Berita Pidie Jaya 

Pijay Menuju Daerah Bebas Pasung, Pj Bupati Bahas Penanganan ODGJ dengan RSJ Aceh 

Setelah dinyatakan sembuh secara klinis, mereka akan ditempatkan sementara di fasilitas rehabilitasi RSJ di Kuta Malaka untuk menjalani program.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Saifullah
Humas Pemkab Pijay
Pj Bupati Pijay, Dr HT Ahmad Dadek, SH, MH (tengah) membahas penanganan ODGJ bersama Dirut RSJ Aceh, dr Hanif (kanan), dan staf, Jumat (17/1/2025), di Kuta Malaka, Aceh Besar. 

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya 

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Pidie Jaya (Pijay) dalam program menuju daerah bebas pasung bagi penderita Orang Dengan Gejala Jiwa (ODGJ), Pj Bupati Pijay, Dr HT Ahmad Dadek, SH, MH bersama Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB), Eddy Azwar, SKM, MKes membahas solusi tepat bersama dengan Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, dr Hanif, Jumat (17/1/2025) petang.

Dalam pembahasan itu, Pj Bupati yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh turut menyinggung langkah strategis penanganan sekaligus pemulangan orang-orang yang ditimpa musibah kejiwaan atau ODGJ.

“Syukur alhamdulillah, dalam pertemuan secara bersahaja itu ada sejumlah agenda reintegrasi sosial ODGJ yang disepakati," sebut Pj Bupati Pijay, Dr HT Ahmad Dadek, SH, MH kepada Serambinews.com, Sabtu (18/1/2025).

Dijelaskan dia, bahwa dari catatan sementara, ada delapan warga berstatus ODGJ asal Pijay telah dinyatakan secara klinis sembuh dan layak dikembalikan kepada keluarga atau dibawa pulang, mulai Kamis (23/1/2025) mendatang. 

Sementara pada hari berikutnya, 24 Januari 2025, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pijay juga akan memboyong ODGJ yang masih dipasung di Pijay akan ditujukan ke RSJ Aceh guna mendapatkan perawatan secara medis.

“Jadi, setelah dinyatakan sembuh secara klinis, mereka akan ditempatkan sementara di fasilitas rehabilitasi RSJ di Kuta Malaka untuk menjalani program pemulihan sosial sebelum dikembalikan kepada keluarga dan masyarakat," jelasnya. 

Di sisi lain, Pj Bupati Pijay dan Kepala Dinkes KB juga berkesempatan menyambangi secara langsung ke Kuta Malaka, Aceh Besar sebagai rumah sakit rujukan transit bagi para ODGJ yang kambuh berulang. 

Di tempat ini, para pasien yang telah sembuh secara klinis diberikan ruang kreatifitas atau diberdayakan untuk memulai usaha pada sektor pertanian dan peternakan. 

Nah, kegiatan dimaksud dirancang sedemikian rupa guna membantu penyandang ODGJ untuk merangsang jiwa terhadap rasa percaya diri dan kemampuan agar siap kembali berinteraksi dengan masyarakat.

Karenanya, Kuta Malaka bukan hanya sebatas tempat transit ODGJ akan tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan. 

“Program Pijay Menuju Bebas Pasung ini sebagai langkah tepat dalam mewujudkan jiwa sehat saudara-saudara kita dan memiliki bekal keterampilan agar mereka dapat menjalani kehidupan yang mandiri dan bermartabat setelah meninggalkan fasilitas rehabilitasi ini,”ujarnya. 

Dirut RSJ Aceh, dr Hanif kepada Serambinews.com, Sabtu (18/1/2025), mengatakan, RSJ Aceh terus berupaya secara maksimal dalam meningkatkan layanan dengan berbagai perbaikan fasilitas. 

“Tantangan besar dalam penanganan pasien ODGJ adalah memastikan mereka dapat kembali berfungsi secara sosial setelah perawatan purna," jelasnya. 

Untuk menuju ke arah dimaksud, RSJ Aceh mengembangkan program pelatihan berbasis keterampilan seperti pertanian dan peternakan di kawasan Kuta Malaka. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved