Breaking News

Fakta Pembunuhan Kepsek SD di Kalsel: Tewas Dibacok Saat Hendak Lamaran, Motif Cinta Segitiga

Motif pembunuhan kepsek di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Labuan Amas Utara itu kini terungkap.

Editor: Faisal Zamzami
Humas Polres HST Untuk BPost
KEPSEK TEWAS DITUSUK - Foto tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan terhadap kepala sekolah (Kepsek) bernama Budi Irawan (49), yang diambil pada Selasa (28/1/2025). Kepsek yang menjadi korban pembunuhan telah pisah ranjang dengan istri dan berencana menikah lagi dengan pemilik warung di Desa Banua Kupang, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 

SERAMBINEWS.COM, KALSEL -  Bikin gempar kasus pembunuhan seorang kepala sekolah (kepsek) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Motif pembunuhan kepsek di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Labuan Amas Utara itu kini terungkap.

Ternyata pembunuhan itu dilatari masalah asmara, cinta segitiga.

Kepsek berinisial BI (51) dihabisi saat dirinya melamar seorang wanita pada Senin (27/1/2025) lalu.

Berikut fakta-fakta terkait kasus pembunuhan kepsek BI dirangkum Tribunnews.com, Minggu (2/2/2025).

Cinta segitiga kepsek

Kapolsek Labuanamas Utara Ipda Lilik Hadrianto kepada Banjarmasin post.co.id menjelaskan korban dibunuh oleh mantan pacar calon istrinya R pemilik warung malam di Haur Kuning Desa Banua Kupang LAU pada Senin 27 Januari pukul 23 WITA. 

Terduga pelaku adalah MA alias Ugun warga Banua Hanyar Kecamatan Labuanamas Selatan. 

"Motifnya cinta segitiga. Pelaku ditolak ayah R ketika melamar. Yang diterima justru korban," kata Kapolsek. 

Di hari ketika korban datang melamar RM, pelaku juga datang membawa senjata tajam.

Prosesi lamaran yang seharusnya berlangsung meriah tiba-tiba tegang.

Pelaku berteriak-teriak menyuruh korban keluar rumah.

Di luar rumah, antara pelaku dan korban sempat terlibat cekcok mulut.

Tak lama, pelaku mengeluarkan senjata tajam miliknya.

Melihat pelaku mengeluarkan senjata tajam, korban berusaha lari menyelamatkan diri.

Menerima serangan bertubi-tubi dari pelaku, korban tersungkur bersimbah darah.

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Damanhuri Barabai tapi nyawanya tak tertolong.

 

Baca juga: Kepala Sekolah Tewas Ditusuk Mantan Pacar Calon Istri, Pelaku kesal Lamaran Korban Diterima


Sudah diancam pelaku

Menurut polisi seminggu sebelumnya korban sudah diganggu dan diancam pelaku yang mengetahui hubungan khusus korban dengan mantan kekasihnya itu. 

"Korban datang ke Polsek konsultasi kepada saya. Kami sarankan, jika sudah direstui orang tuanya, nikahi saja dan jangan lagi berkunjung ke warung malam hari," ujar Ipda Lilik Hadrianto dikutip pada Minggu (2/2/2025).

"Siang hari saja. Kami juga sarankan calon istrinya jangan dulu buka warung. Kalaupun buka, jangan dia yang jaga, cukup anak buahnya saja," kata Kapolsek lagi. 

Rupanya saat kejadian korban habis magrib berkunjung ke warung, hingga terjadilah peristiwa itu.

"Kami sudah minta pelaku maupun keluarga pelaku menyerahkan diri saja, daripada nanti ditangkap," katanya.

Korban dikenal ramah dan supel

Kepsek korban pembunuhan meninggalkan tiga orang anak. 

Pihak keluarga korban menyatakan korban adalah sosok yang ramah, supel, suka bercanda dan sayang keluarga.

"Dia orang yang baik dan bertanggungjawab," ungkap Zuraidah, bibi korban.

Dijelaskan sebelumnya korban sudah menemui keluarga besarnya, termasuk yang tinggal Kabupaten Tabalong.

"Dia bilang mau menikah lagi dengan perempuan pilihannya,"ungkap Zuraidah lagi.

Pihak keluarga sendiri lanjut dia menghormati keputusan itu karena secara hukum agama dia memang sudah bercerai dengan istri sebelumnya. 

Korban bertugas di sebuah SD di Labuan Amas Utara sudah sekitar 2 tahun.

Korban lahir dan Luklua Kandangan dan dimakamkan pukul 10.00 WITA pagi tadi di Alkah keluarga.

"Butuh waktu beberjam jam menjahit lukanya yang sangat banyak,"jelas Zuraidah.

Pihak keluarga pun berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Sebab perbuatannya sangat sadis dan kejam,"tambahnya. 

Status pernikahan dengan istri lama

Kapolsek LAU Ipda Lilik Hadriyanto menjelaskan status pernikahan korban dengan istrinya sendiri diambang perceraian.

"Korban maupun istrinya mengaku sudah pisah ranjang atau dalam bahasa banjar barambangan. Tinggalnya sudah terpisah. Istrinya tinggal di Desa Pamangkih, sedangkan korban tinggal di Kasarangan. 

Mengenai alasan berpisah, kata Kapolsek urusan pribadi mereka.

Selama pisah ranjang itu, korban yang mengenal pemilik warung Rita di Desa Banua Kupang tersebut rupanya menjalin hubungan asmara.

Sedangkan Rita sendiri sebelumnya berpacaran dengan terduga pelaku namun memilih korban yang serius datang ke ayahnya untuk melamar dan diterima ayahnya. 

Baca juga: Motif 2 Wanita Bunuh Pria Disabilitas di Subang, Cemburu dan Hubungan Sesama Jenis

Baca juga: Nasib Pegawai PT Timah yang Ejek Honorer Antre BPJS Kesehatan, Manajemen PT Timah Jatuhkan Sanksi

Baca juga: Pedagang Sayur Jadi Tersangka Usai Temukan Dompet Berisi Kartu ATM dan PIN, Begini Nasibnya

 

Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Tewas Dihujani Bacokan, Kepala Sekolah di HST Ini Dikenal Sosok Ramah dan Supel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved