Breaking News

Video

VIDEO - Pesona Tradisi Tarek Pukat di Pantai Gampong Jawa Menjadi Daya Tarik Wisatawan

Tarek Pukat telah menjadi bagian dari tradisi para nelayan sejak masa Kesultanan Aceh.

|
Penulis: Hendri Abik | Editor: Teuku Raja Maulana

Laporan Sri Widya Rahma | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Matahari mulai terbenam di ufuk barat, para nelayan mulai kembali setelah menebarkan jala di lautan. Sebuah perahu nelayan perlahan menepi di bibir pantai Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, pada Rabu (22/1/2025).

Sebelum perahu itu sepenuhnya merapat, para nelayan yang telah menunggu di pantai segera bergerak siap menarik jaring ke daratan.

Momen ini pun menjadi daya tarik bagi wisatawan maupun masyarakat setempat yang berkerumun untuk menyaksikan para nelayan menarik jaring ikan.

Di Aceh, kegiatan ini dikenal dengan nama Tarek Pukat, sebuah metode penangkapan ikan secara tradisional.

Baca juga: Belajar Pertukaran Budaya, Mahasiswa Malaysia Saksikan Tarek Pukat dan Kunjungi Kebun Kopi

Tarek Pukat telah menjadi bagian dari tradisi para nelayan sejak masa Kesultanan Aceh.

Dalam bahasa Aceh, Tarek Pukat berarti menarik jala. Tarek artinya tarik atau menarik, sementara pukat berarti jala atau jaring.

Sebelum ditarik pukat terlebih dahulu dibentangkan ke laut menggunakan sebuah perahu, dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari bibir pantai.

Pukat dibentangkan melingkar, dengan kedua ujung talinya tetap berada di pantai.

Kedua ujung tali tersebut kemudian ditarik oleh para nelayan yang dibagi ke dalam dua kelompok, para nelayan saling bekerjasama untuk menarik pukat ke daratan.

Pukat yang telah dilempar jauh di tengah laut akhirnya terangkat kembali, membawa hasil tangkapan yang terperangkap di dalam jaring.

Baca juga: Pantai Gampong Jawa, Tradisi Tarek Pukat dan Sajian Senja

Para nelayan bekerja dengan cepat dan terampil untuk mengumpulkan ikan-ikan tersebut, memindahkannya ke dalam keranjang besar yang telah disiapkan.

Hasilnya beragam, ada ikan kecil yang tampak lincah meskipun sudah terperangkap dalam jaring, hingga ikan besar yang tersangkut di jaring-jaring tersebut.

Sementara para nelayan sibuk mengumpulkan ikan hasil tangkapan mereka, warga dan wisatawan yang kebetulan berada di sekitar pantai sibuk mengabadikan momen langka ini dengan kamera.

Sementara yang lain terlihat berdiskusi dengan para nelayan tentang jenis ikan yang tersedia, sambil berharap bisa membeli ikan segar langsung dari laut.

Tarek pukat bukan hanya sekadar aktivitas tradisional, tapi juga menjadi ajang interaksi antara masyarakat lokal dan wisatawan yang datang untuk merasakan suasana pantai dan mendapatkan ikan segar untuk di bawa pulang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved