Fakta Singkat Fase Keempat Pertukaran Tahanan Antara Hamas dan Israel Hari Ini

SERAMBINEWS.COM - Sebanyak 183 tahanan Palestina dibebaskan hari ini dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran dan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Mereka termasuk 18 orang yang menjalani hukuman seumur hidup dan 54 orang yang menjalani hukuman panjang, serta 111 orang yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Dua puluh lima tahanan yang dibebaskan dari Tepi Barat yang diduduki tiba di kota Ramallah.

Tujuh dari mereka dideportasi ke luar Tepi Barat.

Tiga puluh sembilan orang yang berasal dari Jalur Gaza juga dibebaskan ke wilayah tersebut, selain seorang tahanan berkewarganegaraan Mesir yang dikirim ke Mesir.

Sementara itu tiga tawanan Israel dibebaskan hari ini di Gaza: Yarden Bibas, Keith Siegel, yang juga memegang kewarganegaraan AS, dan Ofer Kalderon, yang juga berkewarganegaraan Prancis.

Ini akan menjadi pertukaran kedua minggu ini, dan yang keempat sejauh ini, tawanan di Gaza dengan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Baca juga: Kisah Truk Hitam Hamas yang Mengejutkan Israel saat Membawa Sandera di Gaza

Setelah pertukaran hari ini, perbatasan Rafah dengan Mesir diperkirakan akan dibuka kembali dan 50 warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis akan diizinkan meninggalkan Gaza untuk perawatan di rumah sakit di luar negeri.

Selama 42 hari fase pertama kesepakatan gencatan senjata, total 33 tawanan akan dibebaskan dengan imbalan sekitar 1.900 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Negosiasi untuk tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata dijadwalkan akan dimulai pada hari Senin, menurut garis waktu yang disediakan oleh Israel.

Fase kedua akan membahas pembebasan tawanan yang tersisa dan penghentian permanen perang di Gaza.

Trump Bersikeras akan 'Buang' Warga Gaza Palestina ke Mesir dan Yordania

Trump mengatakan untuk ketiga kalinya dia yakin Mesir, Yordania akan menerima warga Palestina.

Sebelumnya Trump juga telah menyuarakan usulannya ntuk membersihkan warga Palestina dari Gaza, dan seruannya agar Mesir dan Yordania menerima mereka.

Trump tampaknya tidak terpengaruh oleh pernyataan keras Mesir dan Yordania dalam beberapa hari terakhir yang menolak rencananya, menggandakan dan bersikeras bahwa mereka akan melakukannya.