai 'orang Cina sialan'. 

Dalam rekaman audio yang bocor, satu orang menggambarkan orang lain yang ditugaskan untuk 'bertemu orang'. 

"Dan dia seperti berdiri di sana dengan mata melotot, seperti sial. Dia datang ke sini dan bertanya apa yang harus dilakukan dengan mereka," kata tentara itu. 

Laporan CNN menambahkan bahwa rekaman audio itu disadap pada malam tanggal 23 Oktober 2024.

Rekaman audio tersebut juga mengungkap rencana untuk menempatkan seorang penerjemah dan tiga perwira senior untuk setiap 30 orang Korea Utara

"Satu-satunya hal yang tidak saya pahami adalah bahwa (harus ada) tiga perwira senior untuk 30 orang. Di mana kita bisa mendapatkan mereka? Kita harus menarik mereka keluar," kata seorang tentara Rusia.

"Saya katakan padamu, ada 77 komandan batalyon yang akan datang besok, ada komandan, wakil komandan, dan seterusnya," imbuh yang lain.

Hal ini terjadi setelah Ukraina mengatakan bahwa sejumlah pasukan Korea Utara bergerak menuju wilayah Rusia bagian barat dekat perbatasan Ukraina. 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa ia menerima laporan tentang pengerahan tersebut.

"Menurut intelijen, pada 27-28 Oktober, Rusia akan mengerahkan pasukan Korea Utara pertamanya di zona pertempuran,”

“Ini adalah langkah yang jelas dalam eskalasi Rusia yang penting, tidak seperti semua disinformasi yang beredar di Kazan akhir-akhir ini," kata Zelensky.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved