Jurnalisme Warga

Impian Menjadi Kenyataan, Perjalanan Kreatif di ISBI Aceh

Setiap tantangan, perjuangan, dan kemenangan di sini telah memberikan pelajaran hidup yang tak ternilai, membentuk siapa saya saat ini.

Editor: mufti
IST
IMAM WAHYUDI, S.Sn., Ketua UKM Keagamaan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh 2022-2024 dan alumnus ISBI Aceh 2024, melaporkan dari Jantho, Aceh Besar 

Kehangatan dan kebersamaan yang saya temukan di sini membuat saya merasa diterima. Suasana kekeluargaan yang kuat, di mana kita saling mendukung, adalah sesuatu yang selalu saya impikan.

Seiring berjalannya waktu, saya semakin aktif dalam organisasi kampus. Pada September 2022, saya memberanikan diri mengikuti lomba di Universitas Teuku Umar (UTU), sebuah pengalaman pertama saya di luar kampus. Cabang lomba yang saya ikuti adalah monolong, sesuatu hal yang baru bagi saya, tetapi saya tetap maju dengan semangat untuk mencoba hal baru.

Meskipun banyak hal yang belum saya pahami, saya tidak meragukan kemampuan diri sendiri. Pada 11 September, saya dinyatakan sebagai pemenang lomba cabang monolong Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) di Kampus UTU Meulaboh.
Kemenangan itu sangat berkesan karena mimpi yang selama ini terpendam mulai terwujud. Bahkan, saya berhasil mewakili Aceh di ajang Peksiminas yang diadakan di Universitas Brawijaya, Jawa Timur.

Tahun 2023 adalah tahun di mana semangat saya semakin menggelora. Banyak kesempatan datang dan saya selalu berusaha memanfaatkan setiap peluang.

Pada bulan September, saya lolos sebagai peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional di Jawa Timur. Pengalaman ini memperkaya diri saya dengan pelajaran baru serta pertemuan dengan orang-orang hebat dari seluruh Indonesia.

Pada Oktober, saya mendapat kehormatan mewakili ISBI Aceh dalam Festival Kebudayaan Indonesia (FKI) di Denpasar, Bali.

Kedua pengalaman tersebut meninggalkan kesan mendalam—rasa haru dan bahagia memenuhi hati saya—karena mimpi-mimpi yang dulu tampak jauh kini satu per satu terwujud.

Setiap pengalaman baru ini memberikan saya banyak pelajaran, terutama dalam pengembangan diri, keterampilan berbicara di depan umum, dan kemampuan bersosialisasi.

Semua pengalaman berharga ini juga saya tuangkan dalam kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keagamaan, lembaga kampus yang pernah saya pimpin.

Bersama teman-teman, kami melaksanakan berbagai kegiatan yang penuh makna dan mempererat kebersamaan. Kebersamaan inilah yang menjadi salah satu hal paling berharga dalam perjalanan saya di kampus ini.

Tahun 2024 menjadi penutup perjalanan akademis saya. Saya dihadapkan pada tantangan terakhir, yaitu menyusun skripsi bersama teman-teman saya, Arisa dan Badrol. Menyusun skripsi adalah ujian terbesar, tetapi dengan semangat tinggi serta dukungan teman-teman, saya mampu melewati tantangan ini.

Pada 11 Juni, saya berhasil menyelesaikan skripsi, sebuah pencapaian yang membanggakan setelah empat tahun berjuang. Proses ini bukan hanya tugas akademik, tetapi juga ujian ketahanan mental dan dedikasi terhadap apa yang telah saya perjuangkan.

Pada Agustus 2024, saya mengikuti yudisium dan pada 7 Oktober 2024, saya resmi menyandang gelar sarjana S-1 dari ISBI Aceh.

Hari itu adalah salah satu momen paling membahagiakan dalam hidup saya. Semua kerja keras, perjuangan, dan pengorbanan selama bertahun-tahun akhirnya terbayar.

Saya tidak akan bisa mencapai semua ini tanpa dukungan dari banyak pihak. ISBI Aceh telah menjadi wadah yang membentuk diri saya dan para dosen yang membimbing saya selama ini sangatlah berjasa. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan arahan dan inspirasi untuk terus maju meraih mimpi-mimpi saya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Indahnya Islam 

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved