Kesehatan

PASUTRI Wajib Simak, Begini Caranya Jika Ingin Hamil Anak Laki-laki atau Perempuan

Seksolog dr Boyke membagikan cara agar mendapatkan keturunan anak laki-laki dan perepuan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YouTube Kacamata dr Boyke
seksolog dr Boyke membagikan cara agar mendapatkan keturunan anak laki-laki dan perepuan. 

SERAMBINEWS.COM - Mendapat momongan setelah menikah adalah dambaan bagi pasangan suami istri (pasutri) untuk menjadi pelengkap dalam keluarga.

Bagi sebagian pasangan, merencanakan kehamilan merupakan hal yang sangat penting termasuk soal jenis kelamin anak.

Beberapa pasutri bahkan mengidamkan anak dengan jenis kelamin tertentu, misalnya anak laki-laki dan perempuan.

Untuk memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu, setiap orang harus mengetahui lebih jauh bagaimana cara hamil anak perempuan atau bagaimana cara hamil anak lak-laki.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube TonightShowNet, seksolog dr Boyke membagikan cara agar mendapat keturunan anak laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Nanas Bisa Mencegah Kehamilan, Begini Penjelasan dr Boyke

Awalnya, dr Boyke mendapati pertanyaan dari host TonightShow, Vincent Ryan Rompies soal mitos atau fakta jika mengonsumsi daging bisa mendapatkan jenis kelamin anak laki-laki.

"You are what u eat, begitu juga berpengaruh dengan anak kita, misalnya kalau mau anak cowok, banyakin makan daging, bener dok?," tanya Vincent.

Menjawab hal tersebut, dr Boyke membenarkan.

Jika pasutri menginginkan anak laki-laki, sang suami dianjurkan sering mengonsumsi daging, sedangkan sang istri dianjurkan sering mengonsumsi sayur-sayuran.

"Cowoknya daging, ceweknya sayur, itu betul," kata dr Boyke.

Menurut dr Boyke, ketika istri sering mengonsumsi sayur, maka kondisi miss V menjadi lebih basah sehingga membuka peluang terciptanya jenis kelamin laki-laki saat pembuahan.

Baca juga: Namanya Andropause, Ternyata Pria juga Alami Menopause, dr Boyke: Terutama Pada Usia Segini

"Karena ketika ceweknya (istri, Red) makan sayur suasana daerah vaginanya Miss V nya menjadi lebih basah sehingga sperma yang membuahi sel telur adalah sperma ayah atau sperma yang menciptakan jenis kelamin laki-laki," sambung dr Boyke.

Begitu juga sebaliknya, jika pasutri menginginkan kehadiran anak berjenis kelamin perempuan, sang suami dianjurkan sering mengonsumsi sayur-sayuran sedangkan sang istri dianjurkan sering makan daging.

"Kalau mau anak cewek, suaminya sayur, istrinya daging. Karena ketika sang istri makan daging, suasana Miss V-nya menjadi asam," pungkas dr Boyke.

Mitos atau Fakta, Nanas Bisa Mencegah Kehamilan?

Kesehatan reproduksi, kehamilan, dan edukasi seksual masih menjadi topik yang jarang dibahas secara terbuka di banyak masyarakat Indonesia.

Anggapan tabu serta berbagai mitos yang menyelimutinya sering kali menghambat upaya untuk memberikan pemahaman yang benar.  

Mitos-mitos seperti 'minum air es menyebabkan bayi besar' atau 'berhubungan seksual di posisi tertentu bisa menentukan jenis kelamin bayi' masih dipercaya oleh banyak orang.

Hal ini tak hanya menciptakan kesalahpahaman tetapi juga dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan bayi jika tidak mendapatkan informasi yang benar.  

 Salah satu mitos yang kerap meliputi adalah perihalmengonsumsi nanas yang bisa mencegah hamil. Lantas bagaimana fakta sebenarnya?

Anggapan mengonsumsi nanas muda bisa mencegah hamil mungkin sudah sering kita dengar.

Dalam hal ini, dokter kandungan dan pakar seks kelahiran Bandung, dr Boyke mengatakan, anggapan nanas muda bisa mencegah hamil adalah mitos alias tidak benar.

"Pengen gak hamil pakai nanas muda, nanas muda mah buat ngerujak bukan buat mencegah kehamilan, ngaco! kamu belajar ilmu dari mana, itu ilmu sesat," kata dr Boyke.

Pasutri yang tak ingin langsung memiliki anak bisa mengunakan alat kontrasepsi saat berhubungan guna mencegah kehamilan, bukan dengan mengonsumsi nanas muda.

"Jadi kalau mau gak hamil ya pakai KB bukan pakai nanas muda ya," pungkas dr Boyke.

Lepas KB, Kapan Bisa Hamil Lagi? 

Memasang alat kontrasepsi sering dilakukan oleh wanita yang sudah menikah untuk mencegah atau menunda kehamilan.

Meski demikian, adakalanya anda ingin menambah keturunan.

Sebagai upaya pertama, tentu Anda perlu lepas KB, tetapi apakah tindakan tersebut bisa langsung menyebabkan Anda hamil?

Kesempatan seseorang untuk langsung hamil setelah lepas KB tentu saja berbeda-beda. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya jenis KB yang digunakan.

Berbeda dengan kondom, penggunaan KB sebagai alat kontrasepsi dapat menunda kehamilan dengan cara memengaruhi sistem hormon. 

Inilah alasan mengapa dibutuhkan beberapa waktu untuk mengembalikan masa subur wanita setelah pasang KB.

Selain itu, program Keluarga Berencana (KB) sendiri terdiri dari beberapa metode, mulai dari pil, suntik, hingga IUD. Setiap metode tentu memiliki cara kerjanya tersendiri.

Maka dari itu, Anda perlu mengetahui informasi lengkap mengenai metode KB yang Anda gunakan, termasuk apakah Anda bisa langsung hamil setelah lepas KB.

Terkait hal tersebut, seksolog dr Boyke memberikan penjelasan terkait kapan bisa hamil lagi setelah lepas KB.

Dikutip Serambinews.com dari akun TikTok Klinik Pasutri, dr Boyke mengatakan, semua itu tergantung jenis KB yang digunakan untuk menentukan kapan Anda bisa hamil lagi.

"Tergantung jenis KB yang digunakan untuk bisa menentukan kapan hamil lagi," ujar dr Boyke.

Salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan wanita adalah pil KB. 

Pada jenis pil KB pil, waktu yang dibutuhkan tubuh untuk kembali ovulasi normal setelah lepas pil KB terbilang lebih singkat dibanding jenis KB lainnya, yakni hanya membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga bulan untuk bisa hamil lagi. 

"Kalau KB pil biasanya gangguan kesuburannya gara-gara KB itu sekitar dua-tiga bulan aja," sambung dr Boyke

Jenis KB selanjutnya adalah KB spiral atau intrauterine device (IUD).

IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari plastik dan berbentuk menyerupai huruf T.

Berbeda dengan pil yang harus diminum secara rutin, IUD perlu ditanamkan dalam rahim. Alat ini bisa digunakan selama 3–12 tahun.

Pada saat KB spiral atau intrauterine device (IUD) ini dilepas, umumnya wanita akan lebih cepat hamil lagi setelah KB tersebut dilepas.

"Kalau KB spiral, langsung dicopot, langsung bisa hamil," tegasnya. 

Terakhir adalah jenis KB suntik, pada jenis KB ini memang akan mempengaruhi kesuburan sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa hamil lagi setelah lepas KB karena tubuh harus mengembalikan hormon terlebih dahulu.

Pada beberapa orang bahkan setelah tidak lagi menggunakan KB suntik, untuk sementara waktu tidak mengalami menstruasi, kondisi ini bahkan mencapai enam bulan usai tidak menggunakan KB suntik.

"Kalau suntik, nah itu yang kadang-kadang agak lama, kalau suntik itu kan dia pengaruh hormonnya sedemikian rupa sehingga beberapa orang nggak menstruasi, jadi kadang-kadang sampai enam bulan setelah lepas suntik baru bisa hamil. Jadi semua itu tergantung dari semua jenis kontrasepsi yang digunakan," tambah dr Boyke.

Di samping itu semua, ada hal yang lebih penting lagi yang harus diperhatikan pasutri jika anda berniat menambah momongan. 

Adapun hal penting tersebut menurut dr Boyke adalah, persiapan mental, fisik dan juga finansial sebelum merencanakan kehamilan.

"Artinya mental kamu siap nggak nih mau nambah anak, jangan smapai kamu kerepotan. Kedua siaplah secara finansial karena anak yang kedua dan ketiga juga butuh yang namanya keuangan dan diskusikan itu sama suami kamu sehingga kalian berdua betul-betul akan mendidik anak ini dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan baik," pungkas dr Boyke. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved