Dua UMKM Dapat Dana Pembinaan Rp 350 Juta dari PT PEMA Saat Malam Penobatan, Ini Nama dan Nominalnya

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - PT Pembangunan Aceh (PEMA) menggelar ‘Malam Penobatan UMKM Binaan’ perseroan milik daerah itu di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Senin (23/12/2024) malam.

Ada dua UMKM binaan PT PEMA terpilih dan mendapat total pendanaan sebesar Rp 350 juta. 

Mereka yakni Indatu D'Coco mendapat pendanaan sebesar Rp 225 juta, yang diterima sang Owner Rahmat Kudri.

Kemudian, CV Raja Dua Bersaudara (Sabun Pencuci Zuper), mendapat pendanaan sebesar Rp 125 juta, yang diterima Owner Yudhi Ridhayat.

Direktur Utama PT PEMA, Faisal Saifuddin mengatakan, dua UMKM yang terpilih melalui seleksi terbuka dari tujuh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sempat masuk nominasi. 

"Semoga bisa dimanfaatkan betul-betul, dikelola secara bisnis, memperbesar skala usahanya bahkan ke tingkat internasional dan buka cabang di mana-mana, serta menyerap tenaga kerja yang berdampak menurunkan angka pengangguran di Aceh," kata Faisal. 

Dirut PT PEMA itu menyampaikan, mudah-mudahan dengan kolaborasi yang baik bersama bank dan perusahaan-perusahaan di Aceh, akan semakin besar dan semakin banyak UMKM yang dapat dikembangkan ke depan. 

"Pasca-resesi, hanya UMKM yang bisa bertahan, lainnya tumbang. Mudah-mudahan ini juga menjadi pemicu buat perusahaan-perusahaan lain. UMKM harus meningkat, karena sektor riil ini sangat dirasakan manfaatnya," kata Faisal.

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Feriyana menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi mendukung kebangkitan UMKM. 

Dikatakannya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah harus terus didukung karena berkontribusi besar terhadap investasi di Aceh. 

"Apresiasi untuk PT PEMA yang telah mendorong kebangkitan Usaha Mikro Kecil dan Menangah,” ucapnya. 

“Kepada para pemenang kami ucapkan selamat, gunakan kesempatan ini untuk belajar dan berkontribusi sebesar-besarnya bagi masyarakat Aceh," pungkas Feriyana.(*)