Luar Negeri

Banjir Terparah dalam Seabad Melanda Spanyol, Sedikitnya 95 Orang Tewas, Warga Ungkap Kengeriannya

Banjir tersebut menghancurkan desa-desa, memporak-porandakan rumah-rumah warga, dan menewaskan sedikitnya 95 orang. 

Editor: Faisal Zamzami
AP Photo/Alberto Saiz
Rel kereta api terlihat terdampak banjir di Paiporta, dekat Valencia, Spanyol, Rabu, 30 Oktober 2024. 

“Warga awalnya sangat senang karena mereka ingin agar hujan mengguyur tanah yang membutuhkan air,” kata Remedios, pemilik bar di Utiel dikutip dari The Guardian.

“Namun, pada pukul 12 siang, badai telah menerjang dan kami semua ketakutan,” ujarnya,

Terperangkap di bar, Remedios, dan pelanggannya hanya bisa duduk dan melihat banjir terburuk di Spanyol selama hampir 30 tahun, yang disebabkan meluapnya air Singai Magro.

Banjir tersebut juga memerangkap warga di rumah mereka, dan mengirim mobil serta sampah-sampah berserakan di jalan karena air banjir yang penuh lumpur.

“Meningkatnya air membawa lumpur dan batu, dan mereka (banjir) menjadi begitu kuat hingga merusak permukaan jalan,” kata perempuan yang hanya mengatakan nama depannya itu.

“Jembatan yang menuju kota telah penuh lumpur, pohon tumbang dan mobil serta tempat sampah berjatuhan di jalan. Teras luar rumah saya juga hancur, dan kursi serta tirai semuanya tersapu. Ini bencana,” kata Remedios.

Meski jumlah korban tewas sudah mencapai 95 orang, Wali Kota Utiel, Ricardo Gabaldon, mengatakan banyak warganya yang tak selamat dari banjir.

Tapi ia mengaku tak bisa memberikan angka pasti berapa warganya yang tewas.

Ia pun mengatakan bahwa hari Selasa kemarin, adalah hari terburuk dalam hidupnya.

“Kami terperangkap seperti tikus,” ujar sang pemimpin kota.

“Mobil dan tempat sampah mengalir di jalanan. Ketinggian air pun mencapai tiga meter,” kata dia.


Orang-orang di kota khawatir banyak korban tewas adalah orang tua yang tak mampu melarikan diri dari banjir tersebut.

“Semua yang bisa mencapai dataran tinggi melakukannya, namun ada orang-orang tua yang bahkan tak mampu membuka pintu depan mereka,” tutur Remedios.

“Namun, akhirnya terjebak di dalam rumah mereka sendiri,” ucapnya.

Baca juga: Kerugian Banjir Seruway Tembus Rp 5 Miliar, Mahasiswa Aceh Tamiang Tergerak Kumpulkan Donasi

Kunjungan Perdana Menteri Spanyol dan Dukungan Pemerintah

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved