Berita Banda Aceh
PERDOKHI Aceh Gelar Lokakarya Kegawatdaruratan Medis dan Mitigasi Krisis Kesehatan Haji
Ia menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan haji sebagai bagian dari upaya nasional menjaga keselamatan jemaah di Tanah Suci.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nur Nihayati
PERDOKHI Aceh Gelar Lokakarya Kegawatdaruratan Medis dan Mitigasi Krisis Kesehatan Haji
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Puluhan tenaga kesehatan mengikuti Lokakarya Kegawatdaruratan Medis dan Mitigasi Krisis Kesehatan Haji yang digelar Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) Wilayah Aceh di Auditorium Multazam 2 RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, pada 3–6 November 2025.
Kegiatan tersebut diikuti 40 peserta yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, serta tenaga kesehatan dari berbagai fasilitas kesehatan di Aceh dan sejumlah provinsi lain.
Pelatihan ini menggabungkan teori, diskusi kasus, hingga simulasi lapangan berbasis skenario nyata.
Ketua Umum Pengurus Pusat PERDOKHI, Dr dr Syarif Hasan Lutfi, Sp.KFR, MARS, AIFO-K, secara resmi membuka kegiatan tersebut.
Ia menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan haji sebagai bagian dari upaya nasional menjaga keselamatan jemaah di Tanah Suci.
“Kegiatan ini penting untuk memastikan tenaga kesehatan haji dan umrah memiliki keterampilan yang mumpuni, memahami regulasi terbaru, serta mampu berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan otoritas Arab Saudi agar angka kesakitan dan kematian jamaah haji Indonesia dapat terus ditekan,” ujar dr Syarif.
Baca juga: Biaya Haji 2026 Rp87,4 Juta, Setiap Jemaah Cuma Bayar Rp54,1 Juta
Mewakili Pemerintah Aceh, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Aceh (Isra), Dr Yusrizal MSi, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif PERDOKHI Aceh yang dinilai sejalan dengan komitmen pemerintah daerah memperkuat pelayanan kesehatan haji.
“Kegiatan ini sangat strategis karena membekali tenaga kesehatan Aceh agar mampu memberikan layanan optimal kepada jemaah, baik di embarkasi, perjalanan, maupun di Arab Saudi,”
“Kolaborasi seperti ini menjadi fondasi penting menuju pelaksanaan haji yang sehat dan aman,” ujarnya.
Lokakarya ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kanwil Kementerian Agama Aceh, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Aceh Besar, dan Rumah Sakit Jiwa Aceh.
Selain pembekalan teori, peserta mendapat pelatihan praktik menghadapi berbagai situasi gawat darurat seperti serangan jantung, dehidrasi berat, heat stroke, dan krisis kesehatan massal yang sering terjadi saat musim haji.
Peserta juga dilatih mengambil keputusan cepat, berkoordinasi lintas profesi, serta menerapkan prinsip keselamatan pasien dalam konteks pelayanan haji.
Pendekatan ini menanamkan pemahaman bahwa layanan kesehatan haji tidak hanya soal keterampilan medis, tetapi juga nilai spiritual, etika, dan empati terhadap jemaah.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Aceh, Drs Arijal MSi menyambut baik kegiatan ini.
| Investor Blackstone Malaysia Berminat Bangun Kilang Peternakan di Aceh |
|
|---|
| Mualem: Nelayan Harus Jadi Ujung Tombak Kebangkitan Ekonomi Aceh |
|
|---|
| Hina Nabi Muhammad di TikTok, Pria Asal Aceh Dilaporkan ke Polisi |
|
|---|
| Petambak dan Tim Operator Kuala Cangkoi Dilatih Operasional Crab Bank |
|
|---|
| Kak Na Dampingi Rahmat Akbar, Remaja Lumpuh Layu Asal Pulo Aceh Berobat ke RSUDZA |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.