Berita Kutaraja

Kerap Ditolak Warga, Pemerintah Aceh Cari Tempat Penampungan Sementara untuk Imigran Rohingya

“Kita ketahui bahwa kewenangan mengenai pengungsi ini berkaitan dengan urusan luar negeri,” ujarnya. 

|
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA menyatakan, pihaknya sedang berupaya mencari tempat untuk penampungan sementara bagi imigran Rohingya yang tiba di Tanah Rencong.

Menurut Safrizal, selain karena permintaan dari pemerintah pusat, penyediaan lokasi penampungan sementara bagi pengungsi Rohingya itu juga dilakukan berdasarkan aspek kemanusiaan. 

“Kita ketahui bahwa kewenangan mengenai pengungsi ini berkaitan dengan urusan luar negeri,” ujarnya. 

“Kewenangannya ada di pemerintah pusat, pemerintah daerah membantu dan memfasilitasi. Kita dapat surat dari Kemenkopolhukam untuk memfasilitasi,” kata Safrizal kepada awak media di Balee Meuseraya Aceh (BMA), Senin (11/11/2024). 

Safrizal mengaku akan berdiskusi lebih lanjut dengan semua elemen masyarakat terkait lokasi penampungan tersebut, mengingat tempatnya bersifat sementara dan tidak permanen. 

Sedangkan solusi untuk penampungan permanen menjadi wewenang pemerintah pusat.  

Ia menyebut bahwa tempat penampungan sementara saat ini hanya ada di Lhokseumawe yang disediakan oleh pihak Imigrasi.

Di samping juga terdapat sejumlah lokasi baru yang disarankan untuk dijadikan tempat penampungan. 

Namun, kata Safrizal, pemerintah akan melihat dan melakukan survei terlebih dahulu terhadap lokasi tersebut sebelum ditetapkan sebagai tempat penampungan sementara.

“Yang lainnya akan kami lihat, kami survei, dan kami jaga tidak berinteraksi dan mengganggu kenyamanan masyarakat,” ujarnya. 

Safrizal mengungkapkan, penegakan hukum terhadap isu penyelundupan manusia tetap akan dijalankan meski pemerintah sangat menjunjung tinggi kemanusiaan. 

“Ada penyelundupan orang, ada people trafficking di dalamnya. Oleh karenanya penegakan hukum terus dilakukan,” tuturnya.

Safrizal meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak bereaksi keras terhadap pengungsi Rohingya di lokasi penampungan sementara. 

Begitu halnya dengan para pengungsi untuk dijaga agar tidak berkeliaran di tengah masyarakat. 

"Nelayan kita juga bisa hanyut ke India kalau diperlakukan gak bagus,” tutur dia. 

“Oleh karenanya, kita carikan tempat sementara tidak berinteraksi dengan masyarakat sambil menunggu solusi permanen dari pemerintah," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved