Jurnalisme Warga

Trans Continent  Membangun Ekonomi Gorontalo Berbasis Pusat Logistik Berikat

Pusat logistik berikat (PLB) merupakan salah satu inovasi kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mempercepat dan mempermudah distribusi barang guna mend

Editor: Ansari Hasyim
IST
Rektor Uniki Bireuen, Prof Dr Apridar 

Oleh: Prof. Dr. Apridar, S.E., M.Si.*) 

TRANS Continent merupakan perusahaan tranportasi alat-alat berat berbasis pusat logistik berikat (PLB) berskala internasional. Pada ulang tahunnya ke-22, perusahaan milik putra Aceh, Ismail Rasyid, ini meresmikan cabang ke-22 pada tanggal 22 November 2024 di Gorontalo, Sulawesi Utara.

Saya selaku Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK), Mirza Tabrani selaku Majelis Wali Amanat USK, Zainal Arifin, Pemred Harian Serambi Indonesia, dan beberapa tokoh Aceh, tokoh nasional, serta pelaku perdagangan internasional dari berbagai negara diundang khusus oleh CEO Trans Continent, Ismail Rasyid, untuk menyaksikan pembukaan kantor yang sangat megah dan juga dibanggakan oleh masyarakat Sulawesi Utara itu.

Pusat logistik berikat (PLB) merupakan salah satu inovasi kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mempercepat dan mempermudah distribusi barang guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sebagai fasilitas penyimpanan dan distribusi barang dengan insentif perpajakan, PLB memberikan efisiensi dalam rantai pasok, terutama di sektor manufaktur dan perdagangan internasional.

Baca juga: Trans Continent Investasi Besar di Gorontalo, dari PLB, Arang Tempurung, Hingga Penggemukan Sapi

Contoh kasus sukses implementasi PLB  adalah apa yang dilakukan oleh PT Trans Continent, yaitu memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian regional, khususnya di wilayah Sumatra  dan kawasan timur Indonesia.

Provinsi Gorontalo, yang dikenal dengan kekayaan alam dan budayanya, kini sedang menggeliat menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih signifikan. Salah satu motor utama dari transformasi ini adalah investasi besar-besaran yang dilakukan oleh Trans Continent, perusahaan multinasional yang membawa visi perubahan melalui sejumlah proyek strategis.

Investasi ini mencakup pembangunan PLB, pengembangan industri arang tempurung kelapa, serta program penggemukan sapi. Ketiga sektor ini memiliki potensi besar untuk mengubah perekonomian Gorontalo secara menyeluruh, meningkatkan daya saing regional, serta menciptakan kesejahteraan yang inklusif bagi masyarakatnya.

Salah satu inisiatif penting dari investasi Trans Continent di Gorontalo adalah PLB yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perdagangan dan distribusi barang, tidak hanya di tingkat domestik, tetapi juga di level internasional.

Lokasi strategis di Gorontalo, akan menjadi simpul logistik utama yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan pasar global.

PLB dirancang untuk mendukung aktivitas ekspor dan impor dengan meminimalkan biaya logistik dan mempercepat proses distribusi.

Dengan adanya PLB, Gorontalo dapat menarik lebih banyak investasi dan memudahkan pengusaha lokal untuk mengakses pasar yang lebih luas.

Pelaku UMKM di Gorontalo, khususnya yang bergerak dalam produksi hasil pertanian dan perikanan, akan mendapatkan manfaat langsung dari program mulia ini. Para pelaku usaha dapat memanfaatkan fasilitas langka tersebut untuk menyimpan barang dalam jangka waktu tertentu tanpa membayar bea masu sehingga modal kerja dapat lebih dioptimalkan.

Selain itu, PLB juga membuka peluang kerja baru di bidang logistik dan pergudangan yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Kekayaan alam Gorontalo yang begitu melimpah, terutama produksi kelapa, sering diabaikan oleh para pengambil kebijakan. Perkebunan kelapa yang begitu luas, merupakan potensi besar untuk pengelolaan limbah kelapa, seperti tempurung, menjadi arang berkualitas tinggi. 

Trans Continent melihat peluang ini sebagai langkah strategis untuk mendorong Gorontalo menjadi pemain utama dalam pasar arang tempurung di tingkat global.

Arang tempurung kelapa memiliki permintaan yang tinggi di pasar internasional, terutama untuk bahan bakar alternatif dan filter karbon. Dalam program ini, Trans Continent tidak hanya menyediakan teknologi modern untuk produksi arang berkualitas, tetapi juga memberikan pelatihan kepada petani dan pengusaha lokal untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.

Dengan demikian, nilai tambah dari kelapa yang sebelumnya hanya menjadi komoditas mentah dapat ditingkatkan.

Pembangunan industri arang tempurung juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Limbah kelapa yang sebelumnya sering terbuang atau dibakar tanpa kendali kini diolah menjadi produk bernilai ekonomi.

Selain itu, industri arang tempurung memiliki efek berganda (multiplier effect) yang signifikan. Peningkatan produksi arang akan mendorong permintaan terhadap tenaga kerja, baik dalam proses produksi maupun distribusi.

Dengan adanya investasi ini, Gorontalo dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi tingkat pengangguran, serta meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

Trans Continent  telah menciptakan sistem logistik yang terintegrasi dengan baik. PLB yang dikelola memungkinkan perusahaan untuk menyimpan barang impor tanpa membayar bea masuk selama barang tersebut belum keluar dari fasilitas PLB.

Hal ini tidak hanya mengurangi biaya logistik, tetapi juga memberikan fleksibilitas bagi pelaku usaha untuk mengelola persediaan sesuai kebutuhan pasar. Dengan sistem ini, industri kecil dan menengah (IKM) yang bergantung pada pasokan bahan baku impor dapat memproduksi barang lebih efisien dan kompetitif.

PLB yang dikembangkan oleh Trans Continent turut mendukung pembangunan infrastruktur regional dengan menjadikan Gorontalo sebagai salah satu pusat distribusi logistik di wilayah timur Indonesia.

Hal ini memperkuat konektivitas antarwilayah, baik domestik maupun internasional. Dengan adanya PLB, barang dari luar negeri dapat langsung masuk ke Gorontalo tanpa perlu transit melalui pelabuhan besar seperti Jakarta atau Surabaya. Ini mempersingkat waktu pengiriman dan menurunkan biaya transportasi sehingga mendorong percepatan pembangunan ekonomi di daerah tertinggal.

Keberadaan PLB yang efisien memberikan peluang bagi pelaku usaha lokal untuk bersaing di pasar global. Dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh Trans Continent memungkinkan perusahaan kecil mengakses layanan logistik modern, di mana sebelumnya hanya bisa diakses oleh perusahaan besar.

Dengan demikian, daya saing produk lokal meningkat, baik dari segi harga maupun kualitas. Dalam jangka panjang, ini akan meningkatkan ekspor dan menumbuhkan sektor ekonomi baru di daerah.

Trans Continent memanfaatkan PLB untuk mendukung eksportir lokal dalam mengelola logistik, mulai dari penyimpanan hingga pengiriman ke pasar global. Ini membuka peluang bagi pelaku usaha untuk memasuki pasar internasional dengan biaya logistik yang lebih rendah.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong investasi di luar Jawa, guna menciptakan pemerataan ekonomi. Selain itu, operasional PLB juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, mulai dari tenaga kerja logistik hingga tenaga pendukung di sektor-sektor terkait.

Dengan memanfaatkan potensi lokal dan mengadopsi teknologi modern, Gorontalo tidak hanya akan lebih maju secara ekonomi, tetapi juga lebih sejahtera secara sosial.

Model pembangunan ekonomi yang disokong oleh PLB, seperti yang dilakukan Trans Continent, telah terbukti meningkatkan efisiensi logistik, mempercepat pembangunan regional, dan mendukung daya saing produk lokal di pasar global.

Dengan kebijakan dan implementasi yang tepat, PLB dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, sekaligus menjadi solusi untuk mengatasi disparitas pembangunan antarwilayah di Indonesia.

Aceh yang juga memiliki potensi besar di sektor sumber daya alam, seperti kelapa, kelapa sawit, kopi, dan produk perikanan apabila diterapkan PLB, tentu pengelolaan komoditasnya  akan menjadi lebih efisien karena proses distribusi dan penyimpanan menjadi terintegrasi.

Semoga Gubernur Aceh yang terpilih ke depan dapat memanfaatkan perusahan milik anak bangsa yang berasal dari Matangkuli, Aceh Utara, ini sebagai tonggak untuk pembangunan Aceh ke depan yang lebih sejahtera dan bermartabat. Amin.

*) Penulis Dewan Pakar Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Parawisata, dan Ekonomi Kreatif LPPM Universitas Syiah Kuala (USK) dan Ketua Dewan Pakar ICMI Orwil Aceh, melaporkan dari Gorontalo, Sulawesi Utara

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved