Berita Pidie

Banjir Kembali Landa Pidie, TOMPi Desak Pemerintah Segera Normalisasi Sungai Krueng Teukah

Karena debit air di daerah aliran sungai Krueng Baro yang berpusat di Keumala Dalam dan Tangse, sudah melebihi kapasitas saat musim penghujan tiba

Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Pidie sejak Jum’at malam, telah menyebabkan banjir di beberapa Kecamatan, Sabtu (23/11/2024) 

SERAMBINEWS.COM - Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Pidie sejak Jum’at malam, telah menyebabkan banjir di beberapa Kecamatan, seperti  di Sakti, Tiro, Keumala, Kembang Tanjong, Delima, Glumpang Tiga, Mutiara Timur, Mutiara, Peukan Baro, Glumpang Baro, Padang Tiji dan Pidie, Sabtu (23/11/2024). 

Banjir musiman ini juga telah merendam beberapa kawasan yang dekat dengan perkantoran pemerintahan di Kota Sigli, seperti misalnya di Gampong Cot Teugoh dan Cot Reng, Kecamatan Pidie

 Lembaga Sosial Tokoh Masyarakat Pidie (TOMPi) menyoroti kondisi banjir yang sering melanda sejumlah kawasan di Pidie.

Muhammad Nur, Sekjen TOMPi, dalam siaran pers kepada Serambinews.com, Sabtu (23/11/2024), mendesak Pemerintah Pidie untuk segera melakukan normalisasi sungai di dua desa tersebut yang kerap merendam Kota Sigli sebagai pusat Pemerintahan di Pidie

Banjir juga telah megubah image Pidie sebagai daerah yang tidak diurus secara kolektif, kolegial dan terukur.

"Padahal di dalamnya ada lembaga- lembaga vertikal pemerintah yang tidak kurang satupun dari kabupaten kota lainya di Aceh," kata M Nur.

Baca juga: BREAKING NEWS 12 Kecamatan di Pidie Diterjang Banjir, Air Sempat Naik ke Jalan Nasional

Dikatakan Muhammad Nur, Krueng Teukah yang ada di Gampong Cot Teugoh adalah salah satu sub anak sungai yang harus segera dinormalisasikan pemerintah tahun ini.

Karena debit air di daerah aliran sungai Krueng Baro yang berpusat di Keumala Dalam dan Tangse, sudah melebihi kapasitas saat musim penghujan tiba. 

Disamping itu, batu- batu  gajah yang selama ini berfungsi sebagai alat penahan air telah dikeruk oleh pelaku galian C selama belasan tahun.

Menurut M Nur, Krueng Teukah selama ini telah banyak ditumbuhi pohon pohon nipah dan pepohonan kayu lainya yang panjangnya mencapai belasan meter ke atas sehingga menghambat aliran air.

Baca juga: Pj Bupati Pidie Tinjau Pengerukan Drainase Tersumbat, Antisipasi Banjir di Kota Sigli

Disamping sungainya yang sudah dangkal dan sempit sekali, sehinga saat hujan tiba, airnya kerap meluap ke pemukiman.

Sehingga menyebabkan banjir bagi belasan desa dan kantor- kantor pemerintahan di Kota Sigli.

“Kami berharap semua anak sungai DAS Krueng Baro dan Tiro di Pidie, segera dinormalisasikan, ini adalah PR utama bagi Bupati Pidie.

Karena puncak musim penghujan adalah di bulan Januari. Kami berharap kantor pemerintahan, sekolah- sekolah dan fasilitas public lainya jangan sampai berubah menjadi kolam ikan atau kolam renang setiap akhir tahun, ini sangat memalukan”, tutup Muhammad Nur.(*)

Baca juga: Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Paksa di Beirut, Jet Tempur Zionis Jatuhkan Bom Pembakar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved