Konflik Palestina dan Israel

Mesir Galau Soal Rencana Trump 'Usir' Warga Gaza, Takut Hubungannya dengan AS Rusak

Donald Trump yang ingin memindahkan warga Gaza ke wilayah Mesir dan Yordania, langsung mendapatkan tanggapan dari Kairo.

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera
Setelah 15 bulan pembantaian oleh Israel, ratusan ribu warga Palestina kembali ke Gaza utara sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. 

Senada dengan Smotrich, mantan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir mengklaim bahwa "mendorong migrasi adalah satu-satunya hal yang akan membawa solusi, kelegaan, dan ketenangan bagi Negara Israel dan penduduk Gaza".

Dikutip dari Middle East Monitor, Ben-Gvir mendesak dunia Arab untuk mendorong warga Gaza agar bermigrasi ke negara asal mereka.

Kepresidenan Palestina, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, menolak seruan Trump, dengan menekankan bahwa alternatifnya adalah "mencapai perdamaian berdasarkan legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab".

Inisiatif Perdamaian Arab yang dirancang Saudi menyerukan normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dan Israel dengan imbalan penarikan diri Israel dari Wilayah Arab yang diduduki sejak perang 1967, pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan solusi yang adil untuk masalah pengungsi. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rencana Trump Soal 'Pengusiran' Warga Gaza, Mesir Galau, Takut Rusak Hubungan dengan AS

Baca juga: Menteri Gila Israel Akui Kalah Perang, Ini Bukan Kemenangan Melainkan Penyerahan Diri Sepenuhnya 

Baca juga: Lakasanakan Rencana Trump, Menteri Israel Ngotot Ingin Pindahkan Warga Gaza ke Mesir dan Yordania

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved