20 Tahun Tsunami Aceh
Cerita Delisa, Penyintas Tsunami Aceh yang Kakinya Diamputasi Sebanyak Tiga Kali
"Kaki saya sudah mulai membusuk, sehingga harus diamputasi," ungkapnya.
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Ansari Hasyim
Kini, 20 tahun setelah tragedi tsunami, ia masih dalam proses pemulihan trauma.
"Ketika gempa terjadi, saya masih merasakan trauma di mana kaki saya tidak dapat digerakkan dalam beberapa detik," ungkapnya.
Trauma yang mendalam juga dialami oleh banyak penyintas lain, bahkan hingga kini, masih ada yang belum berani kembali ke Aceh.
Ia menekankan pentingnya penanggulangan trauma dalam mitigasi bencana.
Menurutnya, perhatian terhadap aspek psikologis dan emosional para korban sangat penting untuk membantu mereka melanjutkan kehidupan dan mengatasi trauma yang ditinggalkan bencana.
"Penanggulangan trauma sangat perlu diperhitungkan dalam sebuah mitigasi bencana agar kita semua bisa move on," katanya dengan penuh harap.
Meskipun menjadi yatim piatu dan penyandang disabilitas, ia tidak pernah menyerah. Ia merasa mendapatkan kekuatan dari mereka yang memberikan perhatian dan kasih sayang kepadanya, yang membantunya untuk terus berjuang.
Tsunami Aceh 2004 mungkin telah meninggalkan luka yang dalam, namun para penyintas, seperti Delisa, menunjukkan bahwa dengan dukungan dan kasih sayang, mereka mampu menemukan kembali kekuatan dalam hidup mereka.(*)
Doa 20 Tahun Tsunami Dengan Buku Diplomasi Bencana |
![]() |
---|
Ribuan Masyarakat Larut dalam Tafakur, Jepang Puji Mitigasi Bencana di Aceh |
![]() |
---|
Ketua PIM Aceh Santuni Anak Disabilitas dalam Kegiatan Zikir dan Doa Bersama 20 Tahun Tsunami |
![]() |
---|
UUI dan PIM Peringati 20 Tahun Tsunami, Ustadz Zul Arafah Pimpin Zikir dan Doa Bersama |
![]() |
---|
Kisah Baby 81, Bayi Korban Tsunami 20 Tahun Lalu yang Telah Beranjak Dewasa, Begini Nasibnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.