Breaking News

Berita Aceh Besar

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Bersaran Hadirkan Kembali Bioskop di Aceh, Ini Alasannya

Hal itu disampaikan Fadli Zon dalam kuliah umumnya di Aula Utama Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Sen

|
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ YARMEN DINAMIKA 
Menteri Kebudayaan, Dr Fadli Zon MSc, menerima plakat ISBI Aceh dari Rektor Institut Seni Budaya  Indonesia (ISBI) Aceh, Prof Dr Wildan MPd seusai menyampaikan kuliah umum di aula utama institut tersebut di Kota Jantho, Senin (13/1/2025). Menteri juga meluncurkan buku autobiografi Prof Wildan berjudul Menggapai Matahari. 

Hal itu disampaikan Fadli Zon dalam kuliah umumnya di Aula Utama Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Senin (13/1/2025).

Laporan Yarmen Dinamika | Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Menteri Kebudayaan RI, Dr Fadli Zon SS, MSc menyarankan bioskop perlu dihadirkan kembali di Aceh guna membuka peluang bagi insan kreatif, terutama para sineas Aceh, dalam berkarya di bidang sinematografi.

Pria Minang ini juga mengusulkan agar Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh menyelenggrakan festival film setiap tahun yang film-filmya diproduksi oleh para sineas Aceh, seperti yang setiap tahun berlangsung di Yogyakarta dan menarik perhatian dunia.

Hal itu disampaikan Fadli Zon dalam kuliah umumnya di Aula Utama Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Senin (13/1/2025).

Kuliah umum itu berjudul Pemajuan Kebudayaan Nasional Berbasis Kearifan Lokal Keacehan yang disampaikan Fadli Zon tanpa teks selama hampir satu jam.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh merangkap Pj Wali Kota Banda Aceh, Almuniza Kamal MSi, mewakili Pj Gubernur Aceh.

Hadir juga Wakil Gubernur Aceh terpilih, Fadhlullah SE. 

Baca juga: Menu Makan Bergizi Gratis di Banda Aceh perlu Disesuaikan dengan Kearifan Lokal

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I, Piet Rusdi SSos, serta Wakil Bupati Aceh Besar terpilih, Syukri A. Jalil, serta sejumlah rektor.

Dalam kuliah umumnya, Fadli Zon menyebut Aceh memiliki kekayaan budaya yang luar biasa yang beberapa di antaranya diakui dunia.

Misalnya, tari saman dan Hikayat Raja Aceh yang mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan dunia.

“Kopi Gayo pun semakin dikenal luar Aceh. Bahkan dii Denmark, hampir semua kafenya menjual kopi Gayo. Itu menandakan kopi dari Aceh mampu menembus pasar dunia,” kata Fadli Zon.

Ia juga menyebut mi Aceh, timphan, dan beberapa kuliner Aceh lainnya yang semakin dikenal di Nusantara.

Terkait pelestarian budaya, Fadli Zon menekankan pentingnya peran semua pihak.

Baca juga: VIDEO Los Angeles Kebakaran hingga Jadi Abu, LA Diselimuti Awan Gelap

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, akademisi, serta pemerintah untuk berkolaborasi dalam memajukan kebudayaan Indonesia, khususnya di Aceh, yang kaya akan warisan budaya lokal.

“Salah satu langkah strategis yang perlu kita lakukan adalah menghadirkan kembali bioskop di Aceh.

Bioskop bukan hanya sebagai tempat hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan apresiasi terhadap karya seni, khususnya film,” ujar Fadli Zon.

Menteri Kebudayaan ini juga menyinggung tentang pentingnya pengembangan industri kreatif di Aceh.

Menurut Fadli Zon, bioskop akan membuka peluang bagi para insan kreatif, termasuk sineas muda Aceh, untuk berkembang lebih pesat dalam berkarya dan memperkenalkan budaya lokal melalui film.

Ia juga mengingatkan bahwa bioskop dapat menjadi wadah yang penting untuk mengapresiasi karya seni, serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung dalam film.

Baca juga: Isi Kuliah Umum di ISBI, Menbud Fadli Zon Sebut Aceh Kaya Warisan Budaya

“Keberadaan bioskop di Aceh akan memberikan kesempatan bagi kita untuk menyaksikan karya-karya film berkualitas, yang juga dapat memperkenalkan budaya Aceh kepada dunia,” kata Fadli Zon.

Politisi Partai Gerindra ini menyebut bahwa di beberapa negara Arab pun ada bioskop dan museum yang besar. Tampilannya sangat menarik, di antaranya di Doha, Qatar, begitu pula di Turkiye.

Fadli Zon yang belum sampai tiga bulan menjadi Menteri Kebudayaan mengajak masyarakat Aceh untuk terus berinovasi dan berkarya dalam dunia seni dan budaya.

Dengan dukungan pemerintah dan semangat juang seniman serta kreator muda, Fadli meyakini Aceh dapat menjadi pusat kebudayaan dan kreativitas yang diperhitungkan di tingkat nasional.

Sebagaimana di awal orasinya, Fadli Zon juga mengakhiri kuliah umumnya dengan pantun yang intinya mengharapkan ISBI Aceh semakin jaya.

Peluncuran buku

Baca juga: Irpannusir Minta Penanganan Banjir di Barsela Menyeluruh, Begini Tanggapan Pj Gubernur Aceh Safrizal

Di pengujung sesi kuliah umum tersebut, Menteri Fadli Zon juga meluncurkan buku autobiografi Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan MPd berjudul ”Menggapai Matahari”.

Selanjutnya, Rektor ISBI menyerahkan plakat ISBI Aceh dan lukisan sketsa wajah Fadli Zon, karya mahasiswa ISBI, kepada sang menteri.

Fadli Zon pun menyerahkan buku yang ditulisnya kepada Rektor ISBI.

Kuliah umum itu diakhiri dengan sesi footo bersama, lalu Fadli Zon dan rombongan meninggalkan Kampus ISBI menuju Bandara Sultan Iskandar Muda untuk kembali ke Jakarta.

Acara di Aula Utama Kampus ISBI itu dilanjutkan dengan sesi bedah buku autobiografi Prof Wildan oleh Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Ir Marwan IPU dan Anggota DPR RI asal Aceh, Dr Muhammad Nasir Djamil MSi.

Sesi bedah buku itu dipandu oleh Yarmen Dinamika, Pembina  Forum Aceh Menulis (FAMe) yang sekaligus merupakan editor buku setebal 450 halaman itu bersana perempuan jurnalis, Ihan Nurdin.

Acara bedah buka itu diakhiri dengan sesi tanya jawab. Ada enam peserta yang mengajukan pertanyaan. Lalu ditanggapi oleh Prof Wildan, Prod Marwan, dan Dr M Nasir Djamil.

Hadir dalam sesi bedah buku tersebut, antara lain,  Rektor Universitas Malikussaleh Prof Dr Ir Herman Ftthra MT, Rektor Uniki Prof Dr Apridar MSi, mantan rektor ISBI Aceh Prof Dr Mirza Irwansyah MBA. 

Kemudian mantan rektor Universitas Teuku Umar Prof Dr Jasman J Ma’ruf MBA, Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof Dr Syamsul Rijal MAg, istri, anak-anak, serta kolega Prof Wildan.  

Hadir juga Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wialyah XIII Aceh, Dr Ir

Rizal Munadi MM MT dan sejumlah dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP USK, tempat Prof Wildan berasal sebelum terpilih menjadi Rektor ISBI Aceh dua tahun lalu. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved