Berita Banda Aceh
SMKN Sultan Daulat Panen Raya Labu Madu, Ini Tanggapan Kadisdik Aceh
Keberhasil panen madu labu super itu ditanggapi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Marthunis ST DEA.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Faisal Zamzami
Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Sultan Daulat Kota Subulussalam melakukan panen raya 725 buan labu madu (Cucurbita moschata) sebagai bagian dari inovasi teaching factory (TeFa) pada Sabtu (21/12/2024).
Keberhasil panen labu madu super itu ditanggapi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Marthunis ST DEA.
Marthunis mengucapkan selamat dan sukses atas keberhasilan SMK Negeri Sultan Daulat membudidayakan labu madu dan pada hari Sabtu dilakukan panen raya.
"Labu madu idan beberapa jenis tanaman buah lainnya agar terus dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan pangan, serta bisa nantinya dikembangkan oleh siswa setelah lulus SMK," ujar Marthunis di Banda Aceh, Sabtu siang, seusai acara Refleksi Akhir Tahun Sektor Pendidikan Aceh 2024.
Kadisdik mengucapkan terima kasih atas dukungan Kacabdisdik Wilayah Subulussalam dan Aceh Singkil, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan (tendik) SMK Negeri Sultan Daulat yang telah membudidayakan labu madu dan bisa dipasarkan.
Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Warga Aceh Besar Manfaatkan Lahan Telantar, Panen Jagung Perdana
Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Subulussalam dan Aceh Singkil, Antoni Berampu MPd yang turun langsung ke lokasi mengapresiasi budi daya labu madu yang dilakukan siswa SMK Negeri Sultan Daulat.
"Labu madu ini selain bernilai ekonomis juga sangat baik dikonsumsi bagi kesehatan tubuh, contohnya bisa mengatasi sakit mag atau lambung," kata Antoni.
Dikatakannya, lahan yang tersedia mencapai 2 hektare ini hendaknya bisa dimanfaatkan dengan membudidayakan labu dan tanaman produktif lainnya.
Menurut Antoni, budi daya beberapa jenis buah-buahan di sekolah, selain bisa sebagai ajang belajar dan praktik bagi siswa yang dapat digeluti setelah tamat SMK, juga bisa menjadi sumber (imcome) bagi sekolah.
"Kendala-kendala yang dihadapi dalam budi daya labu madu di SMK Negeri Sultan Daulat akan kita sampaikan ke Disdik Aceh melalui Bidang SMK semoga ada solusi terbaik," ucap Antoni.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri Sultan Daulat, Ajeng Solin SP mengatakan, panen labu madu ini merupakan yang keempat kalinya di tahun ini.
Kata Ajeng, panen labu madu yang lebih dikenal dengan sebutan "butternut" di SMK Negeri Sultan Daulat itu dihadiri berbagai unsur. Di antaranya Kacabdisdik Wilayah Subulussalam dan Aceh Singkil, para pengawas pembina SMA, SMK, dan SLB se-Kota Subulussalam.
Hadir juga komite sekolah, tokoh pendiri SMK Negeri Sultan Daulat, Muspika Sultan Daulat, dan beberapa pimpinan perusahan mitra sekolah, seperti Earthworm Foundation dan PT Laot Bangko.
"Panen ini menghasilkan labu sebanyak 725 buah dengan bobok keseluruhan 1.200 kg, dari jumlah tanaman yang ditanam sebanyak 255 batang," sebut Ajeng.
Dijelaskannya, dalam kegiatan panen ini para tamu disuguhi kudapan (snack) yang kesemuanya terbuat dari bahan baku labu madu, sepert, timpan labu, puding labu, bolu labu, dan donat labu.
Bahkan, katanya, semua produk tersebut memiliki cita rasa yang khas dan kualitas gizinya tidak perlu diragukan.
"Labu madu yang sudah dipanen ini, dipasarkan siswa dengan cara langsung juga melalui penjualan secara online," ungkap Ajeng.
Baca juga: Polres Pidie Jaya Panen Jagung di Lahan 2 Ha, Wujud Ketahanan dan Swasembada Pangan Warga
Kepala sekolah menuturkan, kendala penanaman labu madu ini di antaranya, membutuhkan modal yang cukup besar di awal.
Apabila penanaman hanya dilakukan sekali, maka tidak akan menguntungkan secara bisnis.
Namun, lanjutnya, secara akademik pembelajarannya berjalan dengan baik. Untuk mendapatkan keuntungan dari dua sisi baik pembelajaran maupun finansialnya, maka penanaman harus dilakukan secara berkelanjutan.
Kendala lain yang muncul, jika produk yang dihasilkan oleh SMK Negeri Sultan Daulat cukup banyak, sampai saat ini belum ada pihak yang bersedia menampung produk tersebut dalam partai besar.
"Saya berharap jika produk ini sudah tersedia setiap saat, pemerintah harus turun tangan untuk menampung produk ini yang notabene bersinergi dengan program Presiden RI terkait dengan ketahanan pangan," pungkas Ajeng. (*)
Baca juga: Transaksi QRIS Kena PPN 12 Persen
Baca juga: Sebelum Tabrak Suami, Perselingkuhan Melody Sharon Sudah Tercium Sejak Awal November 2024
Baca juga: Nasib 3 Polisi Aniaya Kader GP Ansor di Ambon: Bripka EW, Aipda JT dan Bripda SD Ditahan
Luncurkan Rumah Qur'an, Wagub Aceh Fadhlullah Apresiasi BSI |
![]() |
---|
Wagub Fadhlullah Dukung Aceh Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari HAM Sedunia |
![]() |
---|
KKM Mahasiswa Unida di Gampong Acheh Yan Kedah Malaysia Diakhiri Menikmati Sajian Kuah Beulangong |
![]() |
---|
Kadisdik Aceh dan Kakanwil Kemenag Perkuat Kebiasaan Membaca Qur’an di MAN Model & SMAN 3 Banda Aceh |
![]() |
---|
Perjuangan Terhenti, Jenazah Cahaya, Balita Bocor Jantung Diantar ke Meulaboh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.