Konflik Rusia vs Ukraina
Ukraina Tangkap Dua Tentara Korea Utara yang Berperang untuk Rusia, Zelensky Ungkap Kondisinya
Kedua tentara itu terluka, namun selamat dan kini berada di Kyiv untuk menjalani pemeriksaan oleh dinas keamanan Ukraina.
SERAMBINEWS.COM, KYIV — Pasukan Ukraina menangkap dua tentara Korea Utara yang bertempur di wilayah perbatasan Kursk, Rusia.
Kedua tentara itu terluka, namun selamat dan kini berada di Kyiv untuk menjalani pemeriksaan oleh dinas keamanan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi penangkapan tersebut pada Sabtu (11/1/2025) melalui unggahan di Telegram.
Ia menyebut kedua tentara tersebut ditangkap setelah pertempuran di Kursk, wilayah yang sempat dikuasai Ukraina dalam serangan kilat pada Agustus 2024.
“Tentara kami telah menangkap tentara Korea Utara di Kursk. Mereka adalah dua tentara yang, meskipun terluka, selamat, dibawa ke Kyiv, dan berkomunikasi,” kata Zelenskyy dikutip dari The Associated Press.
Zelenskyy juga membagikan foto yang menunjukkan dua pria berbaring di atas ranjang dengan kondisi tubuh penuh perban.
Salah satu dari mereka tampak mengalami luka di bagian wajah, sementara yang lain di kedua tangan.
Baca juga: Rusia Siap Serang Ukraina dengan Bom Nuklir, Sekutu Minta Putin Menahan Diri
Penangkapan ini terjadi di tengah konflik yang terus memanas di Kursk, wilayah perbatasan Rusia yang menjadi medan pertempuran baru antara pasukan Ukraina dan Rusia.
Sejak Agustus, Ukraina melancarkan serangan kilat ke wilayah tersebut, menandai pertama kalinya sejak Perang Dunia II pasukan asing berhasil menduduki wilayah Rusia.
Namun, serangan balik Rusia membuat Ukraina kehilangan lebih dari 40 persen dari wilayah yang sempat mereka kuasai.
Zelenskyy mengakui bahwa penangkapan kedua tentara Korea Utara itu tidak mudah.
Ia menuding pasukan Rusia dan Korea Utara berusaha menyembunyikan kehadiran tentara Korea Utara di medan perang dengan membunuh rekan mereka yang terluka agar tidak ditangkap hidup-hidup oleh Ukraina.
Layanan Keamanan Ukraina (SBU) pada Sabtu memberikan informasi tambahan tentang kedua tentara yang ditangkap.
Dalam pernyataannya, SBU menyebut salah satu dari mereka tidak membawa dokumen apa pun, sementara yang lain memiliki kartu identitas militer Rusia atas nama seorang pria asal Tuva, wilayah Rusia yang berbatasan dengan Mongolia.
Kedua tahanan tidak bisa berbahasa Ukraina, Rusia, atau Inggris, sehingga komunikasi dilakukan dengan bantuan penerjemah Korea yang bekerja sama dengan intelijen Korea Selatan.
Serangan Mematikan Rusia di Kiev Ukraina Tewaskan 31 Orang, Gedung 9 Lantai Runtuh |
![]() |
---|
Serangan Drone Rusia ke Ukraina Tewaskan 16 Orang, Zelenskyy Serukan Pergantian Rezim Moskow |
![]() |
---|
Kejamnya Rusia, Siksa Tentara Desersi, Diikat di Pohon, Biarkan Diserang Drone |
![]() |
---|
Serangan Drone dan Rudal Rusia Hancurkan Tiga Peluncur Rudal Patriot dan Radar Ukraina |
![]() |
---|
Agen Ukraina Tembak Mati Dua Agen FSB Rusia yang Bunuh Kolonel Intelijen SBU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.