Kajian Islam

Bukan Sekadar Formalitas, Buya Yahya Jelaskan Makna Mendalam dan Hikmah Berjabat Tangan

Ketika dua orang bersahabat kemudian berjabatan tangan, yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling tulus dalam berjabatan tangan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, mengatakan berjabat tangan adalah tindakan sederhana yang memiliki makna spiritual, ketulusan, dan penghormatan mendalam. 

Buya Yahya menjelaskan menurut ajaran Nabi Muhammad SAW, orang yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling tulus dalam berjabat tangan.

SERAMBINEWS.COM - Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, mengatakan berjabat tangan adalah tindakan sederhana yang memiliki makna spiritual, ketulusan, dan penghormatan mendalam.

Buya Yahya menjelaskan menurut ajaran Nabi Muhammad SAW, orang yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling tulus dalam berjabat tangan.

Buya Yahya juga menekankan pentingnya tata krama dan akhlak dalam persahabatan, baik di tempat kerja, rumah tangga, maupun hubungan guru dan murid.

Berjabat tangan seharusnya dilakukan dengan penuh penghormatan, tidak tergesa-gesa mencabut tangan, sehingga mencerminkan ketulusan dan penghargaan.

Persahabatan yang dilandasi nilai-nilai ini menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh berkah.

Buya Yahya juga mengingatkan untuk menjauhi perilaku yang merendahkan sahabat, seperti bullying, karena bertentangan dengan akhlak mulia yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Ini Amalan Bisa Dilakukan Anak kepada Orang Tuanya yang Sudah Meninggal, Simak Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menyampaikan hal ini sebagaimana dikutip dari laman Al Bahjah.

Menurutnya, dengan bersalaman, seseorang dapat memahami betapa pentingnya ketulusan dan penghormatan dalam berjabat tangan dan makna mendalam dalam berjabat tangan.

Buya Yahya kemudian mengutip ajaran Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa ketika dua orang bersahabat kemudian berjabatan tangan, yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling tulus dalam berjabatan tangan.

Buya Yahya Al Bahjah - (SERAMBI/SYAMSUL AZMAN)
Buya Yahya Al Bahjah - (SERAMBI/SYAMSUL AZMAN) (SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN)

Ini mengisyaratkan bahwa tindakan sederhana ini memiliki dimensi spiritual yang dalam.

Berjabat tangan bukanlah sekedar formalitas kosong.

Ia mencerminkan ketulusan dalam bersahabat dan menunjukkan penghargaan kepada sahabat atau kawan kita.

Dalam konteks ini, ketulusan adalah kunci. Ketika kita merasa dekat dengan Allah dan tulus dalam berjabatan tangan, kita akan mendapat keberkahan.

Baca juga: Sebagian Orang Sering Lakukan, Ternyata Begini Hukum Shalat Sambil Memejam Mata Menurut Buya Yahya

Namun, tindakan berjabat tangan tidak hanya berhenti pada ketulusan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved