Korban Tewas Longsor Pekalongan Bertambah jadi 23 Orang, Kemensos Beri Santunan Rp15 Juta
Tim SAR gabungan menemukan satu korban dalam kondisi meninggal pada Jumat (24/1/2025) siang sehingga total korban meninggal 23 orang.
SERAMBINEWS.COM - Proses pencarian korban tanah longsor di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, masih berlanjut.
Tim SAR gabungan menemukan satu korban dalam kondisi meninggal pada Jumat (24/1/2025) siang sehingga total korban meninggal 23 orang.
Jasad berjenis kelamin perempuan tersebut telah dibawa ke puskesmas Petungkriyono untuk diperiksa tim INAFIS Polres Pekalongan.
Kanit PPA Satreskrim Polres Pekalongan, Ipda Yon Rizki, mengatakan identifikasi jasad dilakukan dengan mendatangkan keluarga korban.
"Berdasarkan pemeriksaan, keluarga mengetahui dari sisi wajahnya yaitu Aurel."
"Korban belum rekam e-KTP masih anak, umur 14 tahun, dan ini sudah diambil oleh keluarga untuk dilakukan pemakaman di desa setempat," paparnya, Jumat, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menerangkan Aurel merupakan anak Sekertaris Desa Kasimpar, Sularso dan Chusnul Cholifah.
Jasad orang tuanya ditemukan lebih dahulu oleh tim SAR dan telah dimakamkan.
Para ahli waris dari korban meninggal akan mendapat santunan sebesar Rp15 juta dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Sedangkan korban luka berat akan mendapat bantuan Rp5 juta.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menyatakan pihaknya terus memantau proses pencarian korban dan perkembangan bencana longsor di Pekalongan.
"Kemensos telah salurkan bantuan logistik bagi korban terdampak bencana, kami juga sudah siapkan santunan untuk korban bencana yang meninggal," tuturnya.
Baca juga: Longsor di Pekalongan: 18 Orang Tewas, 9 Korban Masih Tertimbun, Tagar PrayForPekalongan Menggema
Pengunjung Allo Coffe jadi Korban
Allo Coffee Empire, sebuah kafe di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, menjadi salah satu tempat yang terdampak tanah longsor.
Saat kejadian banyak warga berteduh di kafe karena hujan deras selama 3 jam.
Beredar viral suasana Allo Coffe Empire sebelum terjadi longsor pada Senin (21/1/2025) lalu.
Dalam video terlihat suasana luar kafe gelap dan hujan tak juga berhenti.
Salah satu pengunjung kafe yang meninggal yakni Revalina (19).
Ibu korban, Watmi, mengatakan banjir dan longsor datang tiba-tiba saat ia dan putrinya sedang menikmati makanan Allo Coffee.
Watmi mengaku terlempar ke atas, sedangkan korban terbawa longsor dan ditemukan tewas.
Kini, Watmi menjalani perawatan di Puskesmas Petungkriyono bersama 12 korban luka lainnya.
Pengelola Allo Coffee, Didik Setyawan, mengaku melihat aliran air dari belakang kafe saat mengecek saluran air.
"Saya lagi keluar mau lihat saluran air, tiba-tiba dari atas lihat longsor terus lari berdua. Kalau yang lain nggak tahu gimana," bebernya, dikutip dari akun TikTok @taromcomal.
Didik dan rekannya berlari ke persawahan untuk menyelamatkan diri.
"Berhenti di batu besar, pas agak reda, lari ke kampung sebelah," tuturnya.
Baca juga: Longsor di Tanggul DAS Krueng Langsa Kian Parah
Pembangunan Kafe Disorot
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky A, mengatakan tiga tahun lalu, bencana longsor juga terjadi di Desa Kasimpar.
Namun, saat itu tidak ada korban jiwa karena pembangunan wisata belum banyak dilakukan.
"Di lokasi itu tiga tahun lalu pernah terjadi longsor juga, tapi tidak ada korban jiwa karena memang hanya lahan kosong."
"Sekarang di lokasi tersebut ada kafe, ada rumah, homestay, ada pemancingan," bebernya, Kamis (23/1/2025).
Menurutnya, korban jiwa dapat bertambah jika longsor terjadi di hari libur.
"Mungkin kalau pas weekend lebih banyak orang lagi yang menuju ke Dieng dan sebaliknya," tuturnya.
Ia menambahkan pencarian korban hilang difokuskan di sejumlah titik seperti rumah Sekretaris Desa dan area sekitar kafe Allo.
"Pencarian saat ini mendekati laporan yang ada. Kami berharap tidak ada lagi tambahan laporan kerabat yang hilang," imbuhnya.
Proses pembersihan material longsor belum dapat dilakukan karena alat berat tak dapat masuk.
"Kami menghadapi kendala cuaca dan alat berat yang tidak dapat masuk, namun, dua backhoe sudah siap beroperasi, dan dua lagi akan segera ditambahkan," sambungnya.
Baca juga: Sebelum Bunuh Sang Kekasih di Gowa, Jibril Sempat Melamar Putri Indah yang Tengah Hamil
Baca juga: BPJN Aceh Tambal Jalan Berlubang di Aceh Timur Saat Hujan, Warga Ragukan Kualitasnya
Baca juga: Masjid Sebagai Pusat Perubahan Sosial
Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Update Pencarian Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan, Korban Tewas Bertambah Ini Identitasnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jumlah Korban Meninggal Longsor Pekalongan jadi 23 Orang, Kemensos Beri Santunan Rp15 Juta, https://www.tribunnews.com/regional/2025/01/24/jumlah-korban-meninggal-longsor-pekalongan-jadi-23-orang-kemensos-beri-santunan-rp15-juta?page=all.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
Oknum TNI Pukul Driver Ojol di Pontianak Hingga Hidungnya Patah, Begini Nasib Pelaku |
![]() |
---|
Mahasiswi Unram Tewas di Pantai Nipah, Radiet Kekasih Korban Jadi Tersangka: Saya Tidak Membunuh |
![]() |
---|
Briptu Rizka Siapkan Langkah Hukum Usai Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Esco, Ada Kejanggalan? |
![]() |
---|
Nekat Congkel Jendela Rumah Korban Buat Curi HP, 2 Maling di Langsa tak Berkutik Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat di Lhokseumawe: Dua Tewas, Tiga Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.