Kesehatan
Program Prabowo Medical Check Up Gratis di Hari Ulang Tahun, Ini Cara Dapatkanya, Berlaku Semua Usia
Program ini merupakan program dari pemerintah Presiden Prabowo dengan anggaran APBN 2025 mencapai Rp 3,2 triliun.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto membuat sebuah program Medical check up (MCU) gratis kepada masyarakat Indonesia bagi yang sedang berulang tahun.
Program ini merupakan program dari pemerintah Presiden Prabowo dengan anggaran APBN 2025 mencapai Rp 3,2 triliun.
Lewat akun Instagram Partai Gerindra @gerindra, adapun program pemeriksaan kesehatan gratis mencakup 14 penyakit dan dibagi menjadi beberapa kelompok, mulai dari balita hingga lansia.
Sebagai informasi, Medical check up (MCU) adalah pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit atau gangguan sejak dini.
"Pastikan kesehatan terpantau secara dini," ujar Gerindra dalam caption yang diunggah pada, Kamis (2/1/2025).
MCU dapat membantu mencegah berbagai risiko kesehatan dan kerugian di masa depan.
Adapun cara mendapatkan program Medical check up gratis adalah, masyarakat yang berulang tahun cukup mendatangi Puskesmas terdekat dengan mambawa kartu identitas (KTP).
Berikut beberapa pemeriksaan medical check up untuk balita, remaja, dewasa hingga lansia :
Medical Check Up Gratis untuk Balita meliputi :
- Hipotiroid kongenital
- Penyakit jantung bawaan kritis
- Hiperplasia adrenal kongenital
- Defisiensi G6PD
- Pertumbuhan
- Perkembangan
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Talasemia
- Hepar
Medical Check Up Gratis untuk Remaja
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Talasemia
- Anemia
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Paru-paru
- Kesehatan jiwa
- Kebugaran
- Hepar
Medical Check Up Gratis untuk Dewasa (18-39 Tahun)
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Faktor risiko jantung stroke
- Penyakit ginjal kronik
- Paru-paru
- Kesehatan jiwa
- Kebugaran
- Kanker payudara
- Kanker leher rahim
- Hepar
- Osteoporosis
Medical Check Up Gratis untuk Dewasa (40-59 Tahun)
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Kolesterol
- Faktor risiko stroke
- Faktor risiko jantung
- Penyakit ginjal kronis
- Paru-paru
- Kesehatan jiwa
- Kebugaran
- Kanker payudara
- Kanker leher rahim
- Kanker usus
- Hepar
- Osteoporosis
Medical Check Up Gratis untuk Lansia (60 Tahun ke Atas)
- Indera pendengaran
- Indera penglihatan
- Gigi dan mulut
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Kolesterol
- Faktor risiko stroke
- Faktor risiko jantung
- Penyakit ginjal kronis
- Paru-paru
- Kesehatan jiwa
- Kebugaran
- Kanker payudara
- Kanker
- leher rahim
- Kanker usus
- Geriatri
- Hepar
- Osteoporosis
Lalu, bagaimana cara mendapatkannya?
1. Masyarakat yang berulang tahun cukup mendatangi puskesmas terdekat dengan membawa kartu identitas (KTP dan sejenisnya).
2. Tunjukkan kartu identitas kepada petugas. Kemudian petugas akan melakukan proses verifikasi data kependudukan.
Program pemeriksaan ini mencakup 14 penyakit dan nantinya akan dibagi menjadi beberapa kelompok.
Pemerintah Alokasikan Anggaran MCU Gratis Rp 3,2 Triliun di 2025
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah mematok anggaran pemeriksaan kesehatan (medical check-up) gratis dalam APBN 2025 mencapai Rp 3,2 triliun.
Anggaran tersebut dialokasikan mengingat menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Presiden Prabowo menyampaikan beberapa prioritas kegiatan 2025, seperti pemeriksaan kesehatan gratis yang dialokasikan anggaran Rp 3,2 triliun," kata Sri Mulyani di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024) dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, sejumlah program prioritas lain turut dianggarkan dalam APBN tahun depan.
Beberapa di antaranya:
Renovasi sekolah sebesar Rp 20 triliun,
Pembangunan sekolah unggulan terintegrasi dengan anggaran Rp 2 triliun,
Pembangunan lumbung pangan nasional daerah dan desa dengan dana mencapai Rp 15 triliun.
Kemudian, pemerintah mengalokasikan dana transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp 919,9 triliun.
"(TKD) ini tetap diarahkan agar terjadi sinkronisasi dan sinergi antara belanja pusat dan daerah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, pemerataan, dan pelayanan publik," ucapnya.
Lebih lanjut, Bendahara Negara ini mengungkapkan bahwa pendapatan negara dalam APBN 2025 dipatok sebesar Rp 3.005,1 triliun, yang terdiri dari:
Pajak Rp 2.189,3 triliun,
Kepabeanan dan cukai Rp 301,6 triliun,
PNBP Rp 513,6 triliun.
Adapun belanja negara mencapai Rp 3.621,3 triliun, meningkat 8,9 persen dibandingkan tahun 2024.
Dengan begitu, defisit anggaran dipatok sebesar Rp 616,2 triliun atau 2,53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Ia menekankan bahwa belanja pemerintah pusat akan mendukung prioritas pembangunan seperti:
Swasembada pangan,
Swasembada energi,
Pelaksanaan program makan siang gratis,
Pendidikan dan kesehatan,
Pelaksanaan perlindungan sosial yang makin tepat sasaran.
Khusus belanja kesehatan, pemerintah mematok alokasi Rp 218,5 triliun. Sedangkan belanja pendidikan mencapai Rp 724,3 triliun, perlindungan sosial Rp 503,2 triliun, dan ketahanan pangan Rp 144,6 triliun.
"Program makanan bergizi yang dialokasikan anggaran Rp 71 triliun diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian di daerah dan terutama di desa-desa dalam rangka untuk mensuplai kebutuhan program makan siang bergizi," jelas Sri Mulyani.
(Serambinews.com/Firdha)
Medical Check Up GRATIS
Medical Check Up GRATIS 2025
Prabowo
Medical Check Up Gratis di Hari Ulang Tahun
ulang tahun
Pemeriksaan Kesehatan
Gula Stabil Meski Makan Nasi Setiap Hari? Ini 11 Jurus Sehat dari dr Zaidul Akbar, Campur saat Masak |
![]() |
---|
Waspada! Bahaya Seks Oral Bisa Tularkan Herpes, Ini Penjelasan dr Boyke |
![]() |
---|
Ketahui, Bahaya Penyakit Tiroid dan Dampak pada Tubuh Apa Saja? Berikut Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Sombong Bukan Sekadar Dosa, Tapi Juga Picu Penyakit Fisik, Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar |
![]() |
---|
43 Tahun Jadi Dokter, dr Boyke Ungkap Kasus-Kasus Ekstrem Pasutri: Inses, Fetish Popok &KDRT Masokis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.