Tafakur

Berikut Panduan Lengkap Puasa Ayyamul Bidh Rajab 13, 14, 15 Januari: Niat, Jadwal, dan Keutamaannya

Rajab adalah salah satu bulan yang mulia dalam kalender Hijriah, termasuk bulan yang berada dalam empat bulan haram (bulan-bulan yang diutamakan dalam

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Canva
Illustrasi 

Ketika kita berpuasa, kita juga berkesempatan memperbanyak amal kebaikan yang akan menjadi bekal di hari akhir.

  • Mendapatkan Pahala Setara Puasa Sepanjang Tahun

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Ash:


“Puasa tiga hari dalam setiap bulan itu seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setiap hari berpuasa di bulan Hijriah setara dengan sepuluh hari, sehingga jika kita berpuasa tiga hari setiap bulan, pahalanya sama dengan puasa selama sebulan penuh.

Ini menunjukkan bahwa puasa Ayyamul Bidh yang kita lakukan setiap bulan sama seperti puasa sepanjang tahun.

  • Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Keikhlasan


Puasa Ayyamul Bidh tidak hanya bermanfaat dari sisi pahala, tetapi juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah seorang Muslim.

Puasa ini menjadi sarana untuk melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.

Dengan berpuasa, seorang Muslim dapat lebih fokus dalam beribadah, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdoa.

Melalui puasa Ayyamul Bidh, seorang Muslim juga dapat mengasah keikhlasan dalam beramal, karena puasa ini dilakukan tanpa dilihat oleh orang lain dan tidak ada tujuan selain untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Mengikuti Kebiasaan Rasulullah

Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.

Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).

Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.

Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

 

 

 

 

 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved