Berita Banda Aceh

Bertemu Bos Blue Bird, Dek Fadh Bahas Peluang Investasi Multisektor di Aceh

Kepada bos Blue Bird itu, Dek Fadh memaparkan beragam potensi besar Aceh di sektor pertanian, perikanan, pariwisata

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/IST
Calon Wakil Gubernur Aceh terpilih, Fadhlullah (Dek Fadh) didampingi Juru Bicara Badan Pemenangan Aceh Mualem-Dek Fadh, Mahfudz Y Loethan, bertemu dengan Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), Bayu Priawan Djokosoetono, yang juga komisaris utama BlueBird Holding Company, guna membahas peluang investasi di Aceh. 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA  – Calon Wakil Gubernur Aceh terpilih, Fadhlullah (Dek Fadh), melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), Bayu Priawan Djokosoetono, yang juga komisaris utama BlueBird Holding Company, di kantor pusat Bluebird Jakarta. 

Dalam pertemuan ini, Dek Fadh didampingi Juru Bicara Badan Pemenangan Aceh Mualem-Dek Fadh, Mahfudz Y Loethan, yang juga Ketua Harian Japnas Aceh.

“Dalam pertemuan tersebut kami banyak membahas peluang investasi di berbagai sektor strategis di Aceh, serta memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta,” kata Dek Fadh dalam keterangannya, Selasa (10/12/2024). 

Kepada bos Blue Bird itu, Dek Fadh memaparkan beragam potensi besar Aceh di sektor pertanian, perikanan, pariwisata, serta energi terbarukan dan infrastruktur.

Ia juga menjelaskan bahwa Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, posisi geografis strategis, dan keindahan alam yang dapat menjadi daya tarik investasi

Termasuk adanya produk unggulan seperti kopi Gayo, hasil perikanan, serta destinasi wisata seperti Pulau Weh dan Danau Laut Tawar menjadi fokus utama dalam strategi pembangunan ekonomi Aceh.

Baca juga: Prabowo Terima Mualem-Dek Fadh di Istana

“Kami ingin Aceh menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Untuk itu, kami membuka peluang kerja sama dengan pengusaha nasional dan internasional, terutama melalui Japnas dan Kadin, untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya. 

Dek Fadh juga secara khusus memperkenalkan proyek Syiah Kuala Islamic Center kepada Bayu. Di mana, proyek tersebut akan digagas sebagai pusat kegiatan keislaman, kebudayaan pendidikan, dan wisata religi bertaraf internasional.

Proyek tersebut diharapkan menjadi ikon baru Aceh sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata religi.

“Kami berharap Kadin, dan para pengusaha nasional dapat mendukung proyek besar ini. Syiah Kuala Islamic Center bukan hanya simbol kebangkitan Aceh, tetapi juga akan menjadi motor penggerak ekonomi dan budaya,” ungkapnya.

Dek Fadh menambahkan pada pemerintah Aceh yang baru pihaknya akan memastikan regulasi yang mendukung dan layanan perizinan yang efisien bagi para investor. 

Sementara itu, Bayu Priawan, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Dek Fadh yang aktif menjalin komunikasi dengan dunia usaha.

 Ia menilai Aceh memiliki potensi besar untuk berkembang di berbagai sektor, terutama jika didukung dengan kebijakan yang mendukung dan ekosistem investasi yang kondusif.

“Aceh adalah daerah dengan potensi luar biasa. Dengan pengelolaan yang baik, sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata dan berbagai sektor lainnya dapat menjadi motor penggerak ekonomi. Japnas dan Kadin siap mendukung upaya ini melalui kolaborasi yang terencana,” ujarnya.(*)

Baca juga: Tahap Inti Pilkada Selesai, Polda Aceh Imbau Masyarakat Tetap Jaga Kondusifitas

Baca juga: Belum Tayang, Squid Game 2 Masuk Nominasi Penghargaan Golden Globes 2025

Baca juga: Kronologi Pemuda di Tanjung Priok Bunuh Sahabat demi Narkoba, Korban Tewas Dibacok Pakai Celurit

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved