Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh dan Wali Nanggroe Bahas Penegakan Hukum, Termasuk soal Narkotika

Plt Kabag Kerja Sama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar, SSos MSi, mengatakan dalam kunjungan itu, Ketua PT Banda Aceh didampingi Wakil Ketua Abdul Aziz, SH MHum, Hakim Tinggi Makaroda Hafat SH MHum.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al Haythar, menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Banda Aceh, Nursyam, SH MHum. 

Kunjungan ke Meuligoe Wali Nanggroe Aceh itu,  Selasa 21 Januari 2025. 

Plt Kabag Kerja Sama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar, SSos MSi, mengatakan dalam kunjungan itu, Ketua PT Banda Aceh didampingi Wakil Ketua Abdul Aziz, SH MHum, Hakim Tinggi Makaroda Hafat SH MHum.

Kemudian Hakim Ad Hoc Firmansyah SH MH, Panitera Ramadhani SH, dan Sekretaris Risma Yanti ST MM.

Sementara Wali Nanggroe didampingi Staf Khusus DR M Raviq. 

“Ya, pertemuan silaturahmi tadi membahas beberapa isu terkait penegakan hukum di Aceh,” kata Zulfikar.

Baca juga: Harga Emas di Aceh Timur Capai Rp 4,6 Juta per Mayam

Seperti diketahui, Nursyam dilantik sebagai Ketua PT Banda Aceh oleh Ketua Mahkamah Agung RI, Prof Dr H Sunarto, SH MH di Gedung Mahkamah Agung RI, Jakarta, Kamis, 9 Januari 2025. 

“Sebagai Ketua Pengadilan Tinggi yang baru, saya tentu harus memperkenalkan diri sebagai pemimpin di daerah ini,” kata Nursyam.

Ia juga menyampaikan pengalaman panjangnya bertugas di Aceh sejak 1992, mulai dari Singkil, Banda Aceh, hingga menjabat Wakil Ketua Pengadilan Tinggi pada tahun 2022.

“Aceh ini sudah seperti kampung kedua saya setelah kampung kelahiran di Sumatera Utara,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh melaporkan tingginya kasus narkotika di Aceh, yang juga menjadi persoalan nasional.

Ia menjelaskan bahwa Aceh merupakan pintu masuk yang sering dimanfaatkan untuk peredaran narkoba.

Baca juga: Cabjari Bakongan Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengadaan Bibit Kambing Petani Aceh Selatan

Bahkan, ia menyebutkan beberapa kasus narkotika yang telah diputuskan, termasuk vonis hukuman mati.

"Untuk itu, pentingnya sinergi dalam penanganan tindak pidana untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh," kata Nursyam.

Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh menyambut baik kunjungan tersebut.

“Kita berdiskusi banyak hal, termasuk masalah narkoba dan sejumlah peraturan Aceh yang belum selesai. Beliau paham situasi di Aceh dan mendukung harapan kita bersama,” ujar Wali Nanggroe. (*)