Opini

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan pada Calon Pengantin agar Bebas Stunting

Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin sebaiknya dilakukan paling telat 3 bulan sebelum menikah untuk mengetahui kondisi Kesehatan calon pengantin,dan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS
Elida Fitri, Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Syiah Kuala. 

Oleh: Elida Fitri SST Bd*)

PERNIKAHAN adalah suatu komitmen dan ikatan yang suci antara Wanita dan laki-laki sebagai suami istri yang diakui sah oleh Agama dan Masyarakat berdasarkan atas peraturan perkawinan yang berlaku.

Tujuan dari pernikahan dalam islam adalah untuk memenuhi hajat manusia dalam tujuan mewujudkan Rumah Tangga yang Bahagia, sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama islam. Tujuan Menikah juga bisa dijabarkan antara lain sebagai berikut:

1.Untuk mendapatkan Ketenangan Hidup dan Kebahagiaan (Sakinah).

2.Membina kasih sayang dan rasa cinta.

3.Memenuhi kebutuhan seksual yang telah diridhai oleh Allah SWT dan Sah.

4.Melaksanakan Perintah Allah SWT.

5.Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.

6.Supaya memperoleh Keturunan yang sah.

Maka oleh sebab itu Jangan lupa para calon pengantin baik Wanita maupun laki-laki sangat penting sebelum menikah melakukan pemeriksaan Kesehatan. Karna tujuan dari Pemeriksaan Kesehatan calon pengantin agar calon pengantin mendapatkan pemeriksaan Kesehatan untuk membentuk keluarga sehat yang produktif dan Bahagia.

Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin sebaiknya dilakukan paling telat 3 bulan sebelum menikah untuk mengetahui kondisi Kesehatan calon pengantin,dan ini sangat berguna bagi kehidupan mereka setelah menikah nanti.

Baik Laki-laki maupun Wanita, akan menjalani pemeriksaan untuk mengetahui ada atau tidaknya Resiko dan Riwayat Kesehatan yang bersifat menular atau dapat diturunkan.

Selain itu Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi kondisi Kesehatan yang berpotensi terjadi pada keturunannya kelak. Dimana beberapa kondisi tersebut dapat dicegah dengan pengobatan secara dini atau penanganan yang cepat dan sesuai.

Kesadaran akan pentingnya pemeriksaan Kesehatan pada calon pengantin sekarang masih cukup rendah.Padahal kehamilan serta kehidupan calon bayi di kemudian hari akan sangat dipengaruhi oleh kondisi Ibu dan Ayahnya. Maka dari itu Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon pengantin sangat penting dalam memberikan pilihan merencanakan keluarga yang sehat bebas Stunting kepada calon pasangan suami istri.

Selain itu,melakukan Skrining pada calon pengantin memberikan sejumlah manfaat yang menunjang kehidupan suami dan istri, misalnya:

1.Mendeteksi apakah ada penyakit menular atau tidak menular yang diderita oleh salah satu pasangan atau kedua pasangan,seperti Malaria,Hepatitis B,Hepatitis C dan HIV/AIDS.

2.Mendeteksi adanya kelainan Genetik yang mengkhawatirkan,seperti Anemia,Thalasemia.

Berikut ini ada beberapa pemeriksaan Kesehatan yang umum bagi calon pengantin

1.Pemeriksaan Tanda-tanda vital dan Pengukuran Tinggi juga Berat Badan.

Bertujuan untuk mengetahui Suhu Tubuh, Tekanan Darah, Kelainan Denyut Nadi, serta kelainan yang terdapat pada paru-paru dan Jantung,apakah terlalu pendek atau mengalami obesitas.

2.Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhesus.

Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus dan efeknya terhadap ibu serta bayi.

3.Pemeriksaan Darah Lengkap.

Untuk mengetahui apakah ada mengalami Anemia,Leukemia,Reaksi inflamasi dan infeksi.

4.Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual.

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan HbSAg,Hepatitis B,HIV/AIDS.
Deteksi Penyakit HIV/AIDS sejak Dini diperlukan untuk mengendalikan dan mencegah penularan virus dari ibu kepada bayinya Ketika masih berada dalam kandungan.

5.Pada calon pengantin juga diberikan Tablet Tambah Darah untuk mencegah terjadinya anemia.

6.Pemberian Penyuluhan tentang Kesehatan Alat Reproduksi dan Penyuluhan tentang Alat

Kontrasepsi juga Jenis-jenis Kontrasepsi.

Maka dari itu sangatlah penting kita untuk menjaga kesehatan Calon Pengantin Bebas Stunting saling Bekerja Sama dengan Tim Kesehatan serta Lintas Sektor yaitu dengan KUA dan Perangkat desa untuk mewujudkan Kesehatan Calon Pengantin yang Bebas Stunting. Perangkat Desa menganjurkan setiap Calon Pengantin harus memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan setempat misalnya Puskesmas selanjutnya memberikan Surat Kesehatan kepada KUA setempat.

Tujuannya agar kesehatan calon pengantin kita ketahui sedini mungkin untuk menghindari terjadinya kelahiran bayi yang mengalami Stunting. Tim Kesehatan juga harus memberikan Penyuluhan kesehatan pada calon pengantin bekerja sama dengan KUA juga memberikan Bimbingan Pernikahan Pada calon Pengantin.

Langkah pencegahan Stunting pada calon pengantin yang paling utama adalah menikah pada usia ideal.Sebagai calon pengantin tentu harus menyiapkan diri juga sebagai calon ibu. Berpeganglah prinsip bahwa anak yang sehat lahir dari ibu yang sehat.ini artinya pasangan harus mempersiapkan kesehatan prima sebelum memasuki kehamilan nanti.

Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK),yang begitu krusial menentukan masa depan anak dimulai sejak proses pembuahan dalam kehamilan. Perkembangan fisik dan kognitif pada masa 1000 HPK terjadi begitu pesat.ini yang membuat 1000 HPK bisa menjadi kesempatan untuk mewujudkan masa depan anak yang sehat dan cerah serta bebas Stunting.

Salah satu penyakit yang perlu dicegah saat kehamilan adalah Anemia.Lho itu kan penyakit Ringan? Sebagian orang menganggap penyakit ringan. Anemia memang umum terjadi pada ibu hamil terkait kebutuhan zat besi yang meningkat pada masa kehamilan.

Namun pada kasus yang parah Anemia saat hamil dapat meningkatkan Resiko Bayi lahir Prematur dan Bayi Berat Badan lahir Rendah (BBLR) Kedua kondisi ini sangat erat kaitannya dengan stunting.

Berikut ini Langkah-Langkah Pencegahan Stunting untuk Calon Pengantin sebelum menikah.

1.Pastikan Menikah di usia Ideal

Langkah pencegahan stunting yang paling utama adalah menikah pada usia ideal.menurut Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), usia menikah perempuan minimal 21 tahun dan 25 tahun untuk Laki-laki.Pernikahan usia Dini meningkatkan Risiko kelahiran bayi Stunting.

2.Pemeriksaan Status Gizi.

Sebagai Calon Pengantin terutama calon ibu wajib memperhatikan status gizi sebelum menikah.Status gizi akan mempengaruhi pertumbuhan janin saat memasuki masa kehamilan nanti. Status gizi yang kurang sebelum menikah dikhawatirkan bisa menyebabkan bayi lahir dengan BBLR,sehingga meningkatkan Risiko Stunting.Jadi pastikan Status Gizi Normal sebelum menikah ya...

3.Melakukan Tes Kesehatan.

Lakukan Tes kesehatan minimal 3 bulan sebelum menikah,Tujuan Tes Kesehatan ini untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh calon pengantin.Dengan begitu pasangan calon pengantin bisa merencanakan kehamilan yang lebih sehat dan jauh dari Risiko Stunting.

4. Terapkan Gaya Hidup Sehat.

Langkah pencegahan stunting berikutnya dengan menerapkan gaya hidup sehat.Ingat ... Anak yang sehat berawal dari ibu yang sehat,untuk itu berusahalah untuk mengkonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan bervariasi setiap hari dan rutin olahraga.Jauhkan kebiasaan tidak sehat,seperti merokok,hal itu karena paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko Stunting pada anak.

5.Perhatikan kebutuhan Asam Folat,zat besi,dan kalsium.
Ada beberapa nutrisi yang perlu mendapatkan perhatian lebih sebelum calon pengantin hamil,yakni asam folat,zat besi,dan kalsium.Asam folat dapat membantu mengurangi resiko cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang (disebut cacat Tabung saraf).

Sementara Kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat,jika tidak cukup kalsium,janin dapat mengambil kalsium dari tulang ibu hamil sehingga meningkatkan resiko osteoporosis kelak.Untuk zat besi,kekurangan mineral itu dapat mengganggu kehamilan dan meningkatkan resiko bayi lahir prematur dan BBLR sehingga lebih tinggi terancam Stunting.

Itulah beberapa langkah pencegahan stunting pada fase pranikah yang perlu pasangan calon pengantin lakukan.semoga persiapan Calon Pengantin berjalan Lancar ya...Karena Kesehatan Calon Pengantin Sangat lah Penting agar bebas Stunting.

Dan Calon Pengantin Harus Sadar Stunting Sedini Mungkin. Keberhasilan dalam pendampingan Calon Pengantin atau Calon Pasangan Usia Subur sangat lah penting dalam menurunkan angka Stunting.

*) Penulis mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved