Breaking News

Konflik Palestina dan Israel

Israel Rilis Peta yang Mencakup Wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, Hamas Mengecam

Hamas meminta pemerintah Arab dan Islam untuk mengambil langkah tegas untuk menolak ambisi Israel untuk menduduki lebih banyak wilayah Arab.

Editor: Amirullah
Facebook/Akun Israel bahasa Arab
Gambar 'peta bersejarah Israel' yang mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah. Peta itu diunggah di Facebook oleh akun Israel bahasa Arab. 

SERAMBINEWS.COM - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melontarkan kritik keras terhadap Israel setelah negara tersebut merilis peta baru yang mencakup wilayah Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Hamas menilai langkah tersebut sebagai bentuk nyata dari ambisi Israel untuk memperluas pendudukannya ke wilayah Arab yang lebih luas.  

Dalam pernyataannya, Hamas menyerukan kepada pemerintah Arab dan Islam untuk mengambil sikap tegas terhadap langkah Israel tersebut.

Mereka mendesak komunitas internasional, khususnya dunia Arab dan Islam, untuk melawan upaya Israel yang dianggap mencaplok lebih banyak wilayah di kawasan Timur Tengah.  

"Kebijakan Zionis ini membutuhkan posisi dan tindakan yang kuat dari Liga Negara-negara Arab dan pemerintah Arab dan Islam untuk menolak ambisi tersebut," kata Hamas dalam pernyataannya, Selasa (7/1/2025).

Hamas menganggap peta tersebut sebagai gambaran ambisi Israel yang menyerukan aneksasi wilayah tersebut.

"Langkah ini dilakukan bersamaan dengan pernyataan para pemimpin pendudukan yang menyatakan niat untuk menggusur rakyat kami dan mencaplok tanah Palestina dan Arab," lanjutnya.

"Apa yang terjadi adalah konfirmasi atas sifat agresif dan kolonial dari entitas ini, ambisi ekspansionisnya, dan niatnya untuk meningkatkan agresi dengan tujuan menundukkan masyarakat di wilayah tersebut dan merampas sumber daya mereka,” tambahnya.

Hamas juga menekankan kebijakan agresif dan pernyataan publik yang berulang-ulang ini bertepatan dengan perang genosida dan pembersihan etnis brutal yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Gerakan perlawanan tersebut menekankan perlunya menghentikan kejahatan Zionis yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, dan memberi mereka sarana dukungan dan dukungan dalam menghadapi rencana fasis yang menargetkan seluruh wilayah Arab.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk foto-foto yang dipublikasikan oleh akun resmi Israel di platform media sosial, yang menunjukkan peta wilayah yang diklaim bersejarah bagi Israel, yang termasuk wilayah Palestina yang diduduki, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Sebelumnya, sebuah halaman Facebook yang berafiliasi dengan Kementerian Luar Negeri Israel, yang disebut “Israel Berbicara Bahasa Arab,” menerbitkan gambar peta yang diklaim berasal dari lebih dari 900 tahun SM.

Peta tersebut menunjukkan apa yang disebut sebagai perbatasan kerajaan “Israel” dan “Yehuda,” mengklaim apa yang disebutnya “Kerajaan Israel” telah ada “selama 3.000 tahun.”

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.885 jiwa dan 109.196 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (7/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved