Kesehatan

Ini Bahaya Bungkus Bakso Panas dengan Plastik dan Anjuran Aman dari dr Zaidul Akbar

Untuk menghindari dampak kesehatan, Ahli Kesehatan, dr Zaidul Akbar menyarankan menggunakan wadah berbahan stainless steel atau bahan lain yang aman s

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
YouTube dr Zaidul Akbar Official
Ahli Kesehatan, dr Zaidul Akbar menyarankan menggunakan wadah berbahan stainless steel atau bahan lain yang aman sebagai alternatif.  

Untuk menghindari dampak kesehatan, Ahli Kesehatan, dr Zaidul Akbar menyarankan menggunakan wadah berbahan stainless steel atau bahan lain yang aman sebagai alternatif. 

SERAMBINEWS.COM - Membungkus makanan panas seperti bakso dengan plastik berpotensi meningkatkan risiko kanker, terutama jika dilakukan secara terus-menerus dalam jangka panjang.

Untuk menghindari dampak kesehatan, Ahli Kesehatan, dr Zaidul Akbar menyarankan menggunakan wadah berbahan stainless steel atau bahan lain yang aman sebagai alternatif. 

Kebiasaan ini penting diterapkan untuk menjaga kesehatan tubuh dari paparan zat berbahaya yang dapat larut ke dalam makanan.

Seperti diketahui, bakso merupakan makanan favorit banyak orang.

Untuk menikmatinya orang-orang mungkin membelinya untuk dibawa pulang, tak jarang penjual membungkusnya dengan menggunakan kantong plastik.

Bakso panas ini dibungkus mengunakan plastik dengan alasan kepraktisan. Tak jarang, makanan tersebut dimasukkan ke plastik panas-panas.

 Baca juga: Dokter Zaidul Akbar Bagi Resep Minuman Pendingin Badan Saat Musim Panas, Tak Cukup Hanya Air Putih

Kebiasaan ini sudah berjalan terus menerus di masyarakat.

Namun tahukah kamu bahwa kebiasaan membungkus makanan panas dengan plastik ternyata tidak dianjurkan oleh ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar.

Dalam sebuah ceramahnya, dokter yang kerap menyuarakan pengobatan berbasis bahan herbal ini tidak menganjurkan membungkus bakso panas menggunakan plastik

Menurut dr Zaidul Akbar, kebiasaan membungkus kuah bakso panas ke dalam plastik dapat memicu kanker pada tubuh seseorang. 

Meski sebenarnya ada banyak sekali faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker, kendati demikian, kebiasaan membungkus makanan panas dengan plastik memang dapat meningkatkan risiko, terutama jika dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang.

"Mungkin pernah beli bakso, dibungkus pakai plastik dibawa pulang ke rumah dalam keadaan panas, masuklah kuah itu, saya gak berani makan karea iti bisa memicu kanker," kata dr Zaidul Akbar saat membahas soal konsumsi makanan yang mengandung logam berat hingga memicu kanker. 

Baca juga: Cukup Rajin Jalan Kaki, Hipertensi akan Sembuh, dr Zaidul Akbar Ungkap Sehari Durasi Segini Aja

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar kemudian memberikan solusi.

Jika anda ingin membeli bakso dan membanya pulang ke rumah, sebaiknya membawa rantang dengan bahan stainless stell dan sejenisnya, bukan dibungkus plastik.

"Jadi kalau anda pengen tetap makan bakso, caranya bawa rantang, lebih aman tapi jangan plastik pula," pungkasnya.

Awas, Bungkus Makanan Panas Pakai Kantong Plastik Picu Kanker Payudara

Kebiasaan mengemas makanan panas dengan bungkus kantong plastik dalam penelitian terbaru di Taiwan ternyata dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Menurut Oriental Daily, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan di Taiwan dikutip dari Kompas.com, mengatakan bahwa pada tahun 2014, kanker payudara adalah penyakit yang memiliki jumlah pasien tertinggi di sana.

Bahkan, ada lebih dari 10.000 pasien kanker payudara setiap tahunnya.

Baca juga: Air Putih Saja Belum Cukup, dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Minuman Pendingin Badan saat Musim Panas

Disampaikan oleh direktur pusat kanker payudara di Rumah Sakit Memorial Sakit Shin Kong Wu Ho Su, Zheng, orang Taiwan umumnya menderita kanker payudara setelah menopause atau sebelum usia 40 tahun, seperti dikutip dari World of Buzz.

Zheng juga menyatakan bahwa salah satu yang mungkin menjadi penyebab utama penderita kanker payudara sebelum usia 40 tahun, adalah kebiasaan membeli makanan panas untuk di bawa dalam kantong plastis atau wadah tipis yang menjadi kebiasaan orang Taiwan, termasuk juga oleh orang Indonesia.

Bagaimana makanan panas di kantong plastik menyebabkan kanker payudara?

Dijelaskan oleh Zheng, bahwa panas dari makanan di kantong plastik dapat menyebabkan pelepasan bahan kimia berbahaya yang diserap oleh makanan dan dikonsumsi oleh manusia.

Salah satu bahan kimia yang memprihatinkan adalah Bisphenol A (BPA).

Sementara itu, untuk diketahui bahwa BPA adalah estrogen sintetik yang lemah yang dapat mengganggu hormon tubuh, serta membuat hormon reseptor positif pada kanker payudara berkembang dan tumbuh pada tingkat paparan tertentu.

Baca juga: Resep Minuman Herbal untuk Menghilangkan Kesemutan di Tangan dan Kaki, Ini Saran dr Zaidul Akbar

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara BPA dan peningkatakan kanker payudara, sebab beberapa argumen juga mengatakan bahwa BPA bukan karsinogen penyebab kanker.

Masih menurut Zheng, di Barat, kanker payudara biasanya terjadi setelah menopause.

Tapi di Taiwan, wanita dengan usia di bawah 35 tahun sudah ada yang mengidap kanker payudara, setidaknya 6-9 persen.

Pencegahan dari berkembangnya sel kanker Orang-orang Asia lebih sering menjaga kulitnya agar selalu terhindari dari sinar matahari ketika mereka pergi, dengan memakai tabir surya atau sunscreen.

Hal inilah yang menyebabkan orang-orang Asia banyak yang kekurangan vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari, padahal vitamin D memiliki sifat anti tumor.

Oleh sebab itu, setidaknya Anda bisa menyempatkan diri 15 menit setiap harinya untuk mendapati manfaat yang cukup bagi tubuh dari sinar matahari itu.

Selain itu, Anda juga harus melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara setiap bulan dan melakukan mammogram rutin setiap tahunnya.

Serta, berhati-hatilah dan hindarilah membungkus makanan panas dalam kantong plastik, dengan cara bawalah peralatan atau wadah makanan Anda sendiri.

Jika tidak, pastikan bahwa kemasan plastik yang digunakan oleh restoran itu tahan panas dan aman untuk penggunaan makanan. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved