Tafakur
Berikut Panduan Lengkap Puasa Ayyamul Bidh Rajab 13, 14, 15 Januari: Niat, Jadwal, dan Keutamaannya
Rajab adalah salah satu bulan yang mulia dalam kalender Hijriah, termasuk bulan yang berada dalam empat bulan haram (bulan-bulan yang diutamakan dalam
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM- Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.
Amalan ini dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah, dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara rutin.
Puasa ini membawa berbagai manfaat baik dari segi spiritual maupun keseharian umat Islam.
Pada bulan Rajab tahun 1446 H, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 13-15 Januari 2025, memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melaksanakan amalan yang penuh berkah ini.
Rajab adalah salah satu bulan yang mulia dalam kalender Hijriah, termasuk bulan yang berada dalam empat bulan haram (bulan-bulan yang diutamakan dalam ibadah).
Karena itu, puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab ini semakin berharga dan penuh dengan keberkahan.
Rasulullah SAW berwasiat terkait puasa Ayyamul Bidh ini disebutkan pada hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA. Berikut bunyinya,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: أَوْصَانِي خَلِيْلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ: صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ
Artinya: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata, 'Kekasihku Shallallahu Alaihi wa Sallam berwasiat kepadaku dengan tiga wasiat: Puasa tiga hari dalam sebulan, dua rakaat Dhuha, dan agar aku salat witir sebelum tidur'." (Muttafaq alaih)
Dalam Taisirul-Allam Syarh Umdatul-Ahkam, sebuah karya yang disyarahkan oleh Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam dan diterjemahkan oleh Kathur Suhardi, terdapat penjelasan yang mendalam mengenai berbagai wasiat Nabawi yang mulia.
Salah satu wasiat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah puasa tiga hari setiap bulan, yang dikenal dengan nama Ayyamul Bidh.
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW memberikan petunjuk tentang amalan ini yang memiliki keutamaan besar, baik dari segi spiritual maupun pahala yang terkandung di dalamnya.
Jadwal Puasa Ayamul Bidh Bulan Rajab
Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, 1 Rajab 1446 H jatuh pada 1 Januari 2025.
Oleh karena itu, puasa Ayyamul Bidh untuk bulan Rajab 1446 H akan dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Januari 2025.
Berikut adalah rincian hari-hari pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh Rajab 1446 H:
- Senin, 13 Januari 2025 (13 Rajab 1446 H)
- Selasa, 14 Januari 2025 (14 Rajab 1446 H)
- Rabu, 15 Januari 2025 (15 Rajab 1446 H)
Puasa ini bisa dilaksanakan secara berturut-turut pada ketiga hari tersebut, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 Rajab, sesuai dengan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Meskipun demikian, jika seseorang hanya mampu melaksanakan sebagian dari puasa ini, itu tetap dianjurkan dan tetap mendapatkan pahala sesuai dengan kemampuan.
Niat Puasa Ayyamul Bidh Rajab
Sebagaimana ibadah lainnya, puasa Ayyamul Bidh juga membutuhkan niat yang ikhlas dan penuh harapan kepada Allah SWT.
Niat ini menjadi syarat sahnya puasa sunnah dan merupakan wujud dari tekad dan niat untuk menjalankan perintah Allah. Berikut adalah bacaan niat puasa Ayyamul Bidh Rajab:
Dalam bahasa Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى
(Nawaitu shauma yaumul bidh sunatan lillaahi ta'aala)
Dalam bahasa Indonesia:
"Aku berniat puasa sunnah Ayyamul Bidh karena Allah Ta'ala."
Niat ini bisa dibaca setiap malam sebelum memulai puasa, dengan tekad yang tulus untuk menjalankan ibadah puasa sunnah ini sebagai bentuk kedekatan kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
- Salah satu keutamaan utama puasa Ayyamul Bidh adalah pahala yang setara dengan puasa sepanjang masa.
Rasulullah SAW mengisyaratkan hal ini dalam sebuah hadis yang sangat terkenal:
"Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)."
(Mutafaq alaih)
Hadis ini menunjukkan betapa besar ganjaran bagi umat Islam yang menjalankan puasa Ayyamul Bidh setiap bulan.
Meskipun hanya dilakukan tiga hari, puasa ini setara dengan puasa sepanjang hidup.
Konsep ini mencerminkan kasih sayang Allah SWT yang memberikan ganjaran yang berlipat ganda bagi umat-Nya yang beramal baik.
Tak hanya itu saja, seperti cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i)
- Melipatgandakan Amal Kebaikan
Puasa Ayyamul Bidh mendekatkan kita kepada Allah SWT dan memberi kita kesempatan untuk melipatgandakan pahala. Allah SWT menjanjikan ganjaran besar bagi hamba-Nya yang berpuasa dengan ikhlas. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman:
"Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal ini menunjukkan betapa besar nilai puasa di sisi Allah SWT.
Ketika kita berpuasa, kita juga berkesempatan memperbanyak amal kebaikan yang akan menjadi bekal di hari akhir.
- Mendapatkan Pahala Setara Puasa Sepanjang Tahun
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Ash:
“Puasa tiga hari dalam setiap bulan itu seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setiap hari berpuasa di bulan Hijriah setara dengan sepuluh hari, sehingga jika kita berpuasa tiga hari setiap bulan, pahalanya sama dengan puasa selama sebulan penuh.
Ini menunjukkan bahwa puasa Ayyamul Bidh yang kita lakukan setiap bulan sama seperti puasa sepanjang tahun.
- Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Keikhlasan
Puasa Ayyamul Bidh tidak hanya bermanfaat dari sisi pahala, tetapi juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah seorang Muslim.
Puasa ini menjadi sarana untuk melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
Dengan berpuasa, seorang Muslim dapat lebih fokus dalam beribadah, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdoa.
Melalui puasa Ayyamul Bidh, seorang Muslim juga dapat mengasah keikhlasan dalam beramal, karena puasa ini dilakukan tanpa dilihat oleh orang lain dan tidak ada tujuan selain untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Mengikuti Kebiasaan Rasulullah
Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.
Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).
Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Tak Disangka, Ini Hukum Memajang Foto di Rumah Menurut Buya Yahya, Apakah Haram? |
![]() |
---|
Mulai Hari Ini Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025, Berikut Jadwal Lengkap, Keutamaan, dan Cara Niatnya |
![]() |
---|
Jangan Lewatkan! Ini Waktu dan Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah Agar Hidup Penuh Berkah |
![]() |
---|
Berikut Amalan Khusus di Bulan Muharram Menurut Ustadz Adi Hidayat yang Sayang Jika Dilewatkan |
![]() |
---|
Kapan Hari Tasyrik Dilaksanakan dan Mengapa Dilarang Berpuasa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.