Berita Pidie

Miris! Habiskan APBK Pidie Rp 5,7 Miliar, Gedung BLK justru Terbengkalai, 5 Tahun tak Difungsikan

Gedung BLK tersebut dibangun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pidie menggunakan APBK sebesar Rp 5,7 miliar, yang dilaksanakan dalam dua tahap.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
GEDUNG BLK TERBENGKALAI - Gedung BLK di Gampong Seuke, Kecamatan Pidie, Kamis (30/1/2025), yang dibangun menghabiskan dana sekitar Rp 5,7 miliar, belum berfungsi dan masih terbengkalai. 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pemkab Pidie telah membangun gedung Balai Latihan Kerja atau BLK di Gampong Seuke, Kecamatan Pidie dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 5,7 miliar. 

Namun ironisnya, gedung tersebut malah kini terkesan dibiarkan terbengkalai. 

Gedung BLK tersebut dibangun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pidie menggunakan APBK sebesar Rp 5,7 miliar, yang dilaksanakan dalam dua tahap.

Adalah pada tahun 2017, dianggarkan dana sekitar Rp 1.950.000.000, dan pada tahun 2019, sebesar Rp 3.825.000.000.

Pantauan Serambinews.com, Kamis (30/1/2025), bahwa gedung BLK dibangun di areal persawahan seluas tiga hektare. 

Sejak selesai dibangun gedung yang menguras APBK Rp 5,7 miliar lebih itu, belum pernah dimanfaatkan untuk aktivitas pelatihan. 

Gedung BLK yang dicat dengan warna biru tersebut lengkap dengan sarana pendingin. Gedung itu dibangun dengan empat pintu masuk. 

Saat ini, sebagian lantai mulai amblas atau melorot ke bawah. 

Selain itu, sebagian plafon telah copot.

Sejak selesai dikerjakan, gedung BLK hanya menjadi bangunan terbengkalai di tengah areal persawahan. 

Gedung BLK terbengkalai itu hanya menghabiskan dana untuk biaya listrik, seperti keperluan lampu. 

"Sejak dirinya masuk tahun 2022, sekaligus menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pidie, gedung BLK telah terbengkalai," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pidie, Apriadi, SSos kepada Serambinews.com, Kamis (30/1/2025).

Ia menyebutkan, gedung itu dibangun pada tahun 2017 dan 2019, dengan anggaran dihabiskan sekitar Rp 5 miliar lebih.

Dikatakan dia, awalnya gedung tersebut tidak memiliki sertifikat kepemilikan. 

Sehingga dirinya harus mengurus sertifikat. 

"Alhamdulillah, saat ini sertifikat sudah ada. Sertifikat itu sebagai syarat saat mengajukan bantuan dana Kementerian Tenaga Kerja," sebutnya. 

Kata Apriadi, saat ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pidie juga sedang mengurus gedung BLK menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah atau UPTD. 

Pengurusan gedung tersebut menjadi UPTD masih dalam proses di Pemerintah Provinsi Aceh. 

Menurutnya, jika gedung BLK menjadi UPTD, maka semua dinas bisa membuat pelatihan di gedung BLK

Termasuk Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie yang boleh melatih petani muda menanam bibit tanaman. 

Sehingga aktivitas pelatihan yang dilaksanakan dinas akan mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pidie

Makanya, untuk memfungsikan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) itu, tentunya harus adanya dukungan penuh dari bupati. 

Terutama dalam mensupport dana agar gedung tersebut tidak terus terbengkalai. 

Ia menambahkan, gedung BLK terletak jauh dengan Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie

Sekitar 8 kilometer (Km) harus menempuh perjalanan dari Sigli, baik melalui Pasar Grong-Grong maupun melalui jalan menuju Kecamatan Batee. 

Dari Pasar Grong-Grong arah ke kanan dan jalan Batee arah ke kiri. 

Harus difungsikan

Di sisi lain, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pidie, Apriadi mengungkapkan, gedung BLK Pidie hampir lima tahun terbengkalai setelah selesai dikerjakan. 

Makanya, gedung itu harus dilengkapi dengan musalla, asrama, dan dapur umum. 

Sebab, peserta yang mengikuti latihan harus tinggal di BLK.

"Kalau sekarang kan baru dibangun gedung saja. Sarana lain juga harus dibangun untuk peserta pelatihan,” papar dia. 

“Sebab, peserta yang diundang itu semua kecamatan, baik dari Tangse, Geumpang, dan Mane, yang mereka tinggal selama pelatihan," jelasnya. 

Menurutnya, gedung BLK itu sangat penting untuk mengajarkan skill bagi putra putri Pidie, yang tidak melanjutkan kuliah. 

Sehingga dengan adanya skill, putra putri bisa membuka usaha mereka sendiri. 

Selain itu, BLK itu juga berfungsi menekan angka pengangguran di Pidie.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved