Internasional

Tok! The Fed Pertahankan Suku Bunga, Powell Tegaskan Tak Terburu-Buru Pangkas Lagi

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut, mengungkapkan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk menurunkan

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
(GETTY IMAGES NORTH AMERICA/GETTY IMAGES VIA AFP/DREW ANGERER VIA Kompas.com )
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) berbicara dalam konferensi pers yang menahan suku bunga acuan setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di kantor pusat Federal Reserve pada Rabu (14/6/2023) waktu setempat, di Washington, DC, Amerika Serikat. 

SERAMBINEWS.COM-Pada hari Rabu (29/1/2025), Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve atau The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen. 

 Keputusan ini diambil setelah pertemuan kebijakan yang berlangsung selama dua hari.

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut, mengungkapkan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga lagi.

 Mereka ingin melihat lebih banyak data ekonomi, khususnya terkait inflasi dan pasar tenaga kerja, sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

Powell menjelaskan bahwa kebijakan moneter saat ini sudah cukup terukur, dan mereka akan tetap berhati-hati untuk memastikan langkah yang diambil tidak terlalu agresif.

Baca juga: Tok! The Federal Reserve Resmi Menurunkan Suku Bunga 25 Bps

Keputusan ini diambil di tengah situasi ekonomi AS yang cukup stabil, namun penuh ketidakpastian.

 Meskipun fundamental ekonomi seperti tingkat pengangguran tetap rendah dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan cukup baik, The Fed tetap waspada terhadap perubahan kebijakan dari pemerintahan baru di bawah Presiden Donald Trump yang dapat mempengaruhi perekonomian, terutama kebijakan terkait tarif impor, imigrasi, pajak, dan regulasi lainnya.

 Powell sendiri mengungkapkan bahwa Federal Reserve akan menunggu untuk melihat kebijakan apa yang diterapkan oleh pemerintah AS sebelum menilai dampaknya terhadap inflasi dan pasar tenaga kerja.

Pada pertemuan tersebut, Powell juga mencatat bahwa inflasi AS, meskipun telah mengalami penurunan dibandingkan dengan puncaknya setelah pandemi COVID-19, masih tetap berada di atas target tahunan Fed yang sebesar 2 persen.

Meskipun inflasi mengalami perbaikan dalam beberapa bulan terakhir, angka inflasi terkini masih sedikit lebih tinggi, yaitu sekitar setengah poin persentase atau lebih di atas target tersebut.

Oleh karena itu, meskipun pada akhir tahun lalu The Fed sempat memangkas suku bunga beberapa kali, mereka memutuskan untuk menahan suku bunga pada tingkat saat ini sampai ada lebih banyak bukti yang menunjukkan penurunan inflasi yang lebih signifikan.

Dalam pernyataan resmi setelah keputusan kebijakan, The Fed menyatakan bahwa meskipun inflasi tetap tinggi, aktivitas ekonomi terus berkembang dengan pesat dan pasar tenaga kerja tetap solid.

 Tingkat pengangguran telah stabil pada level rendah selama enam bulan terakhir, dan kondisi pasar tenaga kerja juga terbilang sehat.

The Fed menyatakan akan terus memantau data dan prospek ekonomi ke depan, serta menilai dengan cermat keseimbangan risiko yang ada. 

Powell juga mengingatkan bahwa ada risiko yang perlu diperhatikan jika mereka menurunkan suku bunga terlalu cepat atau terlalu banyak, karena hal ini bisa menghambat kemajuan dalam menurunkan inflasi.

Baca juga: Indeks Saham Global Turun, Imbal Hasil Obligasi Naik Menjelang Keputusan Suku Bunga

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved