Mulai Tahun Ini Ujian Nasional Diberlakukan Lagi di Tingkat Sekolah Berikut, Simak Bocoran Jadwalnya

Rencana pemberlakukan kembali UN bagi siswa sekolah tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP) Toni Toharudin

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM/ASNAWI LUWI
Mulai tahun ini ujian nasional diberlakukan lagi di tingkat sekolah berikut, simak bocoran jadwalnya. (FOTO: Sebanyak 279 siswa/i SMAN1 Lawe Sigala-gala mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di sekolah setempat pada 1 April 2019) 

Toni membeberkan, pelaksanaan UN bagi siswa SMA sederajat akan dilangsungkan pada November 2025.

Menurutnya, pelaksanaan sistem Ujian Nasional yang baru harus dilaksanakan di sekolah atau madrasah yang sudah terakreditasi.

Baca juga: Jadwal Libur Sekolah: Siswa Belajar di Rumah 5 Hari Awal Puasa, Libur Idul Fitri 26 Maret-8 April

Alasan Ujian Nasional diadakan lagi

Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan, nantinya istilah "ujian" akan dihilangkan dan diganti dengan mekanisme lainnya pada pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. 

Dia memastikan, konsep pengganti ujian sudah selesai dikerjakan dan akan diumumkan beberapa waktu mendatang. 

"Jadi nanti akan kami sampaikan, setelah peraturan mengenai PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) nanti keluar,"

"Nah, karena itu mudah-mudahan tidak perlu menunggu sampai selesai Idul Fitri," ucap Abdul Mu'ti, dilansir dari Kompas.com.

Diketahui, rencana penerapan kembali Ujian Nasional muncul sejak Abdul Mu'ti menjabat sebagai Mendikdasmen.

Abdul Mu'ti menjelaskan, rencana itu muncul setelah berdiskusi beberapa kali dengan pemangku kebijakan bidang pendidikan,.

Seperti para kepala dinas pendidikan, organisasi profesi guru, organisasi masyarakat, pemerhati pendidikan, hingga media massa.

Baca juga: Tanggal Libur dan Masuk Sekolah Saat Ramadhan Sesuai Surat Edaran, Catat Ya

Menurutnya, salah satu aspirasi yang muncul dari perguruan tinggi adalah kebutuhan capaian akademik secara individu calon mahasiswa yang bukan dari asesmen nasional (AN) dan diambil dari sampling.

”Misalnya, waktu kami ketemu dengan tim seleksi nasional masuk perguruan tinggi, mereka memerlukan hasil belajar yang sifatnya individual,” ucapnya, dikutip dari Kompas.id.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved