Aceh Barat
Atasi Banjir di Ateung Teupat, Pemkab Aceh Barat Bangun Jalan Alternatif Cot Murong-Seumuleng
Selama ini, saat banjir melanda kawasan Ateung Teupat, masyarakat terpaksa menggunakan jasa becak angkutan barang..
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat resmi membuka jalan alternatif Cot Murong–Seumuleng yang menghubungkan Kecamatan Bubon dengan Kecamatan Woyla. Pembangunan jalan ini bertujuan untuk mengatasi kendala banjir yang kerap melanda kawasan Ateung Teupat di ruas jalan lintas Woyla–Meulaboh.
Selama ini, saat banjir melanda kawasan Ateung Teupat, masyarakat terpaksa menggunakan jasa becak angkutan barang untuk menyeberangkan sepeda motor. Sementara kendaraan roda empat seperti mobil pribadi tidak dapat melintas sama sekali karena air yang menggenangi badan jalan diatas 1 meter.
Kondisi ini kerap menimbulkan keluhan dari warga karena aktivitas mereka menjadi terganggu, karena sulit melintasi badan jalan tepatnya di Layung, Kecamatan Bubon.
“Jalan ini dibangun sebagai jalur alternatif ketika terjadi banjir di wilayah Ateung Teupat,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat, Dr Kurdi, kepada Serambinews.com, Senin (15/9/2025).
Pembangunan jalan alternatif Cot Murong–Seumuleng sepanjang enam kilometer ini dilakukan melalui program Karya Bakti, yang melibatkan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan TNI dalam semangat gotong royong.
Baca juga: Hardikda, Disdikbud Aceh Barat Gelar Ragam Lomba Antarsiswa
Dr Kurdi menambahkan, jalan ini telah diresmikan pada Agustus 2025 lalu oleh Bupati Aceh Barat bersama Dandim dan Danrem, dan kini sudah dapat dimanfaatkan masyarakat, terutama saat banjir melanda jalur utama di Ateung Teupat.
“Jika harus menunggu penanganan dari pemerintah provinsi yang saat ini sedang melakukan efisiensi anggaran, maka masyarakat akan lama menjawab harapan orang banyak. Karena itu, atas perintah Bupati, kami mengambil inisiatif untuk membangun jalan ini,” ungkapnya.
Pemerintah Aceh Barat berharap, dengan adanya jalan alternatif ini, mobilitas warga tetap lancar meskipun banjir melanda, serta menjadi solusi nyata atas keluhan masyarakat yang selama ini harus menghadapi banjir lebih dari dua kali setiap tahun.
“Kerja sama dengan TNI menjadi kekuatan penting dalam menyukseskan program ini. Kini masyarakat memiliki jalur alternatif yang bisa digunakan saat jalan utama terendam banjir,” tutup Kurdi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.