Berita Aceh Timur

Nazariah Sebut Adiknya Korban Penembakan di Malaysia

Nazariah menyebut bahwa adik kandungnya, Junaidi (37), menjadi  salah seorang korban penembakan di perairan Malaysia.

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/MAULIDI ALFATA
WARGA ACEH DITEMBAK DI MALAYSIA - Nazariah, warga Gampong Keumuning Lhok, Kecamatan Idi Tunong, Aceh Timur, menunjukkan foto Adiknya yang diduga jadi korban penembakan diperairan Malaysia, Rabu (29/1/2025). 

Kami mendapat informasi dari rekan kerja Junaidi di Malaysia bahwa dia sudah pulang sejak Kamis. Sejak itu, keluarga mulai mencari informasi. Setelah saya melihat video yang beredar, saya yakin pria yang terbaring itu adik saya. Nazariah, Warga Gampong Keumuning Lhok

SERAMBINEWS.COM, IDI - Nazariah, warga Gampong Keumuning Lhok, Kecamatan Idi Tunong, Aceh Timur, menyebut bahwa adik kandungnya, Junaidi (37), menjadi  salah seorang korban penembakan di perairan Malaysia. Junaidi merupakan warga Buket Teukuh, Kecamatan Idi Tunong, Aceh Timur.

Nazariah menyadari hal tersebut setelah melihat video yang beredar di media sosial terkait insiden penembakan yang menewaskan beberapa warga negara Indonesia itu.

"Dalam video yang beredar itu, saya melihat ada seorang pria terbaring mengenakan jaket hitam dan kain batik panjang. Dia berbaring ke sisi kiri dalam video tersebut," ujar Nazariah saat ditemui Serambi di kediamannya, Rabu (29/1/2025).

Menurutnya, setelah berulang kali menonton video itu, ia semakin yakin bahwa sosok tersebut adalah adik kandungnya. Hingga kini, pihak keluarga kehilangan kontak dengan Junaidi.

Komunikasi terputus sejak 24 Januari

Junaidi diketahui berangkat ke Malaysia pada 2023 dan telah bekerja di sana selama dua tahun sebagai operator traktor. Selama berada di Negeri Jiran, ia selalu menjaga komunikasi dengan istrinya dan keluarga tanpa pernah terputus. "Terakhir kali dia berkomunikasi dengan kami pada 22 Januari 2025. Dia tidak mengatakan ada masalah atau rencana pulang, semuanya berjalan seperti biasa," ungkap Nazariah.

Namun, pada Jumat (24/1), Junaidi tiba-tiba tidak lagi bisa dihubungi. Ponselnya berada di luar jangkauan, sementara pesan WhatsApp yang dikirimkan kepadanya hanya bercentang satu hingga saat ini.

"Kami mendapat informasi dari rekan kerja Junaidi di Malaysia bahwa dia sudah pulang sejak Kamis. Sejak itu, keluarga mulai mencari informasi, tapi tidak ada kepastian. Baru setelah saya melihat video yang beredar, saya yakin bahwa pria yang terbaring itu adalah adik saya," katanya.

Nazariah berharap pemerintah dapat membantu mencari keberadaan adiknya. Sebab, dalam laporan media yang ada, nama Junaidi tidak tercantum di antara korban yang telah teridentifikasi. "Kami yakin, dari enam orang yang tertembak, salah satunya adalah adik saya," ujarnya.

Pihak keluarga juga telah meminta bantuan kepada anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman atau Haji Uma. "Kami sudah menghubungi Haji Uma, dan katanya KBRI akan mendata lagi siapa saja warga Aceh yang sedang dirawat di Malaysia akibat insiden penembakan tersebut," pungkas Nazariah.

Sebelumnya diberitakan,  dua warga Aceh menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 waktu setempat. 

Keduanya yakni Andry Ramadhana (30) warga asal Gampong Keude Pante Raja, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie, yang mengalami luka tembak di lengan. Kemudian Muhammad Hanafiah (40) warga Gampong Alue Bugeng, Kecamatan Peureulak Timur,  Aceh Timur, yang tertembak di bagian paha. Muhammad Hanafiah  masih menjalani perawatan di rumah sakit di Malaysia. Sementara Andry Ramadhana menjalani pengobatan secara terpisah di sebuah klinik di kawasan itu. Sedangkan korban meninggal dunia bernama Basri, warga Rokan Hulu Riau, yang berperan sebagai Anak Buah Kapal (ABK). Jenazahnya sudah dipulangkan ke Tanah Air.  Namun, nama Junaidi tidak ada informasi sebagai salah satu korban dalam penembakan itu. Begitupun, pihak berwenang disebutkan sedang memastikan lebih jauh nama-nama keseluruhan korban dalam peristiwa tragis itu.(fa/sak)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved