Harga Emas

Harga Emas Dunia Hari Ini 4 Desmber 2024 Turun, Ini Penyebabnya

Emas spot naik 0,2% menjadi $2.644,05 per ounce pada pukul 01:42 p.m. ET (1842 GMT). Harga sempat naik hingga 0,7% sebelum data lowongan pekerjaan AS

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Reuters
Seorang karyawan mengambil granula emas murni 99,99 persen di ruang kerja selama proses produksi di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, pada 23 Mei 2024. 

SERAMBINEWS.COM- Harga emas hari ini mengalami penurunan pada Rabu (4/12/2024), setelah data pekerjaan AS yang kuat menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mungkin tidak melambat secara signifikan, yang mengurangi kekhawatiran tentang penurunan besar dalam pasar kerja. 

Meskipun harga emas sempat naik, data ini membuat investor memprediksi bahwa Federal Reserve mungkin akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga.

Dilansir dari kantor berita Reuters pada Rabu (4/12/2024) emas spot naik 0,2 persen menjadi $2.644,05 per ounce pada pukul 01:42 p.m. ET (1842 GMT). Harga sempat naik hingga 0,7 persen sebelum data lowongan pekerjaan AS dirilis. Kontrak berjangka emas AS ditutup 0,4 persen lebih tinggi pada $2.667,90.

Fokus pasar kini beralih ke laporan pekerjaan ADP dan pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Rabu (4/12/2024), menjelang laporan pekerjaan resmi AS pada hari Jumat.

Para trader saat ini memperkirakan kemungkinan 74 % untuk penurunan suku bunga sebesar 0,25 % pada bulan Desember.

Emas memangkas kenaikannya sebelumnya karena "data JOLTS mengonfirmasi ekspektasi kami tentang pemulihan di pasar tenaga kerja, yang mengurangi kekhawatiran tentang penurunan signifikan di pasar tenaga kerja menjelang laporan non-farm payrolls pada hari Jumat," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Laporan pekerjaan yang kuat bisa membuat Federal Reserve mengambil sikap hati-hati dalam pemotongan suku bunga. Fokus investor beralih ke laporan pekerjaan ADP dan pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Rabu (4/12/2024), menjelang laporan payrolls pada hari Jumat.

Secara keseluruhan, data JOLTS yang menunjukkan pemulihan di pasar tenaga kerja mengurangi kekhawatiran akan pelambatan besar di sektor pekerjaan.

 Laporan pekerjaan yang kuat pada hari Jumat bisa membuat Fed lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga, yang memengaruhi pandangan investor terhadap pasar emas.

 Meskipun imbal hasil Treasury 10 tahun turun ke level terendah dalam lebih dari sebulan dan dolar melemah, yang membatasi kerugian emas, harga logam mulia tetap dipengaruhi oleh faktor lain, seperti ketegangan geopolitik global.

Analis di JPMorgan dan HSBC mencatat bahwa emas tetap menjadi pilihan aman di tengah ketidakpastian geopolitik, yang semakin meningkat karena ketegangan global dan konflik.

 Mereka juga mencatat bahwa kebijakan Presiden terpilih Trump bisa memperburuk risiko geopolitik, yang berpotensi mendongkrak harga emas di tahun 2025.

JP Morgan juga memprediksi bahwa harga emas dapat naik hingga $3.000 per ounce pada 2025, didorong oleh permintaan fisik yang lebih tinggi dan posisi pasar berjangka yang lebih stabil.

Emas cenderung berperforma baik di lingkungan dengan suku bunga rendah dan ketidakpastian geopolitik.

Sementara itu, harga logam lainnya seperti perak naik 1,7 % menjadi $31,01 per ounce, platinum naik 1 % menjadi $956, dan paladium turun 0,9 % menjadi $973.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved