Perang Gaza

Pasukan Israel Tetap Berada di Koridor Philadelphia Perbatasan Mesir-Gaza Selama Gencatan Senjata

Pemimpin zionis itu mengatakan tahap pertama kesepakatan gencatan senjata bersifat sementara dan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Presiden terpilih Don

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/MEDSOS X
Foto yang beredar di media sosial menunjukkan Koridor Philadelphia sesudah diaspal oleh militer pendudukan Israel. 

“Perjalanan yang panjang dan penuh tantangan masih terbentang di hadapan kita. Ini bukan saatnya untuk memecah belah dan menyebar, ini saatnya untuk bersatu dan terhubung.”

Perdana Menteri Israel telah menyampaikan pidato pertamanya sejak kesepakatan gencatan senjata diumumkan. 

Lebih rinci berikut ini pernyataannya:

Tahap pertama kesepakatan adalah gencatan senjata sementara.

Israel tetap memiliki hak untuk melanjutkan perang di Gaza dan mendapat dukungan AS untuk melakukannya jika tahap kedua gencatan senjata tidak membuahkan hasil. Jika Israel harus kembali berperang, Israel akan melakukannya dengan cara baru yang lebih kuat.

Israel telah menetapkan sejumlah syarat sebelum menerima kesepakatan tersebut, termasuk mempertahankan akses ke Koridor Philadelphia, jalur sempit di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir, dan zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza. Militernya akan mempertahankan kendali atas wilayah tersebut dan meningkatkan kehadirannya.

Kesepakatan gencatan senjata itu dicapai karena Hamas mengubah pendiriannya terhadap kesepakatan itu, setelah tentara Israel melemahkan poros Iran dengan membunuh para pemimpin senior Hamas dan Hizbullah. Karena itu, Hamas menyetujui persyaratan yang sebelumnya ditolak.

Israel telah mengubah wajah dan realitas Timur Tengah.

Netanyahu menyatakan kesepakatan gencatan senjata sebagai kemenangannya

Ini adalah kesepakatan yang sebenarnya tidak ingin dibuat oleh Netanyahu.

Dalam pidatonya, ia menyampaikannya seolah-olah ini adalah kemenangannya dan kemenangan Israel, dengan mengatakan, kita memiliki keunggulan, dan kita telah mengubah wajah dan realitas Timur Tengah seperti dilansir dari Al Jazeera.

Ia mengatakan bahwa ia mempunyai hak, yang disetujui oleh Amerika, untuk kembali berperang jika Hamas tidak menaati kesepakatannya.

Ia menggambarkannya seolah-olah Israel memperoleh kesepakatan ini, bahwa Israel berhasil membuat Hamas menyerah pada persyaratan tertentu, bahwa Israel berhasil membuat Hamas menyetujui kesepakatan ini karena serangan militer Israel terhadap kelompok tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved