Nasional
Perburuan Koin Digital di Aplikasi Jagat Menjadi Tren, Namun Memicu Kontroversi
"Kerusakan tiang lampu, banyak paving dibongkar, kerusakan tanaman dan taman, serta potensi kerawanan lainnya muncul," kata Hadi dikutip Kompas.com
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM- Perburuan koin digital yang dapat ditukarkan dengan hadiah uang melalui aplikasi Jagat kini tengah menjadi tren di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Aktivitas ini mengundang perhatian banyak warga, terutama di kalangan anak muda yang berlomba-lomba untuk mengumpulkan koin sebanyak mungkin.
Namun, fenomena ini tidak lepas dari kontroversi. Banyak laporan yang menyebutkan bahwa warga, dalam upaya mereka untuk mengumpulkan koin digital, merusak fasilitas umum.
Mulai dari membongkar halte bus, merusak fasilitas taman, hingga mengganggu ketertiban umum, semua dilakukan demi mendapatkan koin yang dijanjikan sebagai hadiah uang dari aplikasi jagat.
Perilaku ini menimbulkan kontroversi dan keresahan di masyarakat sehingga membuat beberapa pihak menuntut adanya tindakan tegas.
Di sisi lain, pengelola aplikasi Jagat juga diimbau untuk mengevaluasi kembali mekanisme penghargaan dalam aplikasi mereka guna mencegah terjadinya kerusakan dan gangguan sosial lebih lanjut.
Sampai saat ini, pihak berwenang dan pengelola aplikasi Jagat belum memberikan tanggapan resmi terkait langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
Namun, perburuan koin digital terus menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan di media sosial dan kalangan masyarakat luas.
Apa Itu Aplikasi Jagat?
Aplikasi Jagat, yang awalnya dirancang sebagai platform sosial untuk mempermudah komunikasi dan interaksi antar keluarga serta sahabat, kini menjadi sorotan publik setelah meluncurkan permainan "Jagat Coin Hunt."
Fitur permainan ini memungkinkan pengguna berburu koin digital atau yang dikenal dengan nama "Koin Jagat," yang dapat ditukarkan dengan hadiah uang.
Aplikasi Jagat sendiri pertama kali dirilis dengan tujuan untuk mempererat hubungan antar pengguna melalui fitur berbagi lokasi secara real-time, menandai tempat favorit, serta mengirim emoji.
Namun, setelah peluncuran "Jagat Coin Hunt," aplikasi ini mencuri perhatian masyarakat.
Perburuan koin digital ini telah berkembang pesat di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, menarik perhatian banyak kalangan, terutama anak muda.
Dalam permainan ini, pengguna berburu koin yang tersebar di berbagai lokasi untuk mendapatkan hadiah uang.
Total hadiah yang ditawarkan mencapai Rp 850 juta di Jakarta pada Desember 2024, yang memicu banyak orang untuk ikut serta.
Mengingat tingginya antusiasme, permainan ini kini diperluas ke kota-kota besar lain, seperti Surabaya, Bandung, dan Bali.
Ada tiga jenis koin yang bisa ditemukan, yaitu koin emas, perak, dan perunggu, yang masing-masing memiliki nilai hadiah berbeda.
Hadiah untuk koin perunggu bisa mencapai Rp 300.000, sedangkan koin emas bernilai hingga Rp 100 juta.
Per 12 Januari 2025, aplikasi Jagat telah diunduh lebih dari 5 juta kali di Google Play Store.
Kerusakan Fasilitas Umum di Jakarta
Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta Pusat kini menjadi salah satu lokasi yang paling banyak dikunjungi oleh para pemburu Koin Jagat.
Fenomena perburuan koin digital yang menyebar luas melalui aplikasi Jagat ini semakin menarik perhatian masyarakat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
Namun, antusiasme tersebut juga membawa dampak negatif, terutama dalam bentuk kerusakan fasilitas umum.
Jumlah pengunjung yang datang untuk berburu Koin Jagat di GBK sangat signifikan dalam sepekan terakhir.
Aktivitas ini berlangsung di berbagai sudut kawasan GBK, menyebabkan kerusakan yang cukup serius pada sejumlah fasilitas umum.
Hadi Sulistia, Direktur Umum Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno, melaporkan adanya kerusakan signifikan di beberapa titik.
"Kerusakan tiang lampu, banyak paving dibongkar, kerusakan tanaman dan taman, serta potensi kerawanan lainnya muncul," kata Hadi dikutip Kompas.com pada Selasa (14/1/2025).
Fenomena ini semakin memicu kontroversi karena banyaknya laporan serupa dari berbagai lokasi publik lainnya.
Para pemburu koin yang berlomba-lomba untuk mendapatkan hadiah uang dari aplikasi Jagat sering kali mengabaikan keberadaan fasilitas umum, yang seharusnya dijaga dan dipelihara dengan baik.
Kerusakan Fasilitas Umum di Surabaya dan Bandung
Kontroversi perburuan Koin Jagat yang dimulai di Jakarta kini merambah ke kota-kota besar lainnya, termasuk Surabaya dan Bandung.
Fenomena ini telah memicu kerusakan pada fasilitas umum di beberapa lokasi, menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat.
Di Surabaya, Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) telah meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas perburuan Koin Jagat setelah dilaporkan adanya kerusakan pada beberapa fasilitas publik.
Laporan yang diterima menyebutkan bahwa sejumlah fasilitas umum, seperti bangku taman, tiang penerangan, serta jalan setapak, telah rusak akibat tindakan pengunjung yang terlalu fokus dalam berburu koin digital.
Beberapa fasilitas yang rusak termasuk batu pembatas trotoar dan bollard ball di Jalan Pahlawan.
Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Surabaya, Irna Pawanti, mengungkapkan bahwa beberapa orang membongkar bollard ball untuk mencari koin.
Ketika pelaku dihampiri petugas, mereka langsung melarikan diri. Selain itu, warga juga mengeluh karena pencari koin sering menyorotkan senter ke rumah mereka.
Di Bandung, perburuan koin digital ini juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas di Taman Tegalega.
Paving blok dan rumput sintetis di taman tersebut rusak akibat ulah para pemburu koin.
Meskipun aktivitas berburu koin kini mulai berkurang, pada akhir pekan lalu, banyak warga yang masih merusak fasilitas taman tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Erik Mulyana, petugas keamanan Taman Tegalega, mengungkapkan bahwa pada hari pertama perburuan koin di taman itu, beberapa warga berhasil menemukan koin.
Namun, kerusakan yang terjadi sangat disayangkan, mengingat petugas sudah berulang kali mengingatkan warga untuk tidak merusak fasilitas umum.
"Sabtu-minggu masih ramai. Pas hari pertama (pekan lalu) ada yang beneran dapat (koin)," ujar Erik.
"Sayang sekali fasilitas taman rusak hanya untuk permainan seperti ini."
OJK Bersama Stakeholders Perkuat 3 Pilar Pengembangan Pasar Modal, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Kemenag Gelar Silaturahmi Nasional FKUB dan Lembaga Keagamaan |
![]() |
---|
Satgas PASTI Hentikan Kegiatan Usaha OMC, Catut Nama Omnicom Group |
![]() |
---|
Potensi Pidana, OJK Tegaskan Tak Terlibat dalam Jasa IPO PT Investindo Public Optima |
![]() |
---|
SBI Raih 4 Penghargaan Top CSR Awards 2025, Tegaskan Komitmen pada Bisnis Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.