Berita Aceh Barat

Wakil Bupati Aceh Barat Soroti Persepsi Keliru Soal Imunisasi

Rakor ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor agar pelaksanaan imunisasi di Aceh Barat berjalan lebih efektif dan merata

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HO
Wakil Bupati Said Fadheil saat menghadiri pelaksanaan Rakor Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang digelar di Aula Parkside Meuligoe Hotel Meulaboh, Rabu (29/10/2025) 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, ACEH BARAT - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menegaskan komitmennya dalam memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular melalui pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang digelar di Aula Parkside Meuligoe Hotel, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Aceh Barat, Said Fadheil, SH, dan merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Aceh Barat Nomor 100.3.4.2/1106 Tahun 2025, yang mengacu pada Keputusan Bersama Empat Menteri dan Surat Edaran Gubernur Aceh tentang pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Tahun 2025.

Wakil Bupati Said Fadheil menjelaskan, pelaksanaan Rakor ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor agar pelaksanaan imunisasi di Aceh Barat berjalan lebih efektif dan merata. 

Ia menegaskan bahwa program BIAS bukan hanya agenda rutin, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, seperti difteri, tetanus, campak, rubella, hingga kanker leher rahim (HPV).

Baca juga: Dekranasda Aceh Barat Didorong Jadi Motor Ekonomi Kreatif

“Program BIAS bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan langkah nyata untuk memastikan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit berjalan terarah, kompak, dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” ujar Said Fadheil.

Ia menekankan pentingnya pencapaian target imunisasi minimal 95 persen di seluruh wilayah agar terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity). 

Untuk mencapai target tersebut, ia mendorong partisipasi aktif sekolah, madrasah, puskesmas, camat, PKK, serta tokoh masyarakat. 

Pelaporan capaian imunisasi, lanjutnya, harus dilakukan secara real time melalui aplikasi ASIK dan SMILE.

“Target 95 persen bukan sekadar angka, tetapi perlindungan nyata bagi generasi kita,” tegas Said.

Baca juga: 612 Balita di Aceh Besar Terkena Campak, Target Imunisasi Baru 25 Persen

Meski demikian, ia mengakui masih ada sejumlah tantangan, termasuk rendahnya partisipasi masyarakat, persepsi keliru tentang imunisasi, serta capaian yang belum merata antar kecamatan. 

Untuk itu, Said meminta camat dan kepala puskesmas menyusun strategi lokal yang adaptif dan inovatif, terutama dalam menjangkau anak-anak di wilayah terpencil dan mereka yang belum terdaftar di sekolah.

“Libatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam memberikan edukasi. Imunisasi adalah bentuk ikhtiar menjaga amanah Allah, yaitu kesehatan anak-anak kita,” ujarnya.

Said menegaskan bahwa Rakor tersebut harus menghasilkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang konkret, dengan pembagian tugas yang jelas, jadwal pelaksanaan, serta sistem pemantauan yang terukur.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat Genjot Persiapan Menuju Adipura, Satgas Khusus Siap Wujudkan Kota Bersih dan Hijau

“Rakor ini harus menjadi pijakan memperkuat promosi kesehatan, advokasi lintas sektor, dan pelaporan yang cepat serta akurat,” kata Said Fadheil.

Ia menutup dengan menegaskan bahwa semangat kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mewujudkan masyarakat Aceh Barat yang sehat, maju, dan sejahtera.

“Daerah yang sehat adalah daerah yang kuat,” pungkasnya.(sb)

Baca juga: Petunjuk Tes Online GAT untuk Peserta Rekrutmen PLN 2025, Wajib Hadir 30 Menit dan Pakai Format Ini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved