Breaking News

Siswa SMP di Bogor Pulang Babak Belur, Diduga Dihajar Wali Kelas, Pihak Sekolah: Jatuh di Toilet

MLI adalah ketua kelas sehingga dia dipanggil oleh wali kelasnya yang menjadi terduga pelaku.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
ilustrasi. kekerasan guru ke murid 

"Kita masih minim info kejadian seperti apa, makanya kita akan dapat keterangan secara runut setelah saksi-saksi terkumpul," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho, Selasa.

"Untuk terkait penganiayaan siswa sekolah sudah kami terima laporannya," katanya.

Kata Aji, berdasarkan keterangan sementara, peristiwa ini menimpa korban saat terlapor yaitu, seorang tenaga pengajar, sedang mengingatkan korban. Selanjutnya, terjadilah kekerasan terhadap korban.

"Ada salah satu tenaga pengajar memberitahu atau mengingatkan kepada muridnya pada saat jam pelajaran. Dari keterangan korban, dijewer dan dilakukan pemukulan."

"Kalau secara fisik kita lihat (luka) ada di wajah sebelah kiri, visum sudah dilakukan. (Pemukulan) rangan kosong, sementara dengan tangan kosong."

Baca juga: Guru SMP Tampar Siswa di Lamongan, Pelaku Marah Dipanggil Nama Tanpa Panggilan Ibu

Pukul Murid Pakai Sapu Lidi, Guru Agama di Muna Sultra Jadi Tersangka, Keluarga Korban Tolak Mediasi

Guru agama berinisial A di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi tersangka kasus dugaan kekerasan ke murid SDN 1 Towea, Muna, Sultra.

Kasi Humas Polres Muna, Ipda Ahmad dikonfirmasi menjelaskan dugaan kekerasan A terhadap murid kelas 5 berinisial LMEG terjadi di depan pintu ruangan kelas, Jumat (4/10/2024) lalu.

"Guru SDN 1 Towea inisial A dilapor setelah memukul siswanya dengan sapu lidi," katanya.

 
 Menurut Ahmad berdasarkan keterangan A, korban tidak ikut kerja bakti.

"Keterangan A (guru), korban tidak ikut kerja bakti sehingga ia mengayunkan sapu lidi. Saat itu siswa (korban) inisial LMEG spontan menunduk untuk menghindar. Sehingga sapu mengenai pipinya," ungkapnya.

"A sudah ditetapkan tersangka, namun tidak ditahan, sampai saat ini masih diupayakan mediasi," beber Ahmad.

Ahmad menerangkan, sudah beberapa kali mediasi, namun keluarga korban masih menolak.

Sementara itu, guru A menceritakan kejadian ini berlangsung pagi hari. Ketika para murid diperintahkan bersih-bersih sekolah. 

Di hari tersebut, guru A mendapatkan piket pagi. Sebelum masuk kelas, ia memerintahkan murid-murid kerja bakti.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved