Kajian Islam

Begini Nasihat Buya Yahya untuk Pasutri Sedang Ditimpa Masalah Rumah Tangga

Pendakwah Buya Yahya memberikan nasihat kepada pasangan suami istri atau pasutri yang tengah dihadapkan dengan sebuah masalah rumah tangga.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, memberikan nasihat bijak kepada pasangan suami istri atau Pasutri agar menghadapi masalah rumah tangga dengan tenang dan tanpa kesombongan.  

Buya Yahya, mengatakan konflik dalam rumah tangga adalah hal yang wajar, bahkan pernah dialami oleh Rasulullah SAW dan para sahabat, tetapi semuanya terselesaikan dengan baik.

SERAMBINEWS.COM - Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, memberikan nasihat bijak kepada pasangan suami istri atau Pasutri agar menghadapi masalah rumah tangga dengan tenang dan tanpa kesombongan. 

Buya Yahya, mengatakan konflik dalam rumah tangga adalah hal yang wajar, bahkan pernah dialami oleh Rasulullah SAW dan para sahabat, tetapi semuanya terselesaikan dengan baik.

Beliau menekankan pentingnya menghindari kesombongan, seperti mudah mengucapkan kata "cerai" saat emosi sesaat.

Hal ini sering terjadi karena wanita merasa kesal, tetapi sebenarnya tidak benar-benar bermaksud ingin berpisah.

Oleh karena itu, pria diharapkan lebih memahami wanita yang sebenarnya membutuhkan perubahan dan perhatian, bukan perceraian.

Hak cerai yang diberikan Allah kepada pria, menurut Buya Yahya, adalah karena pria diharapkan lebih rasional dalam mengambil keputusan.

Baca juga: Umat Muslim Wajib Tahu, Begini Cara Mandi Wajib Agar Sah & Sempurna, Lengkap Niat untuk Pria/Wanita

Pasutri dianjurkan untuk saling memahami dan bekerja sama menyelesaikan masalah agar rumah tangga tetap harmonis dan tidak berujung pada penyesalan.

Tips menghadapai masalah rumah tangga ini diberikan Buya Yahya kepada pasutri agar bisa meminimalisir segala cek-cok sehinga tidak berlarut-larut bahkan berujung pada perceraian. 
 
Dalam sebuah ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube Al Bahjah TV, Senin (4/3/2024),  Buya Yahya mengatakan, bahwa rasa amarah, kesal dan sebagainya di dalam rumah tangga itu merupakan hal biasa.

Hanya saja, pasutri dituntut untuk bisa segera menyelesaikannya dengan baik sehingga tidak akan terjadi permasalahan panjang dan berlarut-larut.

Buya Yahya kemudian mengisahkan, semua orang di dalam hidupnya tentu tidak luput dari masalah hidup, tak terkecuali para sahabat Nabi sekalipun.

"Lihat kalau ada permasalahan hidup, siapa yang nggak punya permasalahan? Dicontohkan baginda Nabi punya masalah dengan Siti Aisyah dan terselesaikan.

Sayyidina Umar punya masalah dengan istrinya, semua punya masalah tapi terselesaikan," kata Buya Yahya. 

Baca juga: Jangan Asal Ucap Atau Tulis, Apalagi Saat Emosi, Begini Penjelasan Buya Yahya Hukum Talak via WA

Lebih lanjut Buya menegaskan, masalah rumah tangga bisa terselesaikan dengan baik jika tidak terdapat kesombongan di dalamnya. 

Adapun maksud kesombongan di sini adalah tidak mudah mengatakan cerai ketika sedang ada masalah rumah tangga.

Biasanya hal ini sering dilontarkan istri kepada suaminya, dikit-dikit minta cerai karena hal sepele, padahal dirinya hanya emosi sesaat.

Seorang istri yang mudah menyebut kata cerai adalah wanita sombong, dia merasa punya uang dalam mengurus perceraian.

Maka kata Buya, jangan sampai keputusan cerai dapat memberikan penyesalan.

"Masalah rumah tangga bisa terselesaikan dengan baik jika tidak terdapat kesombongan di dalamnya, kapan itu? jika tidak ada kesombongan, coba wanita sombong dia mudah mengatakan 'cerai saja' padahal marahnya sesaat, ngelihat anak pun berubah, karena dia punya uang dikit-dikit cerai, dia bisa bayar, setelah itu nyesal dengan cerai itu," sambung Buya.

Baca juga: Saat Menabrak Kucing Haruskah Dikubur agar Tidak Sial atau Dibiarkan Saja? Begini Jawaban Buya Yahya

Buya kemudian mengungkap alasan mengapa Allah memberikan kepada kaum pria hak cerai bukan pada wanita, sebab jika hak cerai diberikan pada kaum wanita, dia akan mudah mengatakan cerai setiap kali dia emosi.

Meski begitu, Buya Yahya mengingatkan kepada kaum pria, wanita itu begitu lembut dan indah.

Sesuatu yang lembut itu pasti sangat sensitif, sehingga apabila wanita ada beban sedikit saja namun terasa berat baginya, sehingga kosa katanya pun menjadi sempit, tak heran wanita jika marah hanya memikirkan dan menyebut kata cerai. 

Padahal jika ditanya maksud wanita tersebut adalah bukan cerai.

Dalam hal ini, para pria dituntut harus memahami wanita. Dimana maksud kata cerai yang dilontarkan wanita adalah kata-kata ajakan untuk saling berubah menjadi lebih baik.

"Maka anda harus paham bahasannya wanita begitu, kalimatnya mengajak cerai tapi sebetulnya maknanya adalah begini bang, berubah dong bang, masa begini terus, cuman mau ngomong panjang itu dia sudah nggak kuat. Dia bilang kata cerai saja padahal disaat diiyakan juga bingung karena memang sebetulnya juga tidak gampang cerai," pungkas Buya Yahya. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved