Berita Aceh Timur
Mahdi dan Madu Linot di Pedalaman Aceh Timur
Ide untuk membudidayakan lebah linot muncul dari diskusi bersama teman-teman seprofesi di bidang kehutanan
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Mahdi Ismail, seorang sarjana kehutanan asal Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, telah menciptakan peluang usaha unik dengan membudidayakan madu linot (kelulut).
Tidak hanya fokus menjual madu, Mahdi juga ingin berinovasi mengembangkan berbagai produk kesehatan berbahan dasar madu linot, mulai dari obat gatal, vitamin, hingga produk vitalitas untuk orang dewasa.
Ide untuk membudidayakan lebah linot muncul dari diskusi bersama teman-teman seprofesi di bidang kehutanan.
Dari sana, Mahdi bergabung dengan komunitas Inspirasi Lebah Madu Indonesia (ILMI) yang menjadi wadah baginya untuk mempelajari seluk-beluk budidaya lebah linot.
Baca juga: Kisah Owner Madu Hutan Lusera Gusma Gemayu: Pernah Ditolak, Kini Omzet Capai Belasan Juta/Bulan
"Pada tahun 2018, dengan modal awal Rp15 juta, saya memulai budidaya linot dengan 30 stup pertama," ungkap Mahdi, yang kini menjabat sebagai Ketua ILMI Provinsi Aceh.
Namun, perjalanan Mahdi tidak selalu mulus.
Di tahap awal, ia mengalami beberapa kegagalan karena koloni lebah linot kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Mahdi kemudian merenovasi kebunnya yang semula berupa hutan belantara menjadi kawasan yang ditanami berbagai jenis pohon, bunga, dan tanaman seperti akasia untuk mendukung kebutuhan makanan linot.
Proses Budidaya Linot
Lebah linot yang dibudidayakan Mahdi diambil dari hutan sekitar desanya.
Kemudian dipindahkan ke lokasi budidaya yang telah dilengkapi tanaman berbunga dan berbuah.
Baca juga: Jangan Asal Campur, 8 Makanan Tak Boleh Dikonsumsi dengan Madu, Ini Risikonya
"Linot membutuhkan sari bunga, buah, dan pohon bergetah. Jadi, kami menanam banyak jenis tanaman untuk memastikan mereka memiliki cukup makanan," jelas Mahdi.
Di tempat budidayanya, terdapat tiga jenis lebah linot, yaitu Itama, Thoracica, dan Apicalis.
Dari 30 stup awal, kini Mahdi berhasil mengembangkan lebih dari 60 stup, menghasilkan ratusan koloni lebah linot yang produktif.
Propolis Linot
Selain menghasilkan madu, sarang lebah linot juga memproduksi propolis, bahan alami bernilai tinggi yang memiliki banyak manfaat, khususnya dalam dunia kesehatan dan kecantikan.
Propolis dikenal sebagai antiseptik alami, obat penyembuh luka, serta suplemen kesehatan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Dikumpulkan lebah dari berbagai tanaman, seperti mangga, manggis, nangka, damar, hingga pohon-pohon dari keluarga meranti.
Baca juga: Manfaat Madu Manuka untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui, Bisa Melawan Kanker
Resin ini dicampur dengan air liur lebah dan getah tanaman untuk menghasilkan propolis berkualitas tinggi.
"Propolis ini memiliki khasiat luar biasa dan banyak dicari untuk kebutuhan kesehatan," tambah Mahdi.
Mahdi berharap usahanya tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga inspirasi bagi masyarakat untuk memanfaatkan kekayaan alam secara berkelanjutan.
Ia juga ingin menciptakan tempat konservasi lebah madu bernama Taman Jambore Linot (TML) tempat tersebut.
Nantinya akan dibuka untuk umum sebagai media pembelajaran dan wisata.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Harga Emas Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram
Siap-siap! BMKG Prediksi Malam Ini Hujan & Angin Kencang Landa Aceh Timur |
![]() |
---|
Tiga Rumah Berkonstruksi Kayu di Rantau Peureulak Aceh Timur Ludes Terbakar |
![]() |
---|
3 Hari Terapung di Laut,12 ABK Dirawat di RSUD Zubir Mahmud Mengeluh Sesak |
![]() |
---|
Kapal Nelayan Idi Cut - Aceh Timur Dihantam Ombak, 2 ABK Hilang Tenggelam |
![]() |
---|
Ketua KIP Aceh Timur Diganti, Peralihan dari Yusri ke Sayed Reza Fachlevi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.