Berita Aceh Barat
Aceh Peringkat Kelima Terbanyak Tanah Wakaf di Indonesia, Ketua BWI Aceh: Tugas Kita Selamatkan Aset
“Disinilah menjadi tugas kita bersama untuk menyelamatkan aset wakaf untuk mempercepat sertifikasi tanah wakaf, baik yang lama maupun yang baru,”
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Aceh Peringkat Kelima Terbanyak Tanah Wakaf di Indonesia, Ketua BWI Aceh: Tugas Kita Selamatkan Aset
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Aceh, Dr Tgk H Abdul Gani Isa SH MAg menyampaikan, saat ini Aceh menduduki peringkat kelima terbanyak tanah wakaf Indonesia, yaitu lebih dari 24 ribu persil tanah wakaf, lebih dari 13 ribu diantaranya telah bersertifikat.
Hal itu disampaikannya dalam pengukuhan pengurus perwakilan BWI Kabupaten Aceh Barat periode 2024-2027 di aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kankemenag Aceh Barat, Selasa (5/11/2024).
“Disinilah menjadi tugas kita bersama untuk menyelamatkan aset wakaf untuk mempercepat sertifikasi tanah wakaf, baik yang lama maupun yang baru,” ucapnya.
Adapun pengurus BWI Aceh Barat yang dikukuhkan yakni Drs Saiful Tawari sebagai ketua, H Umran SHI sebagai wakil ketua, Furqan SAg sebagai sekretaris, dan Yuni Rahmi sebagai Bendahara.
Sedangkan Dewan Pertimbangan dijabat oleh Marhaban SE MSi, H Abrar Zym SAg MH, dan H Mahdi Kari SPdI.
Tgk Gani Isa menyampaikan kepada pengurus yang baru dilantik bersama mitra untuk melakukan pendataan ulang seluruh wakaf, agar tanah yang telah diwakafkan terjaga dengan baik.
Pengurus BWI juga diharapkan dapat melakukan penyiapan kelengkapan administrasi untuk pensertifikatan aset wakaf, agar kepastian hukumnya terjamin.
“Jika ada aset wakaf yang strategis, upayakan dapat diberdayakan agar menjadi produktif,” harapnya.
Selain itu, pengurus BWI bersama mitra juga bertanggung jawab dalam memberikan pembinaan dan melegalkan nazhir wakaf, serta mengupayakan nazhir perorangan menjadi nazhir badan hukum, serta memasang papanisasi di setiap lokasi aset wakaf.
Ketua BWI Aceh Barat, Drs H Saiful Tawari mengungkapkan bahwa saat ini tantangan yang dihadapi adalah banyaknya tanah wakaf yang masih belum produktif, belum tertata dengan baik, dan bahkan belum memiliki sertifikat.
“Kami perlu menginventarisasi tanah wakaf, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, agar semua dapat termanfaatkan secara optimal,” ujarnya.
Saiful Tawari juga menekankan pentingnya peran nazir (pengelola wakaf) dalam menggerakkan organisasi ini.
Menurutnya, nazir perlu dibina karena merekalah kunci keberhasilan pengelolaan wakaf.
Ia berharap tanah wakaf yang tersebar di seluruh Aceh Barat bisa lebih produktif dan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat.
Cegah Banjir, Pemkab Aceh Barat Segera Normalisasi Sungai Krueng Bubon |
![]() |
---|
Dorong Ekonomi Keluarga, PKK Aceh Barat Gelar Pelatihan Digital Marketing |
![]() |
---|
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Lokasi Proyek RSUD, Polres Aceh Barat Lakukan Penyelidikan |
![]() |
---|
Ketua BWI Aceh Dorong Profesionalisme Nazir dalam Pengelolaan Wakaf |
![]() |
---|
Massa Lempari Kapal PT MGK dengan Batu, Seorang Pekerja Terluka, Perusahaan Tempuh Jalur Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.