Berita Kutaraja

Dewan Profesor USK Gagas Solusi Ketahanan dan Kedaulatan Pangan di Aceh

Ketua DP-USK, Prof Dr Ir Izarul Machdar, MEng menekankan, pentingnya kolaborasi antara akademisi & praktisi guna menghasilkan kebijakan berbasis riset

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Dewan Profesor Universitas Syiah Kuala (DP-USK) menggelar webinar yang membahas strategi dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan Aceh berkelanjutan di era krisis global secara daring, Rabu (4/12/2024). 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dewan Profesor Universitas Syiah Kuala (DP-USK) menggelar webinar yang membahas strategi dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan Aceh berkelanjutan di era krisis global secara daring, Rabu (4/12/2024).

Webinar tersebut bertujuan untuk menggagas solusi atas tantangan ketahanan dan kedaulatan pangan yang dihadapi Aceh, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) 1 (No Poverty) dan SDG 2 (Zero Hunger).

Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 100 peserta secara daring yang meliputi akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan di sektor pertanian.

Ketua Dewan Profesor USK, Prof Dr Ir Izarul Machdar, MEng menekankan, pentingnya kolaborasi antara akademisi dan praktisi untuk menghasilkan kebijakan berbasis riset yang relevan dan aplikatif.

Dia mengatakan, dalam webinar tersebut, pihaknya menghadiri pemateri Dosen Fakultas Pertanian USK/Ketua SAU USK, Prof Dr Ir Abubakar, MS, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah, MP, dan Kepala Bidang Ekonomi Kerakyatan Kadin Aceh/Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh, Ir Zakaria A Gani. 

Dia mengatakan, dalam diskusi itu pihaknya menyoroti berbagai tantangan ketahanan pangan di Aceh, terutama dalam menghadapi krisis global yang mempengaruhi rantai pasok dan produktivitas. 

Sehingga mereka merekomendasikan adanya kebijakan pangan berbasis riset, penggalakan inovasi, dan transfer teknologi untuk peningkatan produktivitas pertanian dan adopsi pertanian presisi. 

"Lalu perlu ada kolaborasi pihak berkepentingan misalnya USK, Kadin, Kelompok Tani dan Baitul Mal, modernisasi pemasaran hasil pertanian, dan transformasi pertanian," katanya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved