Dampak Banjir Sukabumi, 2.500 KK harus Direlokasi Hingga 10 Orang Tewas, Diduga Ini Penyebab Bencana

Banjir itu menyebabkan 10 orang tewas, sepuluh ribu lebih orang terdampak, hingga ratusan lainnya mengungsi.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNJABAR.ID/DIAN HERDIANSYAH
Petugas gabungan mengevakuasi Emah, korban longsor Gegerbitung, Sukabumi. Sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat bencana yang terjadi di Sukabumi. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Banjir di sejumlah wilayah di Sukabumi Jawa Barat yang terjadi pada Selasa (3/12/2024) menimbulkan kerusakan yang sangat masif.

Banjir itu menyebabkan 10 orang tewas, sepuluh ribu lebih orang terdampak, hingga ratusan lainnya mengungsi.

Terkini Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan terdapat 129 Kepala Keluarga (KK) terdampak yang harus direlokasi sementara karena rumah mereka hancur dan berada di lokasi yang rawan. 

Selain itu, lanjut dia, sebanyak 2.500 jiwa yang terdampak bencana juga harus segera direlokasi untuk memastikan keselamatan mereka.

Ia mengatakan proses relokasi ini membutuhkan penataan lahan yang matang, baik dari lahan milik pemerintah maupun swasta.

Hal itu disampaikan Suharyanto saat menyambangi pos pengungsian di Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (13/12/2024).

"Kami sedang mengidentifikasi beberapa opsi lahan relokasi, baik yang berasal dari lahan milik pemerintah provinsi dan daerah, maupun lahan swasta yang akan dibeli oleh pemerintah," kata Suharyanto dalam Siaran Pers BNPB pada Sabtu (14/12/2024).

"Selain itu, kami juga akan membahas kemungkinan penggunaan lahan perhutani untuk relokasi warga terdampak bencana," sambungnya.

Baca juga: Tanah Longsor di Ponpes Yaspida Sukabumi Tewaskan 4 Santri dan 5 Luka-luka

Suharyanto menjelaskan jalur transportasi ke wilayah terdampak bencana sudah terhubung dengan lebih baik, meskipun masih ada tantangan di beberapa lokasi.

Ia juga memastikan akan terus memantau pekembangan pemulihan infrastruktur dan akses menuju pos pengungsian.

"Kami terus memonitor perkembangan pemulihan infrastruktur, dan akses menuju pos pengungsian semakin lancar," kata dia.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mencatat berdasarkan laporan yang diterimanya sejumlah akses jalan di wilayah Sukabumi yang terdampak bencana mulai dapat dilalui kembali. 

 
Ia mengatakan akses menuju lokasi Nanggerang dan Cijulang kini sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, sementara jalan menuju Panumbangan masih terbatas hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. 

Selain itu, lanjut dia, ruas jalan Jubleg-Cimerang juga telah dibuka kembali untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, memudahkan distribusi barang dan meningkatkan mobilitas masyarakat terdampak.

Kemudian di Kecamatan Lengkong, dua titik longsor yang sebelumnya menghalangi jalur utama di Kampung Cibandung telah dibersihkan dan sekarang sudah bisa dilalui kendaraan. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved