Haba Dinkes Aceh

Tekan Angka Stunting, Dinkes Banda Aceh Gencarkan Penimbangan Serentak yang Libatkan Lintas Sektor

Salah satu inovasi yang diinisiasi oleh Dinkes Banda Aceh adalah program penimbangan serentak yang dilakukan di tingkat posyandu.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Yeni Hardika
SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes. 

Data-data di E-PPGBM diinput oleh petugas gizi puskesmas berdasarkan hasil penimbangan di posyandu untuk memberikan gambaran mengenai informasi status gizi individu baik balita maupun ibu hamil.

Data berbasis elektronik ini berguna untuk memonitor pertumbuhan balita setiap bulannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes menjelaskan, angka stunting di Kota Banda Aceh tahun ini berdasarkan data e-PPPGBM memang mengalami fluktuasi.

Pada Januari hingga Oktober 2024, angka stunting menunjukkan tren penurunan yang stabil, namun sedikit meningkat pada bulan November menjadi 8,71 persen.

"Secara keseluruhan trennya dari awal tahun 2024 menurun, walaupun ada zigzag sedikit," ujar Lukman.

Baca juga: Target Percepatan Perbaikan Gizi Cegah Stunting, Dinkes Pidie Tingkatkan Kapasitas Kader & Alat Ukur

Penimbangan Serentak tingkatkan kunjungan di posyandu

Untuk menanggulangi stunting, Pemerintah Kota Banda Aceh terus bekerja keras dengan melibatkan berbagai sektor.

Dinas Kesehatan Banda Aceh telah melaksanakan berbagai intervensi spesifik di bidang kesehatan yang terdiri dari 11 program.

Beberapa diantaranya meliputi peningkatan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, pemberian makanan tambahan gizi bagi ibu hamil dan balita, pemantauan tumbuh kembang balita, screening anemia bagi remaja putri, hingga pemberian konsumsi tablet tambah darah remaja putri dan ibu hamil.

Salah satu inovasi yang diinisiasi oleh Dinkes Banda Aceh adalah program penimbangan serentak yang dilakukan di tingkat posyandu.

Program ini telah berhasil meningkatkan jumlah kunjungan ibu dan anak ke posyandu hingga lebih dari 80 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya berkisar dibawah 50 persen.

"Persentase anak yang kita timbang, yang hadir ke posyandu itu 95,8 persen. Artinya sudah bagus kehadirannya ya. Walaupun ada juga hasil sweeping, bukan hadir dengan kesadaran sendiri," ungkap Lukman.

Dalam melancarkan program penimbangan serentak, Dinkes Banda Aceh melibatkan semua sektor, mulai dari KB, dinas pendidikan dan dinas terkait lainnya. 

Pelatihan Kader Posyandu dari Dinkes Banda Aceh
Dinkes Banda Aceh juga memberikan pelatihan untuk peningkatan kapasitas kader posyandu dan petugas kesehatan.

Pihaknya juga turut melibatkan lintas sektor dari luar, seperti instansi vertikal misalnya seperti dari Poltekes, hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menggerakkan. 

Di tingkat desa, beberapa keuchik juga ikut berperan aktif dalam mendukung program penanggulangan stunting dengan menyediakan fasilitas dan dukungan untuk ibu dan balita, seperti permainan anak-anak di posyandu serta penjemputan bagi orangtua yang kesulitan hadir.

Baca juga: Pernikahan Dini Penyumbang Terbesar, SEDERET Upaya Program Dinkes Aceh Tenggara Tekan Angka Stunting

Meskipun memberikan hasil yang positif, diakui Lukman masih terdapat tantangan dalam pelaksanaannya program penimbangan serentak, yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved