Haba Dinkes Aceh

Tekan Stunting, Dinkes Simeulue Gencarkan Empat Program Unggulan, Termasuk Peningkatan Sanitasi

Pemkab Simeulue, melalui Dinas Kesehatan, hingga saat ini masih terus fokus untuk menekan atau mengurangi angka stunting di wilayah kepulauan itu.

Penulis: Sari Muliyasno | Editor: Firdha Ustin
SERAMBINEWS.COM/ SARI MULIYASNO
Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Simeulue, Nurhadini SST . 

SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Stunting beberapa tahun ke belakang hingga saat masih terus menjadi isu prioritas nasional. 

Pemerintah di bidang kesehatan pun terus menggalakkan percepatan penurunan stunting.

Dikutip dari laman Ayo Sehat Kemenkes, stunting merupakan suatu keadaan di mana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata untuk usianya karena kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. 

Stunting dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. 

Kondisi stunting bisa terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.

Perlu ditekankan, stunting bukan bukan hanya berdampak terhadap pertumbuhan
fisik balita, tetapi juga pada fungsi penting tubuh lainnya, seperti perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Sukses Turunkan Angka Stunting, Pidie Jaya Masuk Daftar Daerah Penanganan Stunting Hingga 100 Persen

Balita stunting berpotensi memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, dan di masa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas.

Mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari stunting untuk generasi masa depan, maka pemerintah melakukan percepatan penurunan stunting sebagai program prioritas nasional, tak terkecuali di Aceh.

Tekan Stunting di Simeulue 

Aceh juga menjadi salah satu provinsi yang serius dalam penanganan persoalan stunting, diantaranya ialah Kabupaten Simeulue.

Pemerintah Kabupaten Simeulue, melalui Dinas Kesehatan, hingga saat ini masih terus fokus untuk menekan atau mengurangi angka stunting di wilayah kepulauan itu.

Dari data terbaru saat ini, Oktober 2024, jumlah sasaran sebanyak 6.491 jiwa yang berhasil terimput sebanyak 6 131 jiwa. Dengan jumlah stunting sebanyak 537 atau 8,8 persen.

Baca juga: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan pada Calon Pengantin agar Bebas Stunting

Jika dibandingkan dengan data September 2024, jumlah sasaran sebanyak 6.555 jiwa dan berhasil terimput sebanyak 6.242 jiwa dengan jumlah stunting 531 atau 8,5 persen.

Jumlah stunting tersebut terus mengalami penurunan sejak Januari 2024, dimana 
data dari e-PPGBM Dinkes Provinsi Aceh Per 2 Januari 2024, jumlah sasaran sebanyak 8.329 jiwa yang berhasil terimput sebanyak 4.252 jiwa. Dengan jumlah stunting sebanyak 530 jiwa.

Dinkes Simeulue melalui Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi, Nurhadini SST mengatakan, dalam upaya menurunkan stunting, pihaknya meningkatkan kapasitas petugas dan kader kesehatan dalam upaya pencegahan stunting dengan memberikan pelatihan terkait dengan penanganan stunting dalam bentuk program.

"Beberapa program tersebut seperti, pertama program PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak), kedua program PSG (Penilaian Status Gizi), ketiga program Konseling menyusui dan keempat program STBM stunting (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)," ujar Nurhadini SST, Jumat (6/12/2024).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved