KIP Aceh Utara Kembali Gelar Debat Publik Kedua, Kali Ini di Gedung Panglateh Lhoksukon

“Debat kedua kali ini temanya “Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan, pembangunan berkelanjutan, Penerapan Syariat Islam dan Menjaga Keberlangsungan

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara nanti malam, Kamis (21/11) akan mengadakan debat publik kedua, pasangan calon (paslon) tunggal Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil alias Ayah Wa dan Tarmizi alias Panyang, di Gedung Pang Lateh Lhoksukon, Aceh Utara.

Pun hanya satu pasangan calon, tapi konsep debat juga sama seperti yang diadakan KIP Kabupaten/Kota lainnya di Aceh.

Debat ini diadakan untuk penajaman terhadap visi misi paslon, agar masyarakat dapat mengetahuinya.

Selain itu, tema yang diangkat dalam debat kali ini juga berbeda dengan tema pada debat pertama pada 5 November 2024 di Aula Setdakab Aceh Utara.

“Debat kedua kali ini temanya “Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan, pembangunan berkelanjutan, Penerapan Syariat Islam dan Menjaga Keberlangsungan Perdamaian,” ujar Ketua KIP Aceh Utara, Hidayatul Akbar SH, kepada Serambi, Rabu (20/11/2024).

Debat kedua ini sekaligus debat terakhir dalam Pilkada 2024.

Untuk debat kedua ini KIP Aceh Utara juga sudah menyampaikan undangan kepada unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan juga kepada Sekda Aceh Utara bersama dengan jajarannya. 

Selain itu juga diundang koordinator pengusung paslon. Undangan lainnya yang diundang Tim penghubung paslon, Tim Perumus Debat Publik tiga orang.

Tim Panelis 3 orang, Komisioner Panwaslih Aceh Utara bersama Komisioner Bawaslu Aceh Utara.

Lalu dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) satu orang. 

“Kita juga mengundang 22 pimpinan partai Politik lokal dan nasional di Aceh Utara,” kata Hidayatul Akbar. Sedangkan untuk pendukung pasangan calon yang diundang 50 orang.

Sedangkan pada debat pertama pendukung calon yang diundang 30 orang.

“Kita juga mengundang Forum Camat, Organisasi Kepemudaan dan masyarakat, lalu para Ketua Organisasi Jurnalis, akademisi dan termasuk disabilitas,” kata Ketua KIP Aceh Utara.