Konflik Palestina vs Israel

Tentara Israel Lepas Kendali, Bertindak Semakin Brutal, Rezim Zionis Minta Warga Gaza Segera Ngungsi

Lingkaran serangan yang berkelanjutan ini pada kenyataannya telah memicu siklus teror tak terkendali yang terus meningkat dari hari ke hari.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
via The National
Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di Beit Lahia, Gaza utara, dibombardir pasukan Israel 

Tentara Israel Lepas Kendali, Bertindak Semakin Brutal, Rezim Zionis Minta Warga Gaza Segera Mengungsi

SERAMBINEWS.COM – Tentara Israel diyakni telah lepas kendali dan bertindak secara brutal terhadap penduduk Palestina di wilayah Gaza.

Serangan yang dilancarkan tentara Israel terhadap Gaza semakin meningkat dan brutal.

Pemerintah Israel pun mengumumkan kepada warga Gaza untuk segera mengungsi karena para pasukan zionis diyakini telah lepas kendali.

Kantor berita Al-Jazeera melaporkan bahwa telah terjadi peningkatan situasi yang dramatis di wilayah utara Jalur Gaza.

Operasi militer di Jabalia dan Beit Lahiya masih berlangsung setelah 35 hari serangan tanpa henti.

Militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi baru, tetapi tidak untuk penduduk Gaza utara. 

Kali ini, perintah tersebut ditujukan untuk penduduk di Kota Gaza. 

Pengungsi Palestina meninggalkan Beit Lahiya di Gaza utara, pada 22 Oktober 2024
Pengungsi Palestina meninggalkan Beit Lahiya di Gaza utara, pada 22 Oktober 2024 (SERAMBINEWS.COM/AFP)

Beberapa lingkungan tertentu diperintahkan untuk mengungsi.

Israel mengklaim bahwa kelompok bersenjata Palestina telah menggunakan wilayah-wilayah ini untuk meluncurkan roket ke Israel.

Meskipun sebelumnya Israel telah mengumumkan dan mendeklarasikan bahwa wilayah-wilayah ini telah dibubarkan secara militer oleh Hamas.

“Kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa wilayah-wilayah di Kota Gaza ini telah menerima orang-orang yang dipindahkan secara paksa dari Beit Lahiya dan Jabalia,” laporan Tareq Abu Azzoum dari Deir el-Balah, Jalur Gaza, Jumat (8/11/2024).

Sekarang warga Gaza diperintahkan lagi untuk melarikan diri dengan pilihan yang sangat terbatas dan sempit bagi mereka.

Mereka telah diperintahkan oleh militer Israel untuk melarikan diri ke selatan, yang, pada saat yang sama, terus menjadi sasaran serangan Israel yang tiada henti.

Lingkaran serangan yang berkelanjutan ini pada kenyataannya telah memicu siklus teror tak terkendali yang terus meningkat dari hari ke hari.

 

Rayakan Kemenangan Donald Trump, Tentara Israel Tembak Granat MK19 Buatan AS ke Gaza

Seorang tentara Israel melepaskan tembakan granat MK19 buatan Amerika Serikat ke wilayah Gaza.

Hal itu dilakukannya sebagai bentuk perayaaan atas kemenangan Donlad Trump dalam pemilihan Presiden AS.

Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, prajurit itu terlihat duduk di belakang apa yang tampak seperti peluncur granat MK19 buatan AS.

Ia menoleh ke kamera dan mengatakan, “Ini bertepatan dengan masa jabatan presidensi Donald Trump. Tuhan memberkati Amerika! Tuhan memberkati Israel!”

Ia kemudian bersorak saat melepaskan setidaknya enam granat ke arah bangunan tempat tinggal warga Gaza. 

Rayakan Kemenangan Donald Trump, Tentara Israel Tembak Granat MK19 Buatan AS ke Gaza Sambil Bersorak
Rayakan Kemenangan Donald Trump, Tentara Israel Tembak Granat MK19 Buatan AS ke Gaza Sambil Bersorak (KOLASE SERAMBINEWS.COM/X)

Suara tawa terdengar dalam video tersebut saat kamera beralih ke reruntuhan bangunan di kejauhan dan suara granat meledak begitu keras.

Militer Israel mengatakan akan mengambil tindakan terhadap seorang prajurit yang menembakkan peluncur granat otomatis ke sejumlah gedung di Jalur Gaza untuk merayakan kemenangan Donald Trump.

Militer Israel mengatakan tindakan prajurit tersebut “parah” dan tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dianutnya

“Prajurit akan diberi hukuman oleh komandannya,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

 

Dalam Sebulan, Israel Bunuh 1.500 Warga Palestina di Gaza Utara

Dalam sebulan saja, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membunuh lebih dari 1.500 warga Palestina di Gaza utara.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, operasi militer Israel di Gaza utara telah melakukan pembantaian paling keji dalam kurun waktu sebulan saja.

"Tentara Israel telah membunuh lebih dari 1.500 warga Palestina selama operasi militernya di Gaza utara," kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, Munir Al-Bursh, dikutip dari Middle East Monitor.

"Tentara terus melakukan pembantaian dan menargetkan tempat perlindungan dan warga sipil di Gaza utara, yang menyebabkan kematian di tengah sistem perawatan kesehatan yang tegang," ujarnya.

Sementara itu, rumah sakit di kota utara Beit Lahiya disebut hampir lumpuh karena sumber daya yang terbatas.

Hal itu disebabkan oleh serangan mematikan Israel di daerah tersebut.

Militer Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza utara sejak bulan lalu yang diduga untuk mencegah Hamas.

Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

Serangan terbaru Israel pada Kamis (7/11/2024) telah membuat 11 warga Palestina di Gaza terbunuh.

Seorang koresponden Anadolu, mengutip sumber medis, melaporkan bahwa dua warga Palestina, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan Israel di rumah keluarga Al-San'a di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Saksi mata mengatakan bahwa sedikitnya empat warga Palestina tewas akibat serangan Israel yang menargetkan pertemuan warga sipil di dekat Stadion Palestina di Kota Gaza bagian barat.

Sementara itu, saluran TV lokal Al-Aqsa melaporkan bahwa lima warga Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sekelompok orang di dekat Masjid Haifa di Tel al-Zaatar di provinsi utara.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved