Berita Jakarta
Dosen ASN dari Daerah Mulai Berdatangan ke Jakarta, Gelar Demo Tuntut Tukin di Istana Senin Lusa
“Kami tidak meminta belas kasihan, kami menuntut hak kami yang telah tertunda selama 5 tahun,” tegas Anggun dengan penuh keyakinan.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Para dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) mulai berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi demonstrasi besar-besaran pada Senin (3/2/2025) lusa.
Mereka menuntut pembayaran Tunjangan Kinerja (Tukin) yang telah lama tertunda serta keadilan bagi seluruh dosen ASN di lingkungan Kementerian Pendidikan Teknologi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Para dosen yang tergabung dalam aliansi ini secara tegas menyatakan bahwa hak mereka yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 80 tentang ASN, telah diabaikan selama bertahun-tahun.
Tukin yang sejak 2012, telah dibayarkan untuk dosen ASN di kementerian lainnya, tidak diterima oleh dosen di Kemdiktisaintek, meskipun mereka memiliki tanggung jawab dan beban yang sama dalam dunia pendidikan dan riset.
Ketua Koordinator Nasional (Kornas) ADAKSI Pusat, Anggun Gunawan dalam pernyataannya kepada media menegaskan, bahwa aksi ini akan tetap berlangsung, meskipun banyak upaya yang mencoba menghalangi.
“Kami tidak meminta belas kasihan, kami menuntut hak kami yang telah tertunda selama 5 tahun,” tegas Anggun dengan penuh keyakinan.
Kesiapan para dosen untuk berangkat ke Jakarta menunjukkan semangat juang yang luar biasa.
Koordinator Wilayah (Korwil) ADAKSI di berbagai provinsi telah berkoordinasi dengan solid, memastikan keberangkatan dosen dari setiap daerah.
Banyak dosen dari daerah-daerah terjauh, seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Papua, sudah mulai bergerak dengan berbagai sarana transportasi, baik darat, laut, hingga udara.
“Saat ini, koordinasi kami sangat solid! Bahkan ada yang melaporkan dosen-dosen dari Sulawesi sudah naik kapal laut, sementara yang lain dalam perjalanan darat. Ini semangat yang luar biasa,” ujar Anggun dengan haru.
Solidaritas juga datang dari dosen-dosen yang tidak dapat berangkat.
Mereka rela menyumbangkan dana untuk membantu rekan-rekan mereka yang akan berangkat ke Jakarta.
Hal ini menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar aksi, tetapi sebuah perjuangan moral untuk menuntut keadilan.
Meskipun pihak keamanan hanya menerima laporan tentang jumlah massa yang akan ikut aksi sebanyak sekitar 300 orang, Anggun menyebutkan bahwa sebenarnya jumlahnya jauh lebih besar.
“Kami membatasi jumlah peserta yang berangkat demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” beber dia.
“Tapi di balik jumlah yang terlihat kecil, ada ribuan suara dosen di seluruh negeri yang mendukung dan turut berjuang bersama kami,” tambahnya.
Dosen-dosen yang bergabung dalam ADAKSI menegaskan, bahwa mereka tidak akan mundur meskipun ada berbagai upaya provokasi dan tekanan untuk menggagalkan aksi ini.
“Kami tidak takut! Kami hanya menuntut hak kami yang tak kunjung dibayarkan selama 5 tahun. Menolak aksi ini berarti melanggar konstitusi,” ujar Anggun menanggapi berbagai tekanan yang muncul.
Perjuangan ini, menurutnya, bukan hanya soal Tukin semata, tetapi tentang martabat dan penghargaan terhadap dunia akademik di Indonesia.
“Tanpa dosen, negeri ini tak akan maju. Kami adalah pilar pendidikan dan riset yang mendukung kemajuan bangsa,” tegasnya.
Aksi yang akan berpusat di Istana Negara pada 3 Februari mendatang, diharapkan menjadi titik balik bagi para dosen ASN di seluruh Indonesia.
Tukin for All bukan sekadar slogan, tetapi adalah seruan keadilan untuk memastikan bahwa semua dosen ASN, dari Sabang sampai Merauke, mendapatkan hak yang sama—tanpa diskriminasi.
“Ini bukan sekadar soal uang. Ini adalah soal hak, tentang mengakui peran kami sebagai tenaga pendidik yang telah lama berjuang untuk kemajuan pendidikan di Indonesia,” tutup Anggun.
Dengan tekad yang kuat dan solidaritas yang tak tergoyahkan, ADAKSI berjanji akan terus berjuang sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Tuntutan ini adalah seruan untuk keadilan—bukan belas kasihan.
Perjuangan ini akan terus berlanjut hingga Tukin dibayar dan hak-hak dosen ASN dipenuhi, sesuai dengan ketentuan yang ada.(*)
dosen ASN
demo dosen ASN
ADAKSI
demo Tukin
Tukin
Kementerian Pendidikan Teknologi Sains dan Teknolo
Istana Negara
Jakarta
Serambinews.com
Serambi Indonesia
Prabowo Tepuk Hangat Bahu Wagub Aceh Fadhlullah di Apkasi Otonomi Expo 2025 |
![]() |
---|
Tok! DPT Kongres PWI 2025 Disepakati 87 Suara, Per Provinsi 5 Peninjau |
![]() |
---|
Keren! Panpel Siapkan Live Streaming Youtube untuk Kongres Persatuan PWI 2025 |
![]() |
---|
Perangko Bergambar Mr Teuku Moehammad Hasan Diluncurkan, Masuk Seri Para Pendiri Bangsa |
![]() |
---|
Prabowo Beri Hadiah Kemerdekaan, Tetapkan 18 Agustus 2025 Jadi Hari Libur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.